5. Pasar malam

16 3 0
                                    

Malam ini Ailee berada di rumah Arsha mereka tengah makan bersama di meja makan dengan orang tua Arsha.

"Gimana sekolah barunya? Nyaman gak?" Tanya Bunda Liona.

"Nyaman Bund,"

"Arsha gimana di sana? Masih cuek apa udah enggak," tanya Ayahnya Arsha.

"Apasih yah," kesal Arsha.

"Enggak ko yah," jawab bohong Ailee.

"Dih kamu mah gitu, jangan cuek-cuek kamu sama Ailee," suruh Ayahnya Arsha membuat Arsha berdehem singkat.

Setelah mereka selesai makan mereka duduk di ruang tamu. Ailee bosen akhirnya mengajak Arsha ke pasar malam.

"Kak, ayok ke pasar malam, aku bosen lagian udah lama gak pergi kita," ungkap Ailee membuat Arsha berfikir sebentar.

"Ya, sana lu ganti baju," suruh Arsha akhirnya Ailee mengangguk cepat dan memutuskan untuk pulang.

Berbeda dengan Arsha menuju kamarnya namun saat ingin menuju kamar berpapasan dengan Liona.

"Loh Ailee nya mana? Jan bilang kamu usir?" Kata Liona.

"Enggak Bund, dia lagi ganti baju mau ke pasar malam kita,"

"Kirain kamu usir ya udah sana siap-siap kamu," suruh Liona membuat Arsha segera menuju kamarnya.

Ailee mencari baju yang ia kenakan membuat ia bingung harus memilih yang mana. Akhirnya memutuskan memakai baju yang simpel.

Tak butuh waktu lama klakson mobil Arsha bunyi membuat Ailee cepat-cepat ia bercermin dahulu lalu udah siap akhirnya segera turun dari tangga.

Iya tak  lupa mengunci pintunya dan segera menuju mobil Arsha.

"Mang, Ailee pergi dulu ya." Pamit Ailee membuat mang Didit mengangguk cepat.

"Hati-hati den non,"

Ailee segera masuk ke mobil dan Arsha melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Hari ini hari bahagia Ailee bisa dekat kembali dengan Arsha walaupun Arsha masih sedikit cuek namun Ailee tidak tahu bahwa Arsha tidak memakan sandwich yang ia berikan melainkan Jovan dan Aksen yang memakannya.

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka tiba di pasar malam setelah sudah parkirnya mereka langsung turun dari mobil.

Ailee menggandeng tangan Arsha dan Arsha hanya menuruti saja. Mereka menelusuri wahana dan akhirnya mereka memutuskan menaik biang Lala.

"Kakak ayok naik ituu," seru Ailee membuat Arsha mengagguk dan Arsha memutuskan membeli tiketnya.

Mereka berdua menaik biang Lala lalu melihat pemandangan dari atas dan di temanin oleh bintang yang bersinar terang di malam hari.

"Hari ini aku bahagia bangettt," ungkap Ailee membuat Arsha menatapnya.

"Kenapa?"

"Gak tau hari ini aku bahagia gak ke hari sebelum-sebelumnya," jawab Ailee sambil tersenyum menatap wajah Arsha.

"Bahagia terus, gua seneng kalau liat lu seneng ke gini," kata Arsha membuat Ailee tersenyum menahan salting.

"Kakak juga ya, aku harap kita bisa sama-sama terus, aku gak mau kita pisah lagi," ungkap Ailee membuat Arsha mengangguk.

Tak lama akhirnya biang Lala tersebut berhenti lalu mereka segera turun dan mereka memutuskan membeli minum dan makanan.

Mereka berdua membeli 2 minuman dan makanan akhirnya mereka memutuskan untuk duduk di tempat duduk dan meminum minuman yang mereka beli.

Ailee melihat langit yang sangat cantik malam ini membuat terus memandang langit malam.

"Kak, kakak percaya gak sama yang namanya janji," tanya Ailee sambil menatap wajah Arsha dari samping.

"Gak,"

"Kenapa?" Tanya balik Ailee.

"janji itu hanya ilusi yang indah,"

"Terus?"

"Gue lebih suka perbuatan," kata Arsha memandang lurus

"Kenapa?"

"ya lebih pasti bukan?" Jawab Arsha sambil menatap Ailee sebentar.

"Omongan itu gak penting," kata Arsha

"Janji itu ilusi, seakan-akan benar namun ternyata  hanya fana," ungkap Arsha membuat Ailee mengangguk mengerti.

"Tapi kan kalau perbuatan kapan waktunya orang bisa berubah kak," kata Ailee.

"itu ga masalah bagi gue, seengknya udah lakuin sesuatu, sekalipun itu bahagia sesaat. dari pada janji hanya berangan-angan yang kita sendiri ga tau itu kapan terjadinya? Atau mungkin gak bakalan terjadi?" Kata Arsha sambil menatap wajah Ailee.

"Kebanyakan gak bakalan terjadi, Karena ke janji cuma buat kata penenang saja bukan?" Jawab Ailee sambil menatap manik mata Arsha.

"Yah,"

"Terus kenapa banyak orang buat janji kalau kagak bisa nepatin?" Kata Ailee.

"Maka dari itu jangan percaya sama janji, termasuk sama gue," ungkap Arsha.

"Kenapa?"

"Suatu saat lu bakalan tau, jangan terlalu ke gue, gue bisa aja sama lu tapi kita gak bakalan tau ke depannya gimana. Masih bakalan bersama atau tidak?"

"Jadi gue harap lu jangan terlalu berharap lebih  dengan gue kalau lu gak mau sakit berkali-kali."

"Jangan naruh harapan atau kepercayaan ke seseorang sekalipun orang itu orang terdekat lu, lu bakalan tau rasanya saat lu udah percaya sama dia tapi dia berkhianat." Ungkap Arsha membuat Ailee diam.

"Maka dari itu jangan terlalu berharap kepada manusia," sambung Arsha.

"Iya,"

Tak tau Ailee harus menjawab apa tapi yang di katakan Arsha benar buat apa kita berharap dengan orang lain kalau mereka juga gak bisa ngehargai kita? So, maka dari itu kita tidak boleh bergantungan pada orang lain. Jalanin apa yang bisa kita jalanin sendiri.

Karena hidup gak selamanya selalu tentang mereka, kapan waktunya pasti perpisahan akan tiba entah cepat atau lambat pasti  people come and go ada, siap gak siap itu harus siap.

"Ayok balik udah malam," ajak Arsha membuat Ailee mengangguk.

Mereka beranjak dari tempat duduknya tak lupa membawa minuman yang masih tersisa dan Arsha menggandeng tangan Ailee namun saat ingin pulang Ailee dan Arsha melewati tempat penjualan aksesoris.

"Kak, ke situ bentar aku mau beli sesuatu." Ujar Ailee membuat Arsha mengangguk.

"Jangan lama-lama," ungkap Arsha membuat Ailee mengacungkan jempolnya.

Tak butuh waktu lama akhirnya Ailee datang dan menghampiri Arsha yang tengah bermain handphone.

Ailee menepuk pundak Arsha membuat Arsha menaruh handphonenya. "Udah?" Tanya Arsha membuat Ailee mengangguk.

Akhirnya mereka berdua menuju parkiran tak lupa bercerita sedikit hingga Arsha terkekeh melihat tingkah laku Ailee yang kadang-kadang keluar bodohnya.

Mereka langsung memasuki mobilnya tak lupa Ailee mengeluarkan barang yang ia tadi beli, ia mengeluarkan 2 buah gelang yang bergantung bulan dan bintang.

"Ini buat kakak yang bintang, di simpen ya kak, barangkali aku gak ada kakak bisa liat gelang ini buat inget aku, kalau kakak gak mau pake setidaknya di simpen aja ya," tutur Ailee membuat Arsha mengambilnya dan mengangguk mengerti.

Akhirnya mereka melajukan mobilnya dan meninggalkan tempat tersebut. Ailee memutuskan untuk menyenderkan kepalanya di kaca mobil sambil melihat lampu jalan dari dalam mobil.













Haii gimana nih masih kepo gak sama lanjutanya?

Apa yang bakalan terjadi dengan Arsha dan Ailee

Kalau kepo tunggu part selanjutnya Jan lupa votee dan komen ya gaesss

Byee






ALWAYS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang