Bagian 7

110 15 1
                                    

Kini Aeron sedang dalam perjalanan pulang dengan Jake, hanya berjalan kaki. Mengingat rumahnya dengan rumah Jay tidak jauh. Saat Aeron keluar dari rumah Jay, Jake hanya diam saja. Aeron jadi canggung untuk memulai percakapan, dan juga mungkin efek sudah lama tidak bertemu, bahkan mengobrol. Jadi terasa lebih canggung.

Sampai menginjakkan kaki di rumah Aeron, sudah dipastikan kedua orang tuanya tidak dirumah karena bekerja. Aeron akan segera naik ke kamarnya, namun Jake menggenggam tangannya.

"Apa?" tanya perempuan itu.

"Apa yang terjadi denganmu hari-hari ini?" tanya Jake dengan wajah khawatir. Entah kenapa dia memasang wajah seperti itu setelah dari tadi bersikap dingin pada Aeron.

Aeron menjawab, "Apa maksudmu? aku biasa saja."

"Iya? kamu banyak luka, saat kamu dalam bahaya waktu itu kamu nggak menelfonku dan pergi bersama Jay. Bahkan sekarang menginap di rumahnya?"

Pertanyaan itu membuat batin Aeron tertawa terbahak-bahak. Itu seperti sebuah lelucon.

Aeron membalas, "Aku hanya berteman dengannya, kita juga tidak tidur bersama sama sekali. Dia memberikanku kamar sendiri."

"Tapi kamu tetap menginap di rumahnya, Ae!"

"Lalu kenapa? apakah itu sebanding denganmu yang selalu pergi bersama Sunmi? menelantarkanku yang seharusnya aku adalah prioritasmu dan bukan Sunmi. Apakah itu sebanding? Jay tidak melakukan apapun padaku, dia hanya menolongku."

Mata Aeron tiba-tiba berkaca-kaca. Hatinya sakit mengucapkan semua kalimat itu. Terkadang dia tidak mengerti ada apa dengan Jake. Selalu melarangnya pergi dengan laki-laki lain bahkan berteman saja. Padahal Jake pergi dengan wanita lain pun Aeron tidak melarangnya walaupun didalam lubuk hatinya dia sangat hancur.

Wanita itu berbicara dengan suaranya yang gemetar, "Ketika aku membutuhkanmu, kamu tidak disana. Tapi saat kamu membutuhkanku, aku akan selalu disampingmu. Seharusnya aku yang bertanya padamu, ada apa denganmu hari-hari ini? apa Sunmi sudah menggantikan posisi ku?"

"Ae."

Aeron tersenyum dengan air mata yang sudah jatuh ke pipinya, dia tersenyum pada kekasihnya lalu berkata, "Nggak apa-apa, katakan yang sejujurnya. Jangan membuatku menyesal ketika aku sudah menikah denganmu, kumohon. Aku nggak mau pernikahan kita menjadi seperti pernikahan ayah dan ibu ku."


---


4 hari kemudian, Aeron belum ada ke kampus lagi. Hari ini dia juga belum ke kampus, tapi dia akan pergi ke kelas teater. Kaki dan tangannya sudah mulai sembuh. Sudah 80%.

Omong-omong soal Jake, masih sama saja seperti sebelumnya. Mereka sudah membicarakan hubungan mereka yang akan pergi ke jenjang pernikahan, tapi sepertinya pembicaraan itu hanya menjadi omong kosong saja. Karena pada akhirnya hubungan Jake dengan Sunmi masih tetap berjalan. 

Aeron lebih sering diam dirumah karena sedang mengistirahatkan kaki dan tangannya, dia jadi tidak bertemu Jay. Sudah lama dia tidak melihat laki-laki itu, mereka tidak mengirim pesan pada satu sama lain juga walaupun Aeron sudah tau nomor teleponnya.

Malam ini ada sebuah pesta yang diadakan oleh Sunghoon. Tentu saja. Kapan tidak ada pesta tanpa sang pemimpin? Aeron diundang oleh Sunghoon lewat Jake. Kebanyakan anak kampus akan datang juga. Pesta ini adalah pool party di malam hari. Hanya untuk bersenang-senang, sudah dipastikan akan banyak sekali alkohol.

Aeron pergi ke studio teater diantar oleh supir pribadinya, sesampainya disana teman-teman teaternya langsung menyapa rindu dengannya. Bahkan gurunya memeluknya seperti seorang ibu yang rindu dengan putrinya.

Keep HER CLOSE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang