Malam ini Ailee tengah duduk berada di balkon kamarnya sambil menatap sebrang jalan yang terdapat balkon kamar Aksen. Ailee mamikirkan omongan Arsha yang di kantin membuat dirinya sadar bahwa ia banyak kurangnya tidak seperti wanita lain pada umumnya.
"Omongan orang sempurna ngeri banget ya, berasa paling sempurna banget padahal setiap manusia banyak kurangnya. Jahat banget ya lo kak," gumam Ailee sambil bengong.
"Dulu lo gak pernah bawa-bawa fisik kenapa sekarang lo banyak berubahnya kak? mana arsha yang gue kenal dulu? lo ke orang asing kak. Gue benci lo! haha... haha.. emang bener cantik itu segalanya," tawa Ailee sambil menatap nanar ke arah sebarang jalan.
Tanpa sadari darah mengalir dari hidung Ailee membuat Ailee berdecak kesal. Ia paling benci jika penyakitnya kambuh. ia selalu saja seperti itu hingga terus berfikir kapan dirinya bisa hidup seperti manusia-manusia lainnya.
"Nyusahin lo, bisa gak sih sehari aja gak usah buat masalah?" ungkap pada diri sendiri.
"Kapan gue sembuh? Gue muak dengan semua ini, gue cape tuhan. Gue pingin hidup layak seperti manusia pada umumnya! Kenapa? Kenapa harus gue? Gue udah gak bahagia! Jangan buat gue tambah menderita lagi.... Gue cape ARGHHH...." Teriak Ailee sambil menahan sesenggukan.
Ailee menangis sambil duduk di lantai dengan keadaan yang sudah berantakan. Namun tanpa sadar terdapat notif masuk saat di liat no tidak kenal.
Ailee menggerutkan keningnya sebentar lalu membukanya ternyata dari Rumah sakit. Seketika jantung Ailee seperti di hantam batu besar membuat dirinya bener-bener terkejut bukan main sambil menggeleng cepat.
"Gak.. ini gak mungkin..... M-mamaa....." Lirih Ailee lalu langsung bangun dan mengikat rambutnya asal dan segera keluar meminta bantuan orang tua Arsha.
Ailee berlari ke sebelah rumah lalu menggedor-gedor pintu rumah Arsha dengan keadaan acak-acakan. Mata sembab, muka pucat, rambut tidak rapih.
Tok...
Tok....
Arsha yang mendengar ketukan pintu sangat kencang membuat ia marah dan segera turun ke bawah lalu membukakan pintunya. Yang pertama kali Arsha liat wajah Ailee sangat pucat dan mata yang sembab sambil air matanya terus mengalir.
Ailee yang melihat Arsha yang berada di depan pintu tanpa pikir panjang langsung memeluk Arsha dengan erat sambil menangis membuat Arsha bingung lalu mengusap punggung Ailee yang bergetar hebat.
"Ck, Lo kenapa sih?" Kesal Arsha sambil melepaskan pelukannya dengan paksa.
Ailee menatap mata Arsha sambil menahan isakan. "M-mama... Mama meninggal kak hiks.. hiks..." Kata lirih Ailee membuat Arsha kaget dan terdiam.
Tanpa pikir panjang Arsha mengajak Ailee masuk dan menyuruh duduk di ruang tamu ia segera menuju kamarnya untuk mengambil handphone dan memanggil Liona.
"Bunda.. Tante Farah meninggal..." Teriak Arsha.
Liona dan Pravas yang mendengar teriakan anaknya membuat dirinya kaget dan langsung turun menuju luar terdapat Ailee yang tengah duduk sambil menundukkan kepalanya.
"Kenapa? Kenapa bisa terjadi?" Tanya histeris Liona.
Liona langsung menghampiri Ailee dan memeluk dari sambil sambil mengusap bahu Ailee yang bergetar hebat.
"Bunda hiks... Ma-ma... Bund.. ma-ma..." Kata Ailee sambil terbata-bata.
"Sayang ayok bilang ke bunda, di mana mama kamu sekarang ," ujar Liona sambil mengusap-usap punggung Ailee.
"Mama di RS bund," kata Ailee sambil menahan isakan.
Tanpa pikir panjang Arsha yang udah jalan turun dari tangga langsung mengajak pergi menuju Rumah sakit.
"Ayok ke sana," ajak Arsha.
Mereka semua menuju mobil dan masuk ke dalam mobil lalu Pravas menancap gas dengan kecepatan tinggi. Ailee di setiap jalan tidak berhenti menangis.
Setelah lamanya di jalan akhirnya mereka sampai rumah sakit dan segera menuju ruang jenazah. Ailee terus menangis sambil di gandeng Arsha dan Liona.
Mereka langsung masuk dan mencari jenazah Farah. Ailee yang melihat itu tak tahan akhirnya memeluk tubuh Farah yang dingin ia terus menangis.
Liona dan Pravas mengurus administrasi hingga terdapat Arsha dan Liona saja.
"Mama.. hiks.. hik.. mama kenapa ninggalin Ail secepat ini? Ailee belum siap kehilangan mama... Hiks... Hiks.." ucap Ailee sambil sesenggukan.
"Ailee gak punya siapa-siapa lagi selain mama.. Ailee sakit Maa.. maafin Ailee baru bilang sekarang hiks.. hiks.." tangis Ailee sambil menyenderkan kepalanya di atas tubuh dingin Farah.
Arsha yang melihat itu hanya bisa terdiam dan ia bingung harus berbuat apa karena dirinya tidak bisa menenangkan orang nangis. Ia membiarkan Ailee menangis tak butuh waktu lama Liona dan Pravas masuk dan di ikuti ke dua suster yang akan membawa jenazah ke rumahnya.
Tak butuh waktu lama jenazah di bawa ke rumah duka Ailee menatap kosong ke arah depan ia jika tak ada Mamanya hidupnya bagaimana, dia lebih baik berantem tiap hari dengan Farah dari pada di tinggal selamanya seperti ini dirinya masih belum bisa merelakan ayahnya yang sudah tidak ada lama sekarang dirinya di tampar oleh kenyataan lagi di tinggal mamanya.
tak butuh waktu lama akhirnya mereka berada di rumah duka, sebelumnya Aksen dan Jovan di kasih tau dengan Arsha membuat mereka bedua sudah berada dulu di rumah Ailee.
Pagi telah tiba Ailee izin tidak masuk sekolah tentu juga dengan Arsha, semalaman ia menemani Ailee yang tak berhenti-henti nangisnya tentu juga ke dua orang tua Arsha yang membantu Ailee. Tak butuh waktu lama mereka semua yang ada di komplek membantu memakamkan jenazah Mama Ailee.
Wajah Ailee sangat pucat pasif membuat Liona menatapnya tak tega, setelah lamanya di makam akhirnya di makamkan dengan lancar, Ailee hanya bisa menatap gundukan tanah yang udah di hiasi bunga membuat dirinya tidak bisa berkata apa-apa lagi selain mengikhlaskan semuannya. toh juga nanti kapan waktunya dirinya juga bakalan sama pergi ke penciptanya.
Liona akhirnya mengajak Ailee pulang ke rumah untuk beristirahat ia juga takut akan terjadi apa-apa apalahi melihat wajah Ailee yang sudah sangat lemas. mereka memasuki mobil dan meninggalkan makam tersebut.
tak butuh waktu lama akhirnya mereka sudah berada di rumah dan kedua teman Ailee serta Arsha datang membuat orang tua Arsha menyuruh mereka masuk.
"Aill, gue turut berduka cita ya," kata Cia membuat Ailee mengangguk.
"Udah mending kamu istirahat saja, biar ini yang ngurus Bunda aja ya," suruh Liona membuat Ailee mengangguk dan memutuskan menuju kamarnya.
Liona menceritakan kejadian sebenarnya membuat teman-teman Ailee merasakan apa yang di rasakan oleh Ailee. Setelah lamanya di rumah Ailee mereka semua memutuskan untuk pulang dan Liona serta Arsha pun memutuskan pulang agar Ailee bisa beristirahat.
HALO GAESSS
MAAF BARU UP LAGI YA
GIMANA HARI INI CAPE GAK?
CAPE YA? SEMANGAT DONG KITA KAN KUAT OKEE
SO KALIAN JANGAN NGERASA SENDIRI ADA AKU DI SINI DAN ORANG-ORANG YANG SELALU ADA BERSAMA KALIAN JADI HARUS KUAT YA.
BYEE KETEMU DI CERITA SELANJUTNYA YAA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNN

KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS YOU
Teen FictionSeorang gadis yang menyukai sahabatnya dari kecil hingga beranjak dewasa namun laki-laki tersebut tidak sadar bahwa gadis tersebut menyukai dirinya sampai saat ini. "Arsha gue suka Lo," kata Ailee. "Jangan suka gue," kata Arsha membuat Ailee bingung...