Bagian 6

103 16 2
                                    

"Aeron, what happened?!" Jay terkejut karena melihat Aeron basah kuyup tetapi seorang pelayan disebelahnya memayunginya. Jay berpikir payung itu bocor dan hanya membasahi Aeron.

"Tuan Jay, maaf mengganggu anda malam-malam begini. Aku kemari untuk mengantar nona Ae."

Pelayan itu tau namanya. Jay terkejut tapi tak sempat bertanya banyak.

"No that's okay, tapi kenapa? ada apa?" tanyanya sambil memakaikan Aeron handuk yang telah diambilkan oleh salah satu pelayan rumah Jay.

"Nona Ae akan menceritakannya padamu, aku hanya mengantarkannya. Tolong jaga dia semalam ini. Aku permisi," Maddie langsung pergi sebelum Jay bertanya lagi.

"Ah—" Jay menangkap Aeron yang akan jatuh saat ingin melangkah itu, dia menggigil dan menangis dipelukan Jay. 

"Aku akan menyiapkan ruangan hangat untukmu."

Jay membawa Aeron ke ruang tengah, pelayan-pelayan Jay melangkah cepat menyiapkan ruangan itu agar hangat tanpa suruhan Jay, mereka sudah terbiasa harus melihat situasi apalagi saat melayani Jay. Mereka juga segera menyiapkan selimut tebal dan teh hangat untuk Aeron.

Jay masih terbingung mengapa Aeron bisa ke rumahnya malam-malam begini bahkan dengan basah kuyup. Parahnya, lukanya makin parah. Sepertinya dia habis terjatuh lagi.

Setelah diobati dan menenangkan Aeron yang menangis, Jay menyuruh gadis itu berganti baju. Karena Jay tau Aeron tidak membawa pakaian, dia meminjamkan miliknya.

Kebetulan, 3 bulan lalu salah satu sepupu perempuan Jay menginap dirumahnya dan tidak sengaja meninggalkan beberapa pakaiannya. Dia tidak pernah mengambilnya lagi. Itu disimpan oleh Dona, pelayan yang paling lama di rumah keluarga Kim.

Dona membantu Aeron mengeringkan diri. Jay menunggu di ruang tengah. Saat dia sedang mengobrol dengan salah satu pelayannya, Aeron kembali.

"Feel better?" tanya Jay.

Aeron hanya mengangguk, lalu dia duduk di single sofa di hadapan Jay. Barulah dia bisa bercerita. Laki-laki itu menemaninya, mendengarkan ceritanya.

Aeron menceritakan kehidupannya yang bisa dibilang berbeda dengan ekspektasi orang-orang. Aeron dan keluarganya jarang memiliki hubungan yang baik, terkadang sebuah dentuman saja bisa membuat Aeron gemetar ketakutan. Itu sudah dia rasakan saat umurnya mulai menginjak 13 tahun, mulai dari sana hidupnya berbeda. Tidak berwarna seperti dulu. 

Karena kesibukan dua orang tuanya, kasih sayang yang dia dapatkan hanya sedikit. Mereka jarang mengobrol atau berkumpul, sekalinya berkumpul hanya saat ada acara penting yang dibuat orang tuanya atau makan malam. Makan malam pun juga terkadang tidak begitu indah.

Jay pun merasakannya. Jay bisa mengerti perasaan Aeron setelah gadis itu bercerita. Rupanya kehidupan mereka hampir mirip. 

Aeron tertawa kecil, "Menyedihkan sekali." 

Jay berdiri dan mengulurkan tangannya, "Ayo, aku antar kamu ke kamar kosong yang bisa kamu pakai untuk istirahat malam ini."

Aeron mengikuti Jay menaiki tangga ke lantai dua. Aeron baru pertama kali ke rumah Jay dan rumahnya sangatlah mewah. Dia tidak terkejut, karena rumahnya juga hampir sama. Bedanya, rumah Jay memiliki suasana yang elegan dibanding rumah Aeron. 

"Here, you can sleep here."

Aeron melihat kamarnya, luas tapi tidak terlalu luas. Rapih. Seperti kamar hotel.

"Kuharap kamu bisa lebih nyaman disini untuk sementara, menjauh dari keributan," kata Jay.

Aeron tersenyum, "Bukankah itu lucu?"

Keep HER CLOSE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang