"Dari banyaknya cowok yang datang tetep kamu pemenangnya," _Galexia Ailee Cassiopela.
Setelah kejadian semalam mereka berdua duduk di rooftop sekolah sambil liat ke bawah terdapat banyak murid beraktivitas. Namun pikirnya Ailee kacau membuat dirinya overthinking ia bingung dengan dirinya sendiri.
"kenapa?" tanya Arsha membuat Ailee mengelengkan kepalanya.
"jangan diam aja, kalau ada masalah cerita," kata Arsha membuat Ailee diam dengan tatapan matanya kosong.
"Cape.."
"Idup gak ada seneng, jangan ngeliat cover dari orang yang lebih ngerasain ini dari pada lo,"
"Cape itu wajar," Kata Arsha.
"Jangan yang ngehambat jalan hidup lo cuma karena cape sesaat," ujarnya. "lo hidup sekarang udah syukur, dari pada yang lain banyak yang di gugurin,"
"Jangan ngomong kalau gw gak minta di lahirin basi.
"Jangan nantang takdir jalanin idup lo gak sanggup? Tunggu yang di atas jemput seenggaknya udah berusaha buat jadi yang terbaik. Sebelum di jemput kan?"
"Guegak bisa nenangin orang, gue cuma ngomong fakta," kata Arsha membuat Aile tanpa sadarmengeluarkan air matanya.
"Lo gak ada siapa-siapa, tapi lo masih punya gue, ayah sama bunda." Kata Arsha sambil mengusap Air mata Ailee membuat Ailee tambah nangis.
"Gue ada cerita. Lo tau anak penjualan koran depan sekolah kita kan?" tanya Arsha membuat Ailee mengangguk.
"Gue pernah ketemu dia di pinggir jalan di pukul Ayahnya,"
"Pas gue tanya dia ayah angkatnya." Ujar Arsha.
"Ayah sama bunda nya ngebuang dia dari lahir, gue liat badannya udah kena lo tau bintik-bintik, yang berair? Itu penuh,"
"Kalau korannya gak laku, korannya sengaja dia kasih ke orang-orang gak minta bayar, pas gue tanya dia kenapa gak bunuh diri tau gak dia jawab apa? 'Abang seenggaknya aku udah di kasih nyawa sama tuhan, apa yang di beri itu gak boleh di kembalikan sebelum waktuny,' dan masih banyak pengalaman yang gue temui termasuk lo." Kata Arsha membuat Ailee sadar.
"Udah jangan nangis, cengeng ke bocil," ejek Arsha membuat Ailee mencibikkan bibirnya kesal.
"Ngeselin dah, sempet-sempetnya ngejek," kesal Ailee sambil memukul lengan Arsha.
"Nyata,"
"Jadi stop mikirin yang gak seharusnya di pikirin bisa kan? Ada gue. Lo boleh cerita apapun ke gue." Kata Arsha sambil memeluk Ailee.
"cape kak, kali ini bener-bener cape, gue takut kak , takut buat kedepannya. gue udah gak punya siapa-siapa lagi. gue berdiri di kaki gue sendiri, tiap malam gue nangis gimana dengan besok, gimana gue ngelanjutin hidup gue tanpa adanya orang tua." kata Ailee sambil mengeluarkan air matanya.
"kangen , kangen mama papa kak, kalau ada mama sering berantem tapi kalau gak ada mama lebih sakit kak, lebih baik berantem tiap hari dan sering ketemu dari pada gak ketemu sama sekali, andai waktu itu bisa di ulang mungkin gak bakalan gini endingnya." ungkap Ailee banyak penyesalan di sorot matanya.
"sejahat-jahatnya orang tua gak mungkin bakalan benci anaknya, se marah-marahnya orang tua kita ke kita pasti ada sebabnya, marah, kecewa, sakit hati gak sebanding yang mereka korbanin buat kita, gue tau lo belum bisa nerima semua perbuatan mereka ke lo, tapi lo harus balik lagi, liat gimana dulu mereka, gue yakin mereka gitu pasti cape lagi banyak masalah, emang salah cara mereka ngelampiasin emosinya salah, tapi gue yakin pasti itu mereka gak bakalan mau ngelampiasin ke lo," ungkap Arsha membuat Ailee tambah nangis kejer.
"semuanya ada di diri lo sendiri." katanya
"gak usah sedih doain yang terbaik aja buat orang tua lo, gue yakin mereka bangga punya lo yang udah bisa bertahan sejauh ini. gue tau lo gak sekuat itu tapi lo harus berterima kasih sama diri lo sendiri yang udah bertahan sejauh ini." kata Arsha membuat Ailee diam.
"kak, makasih ya, makasih udah selalu ada buat gue, mungkin kalau gak ada lo gue gak bisa bertahan samapi saat ini, lo pusatnya kak, lo rumahya kak, lo yang gue cari selama ini." ungkap Ailee memuat Arsha tergugun.
"dari sekian banyaknya orang yang datang di hidup gue, cuma lo yang gue mau, cuma lo rumah ternyaman buat lo, Always you," ungkap Ailee membuat Arsha menghapus Air mata Ailee lalu memeluknya.
Jahat iya Arsha akui dirinya jahat dengan Ailee tidak pernah liat kebaikan dia ia selalu cuekin dia bahkan berkata kasar namun Ailee masih mau dengan Arsha.
"sorry, kalau gue masih sering nyakiti lo ya" ungkap Arsha membuat Ailee mengangguk .
tanpa sadar Jovan dan Aksen datang, "pacaran teruss.." teriak jovan membuat Ailee melepaskan pelukanya.
"etss, itu lo kenapa nangis? lo di apain sama Arsha biar gue hajar nih bocah," ungkap Aksen membuat Ailee menggeleng.
"paan sih lo sok asik," ungkap Arsha membuat Aksen berdecak kesal.
"gak papa kak, kalian berdua udah ke kantin?" tanya Ailee lalu di angguki oleh mereka.
"udah, lo tau gak, si Neisha ke orang gila sekarang njay, nanyain lo mulu, sumpah kuping gue ampe sakit dengernya nanya lo mulu. Lagian salah dia sendiri sih, begaya sok kesepian padahal tiap hari Arsha ngabrin," ungap Aksen di setujui oleh Jovan. Namun Arsha hanya diam saja .
akirnya mereka bercerita dan masih banyak lagi yang di bahas oleh mereka .
HALO GAES...
GIMANA PUASANYA AMAN KAN?
SEMANGAT MENJALANKAN PUASANYA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA
JANGAN LUPA BACA CHATNYA DI TIKTOK AKU YA
JANGAN LUPA FOLLOW JUGA
KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS YOU
Teen FictionSeorang gadis yang menyukai sahabatnya dari kecil hingga beranjak dewasa namun laki-laki tersebut tidak sadar bahwa gadis tersebut menyukai dirinya sampai saat ini. "Arsha gue suka Lo," kata Ailee. "Jangan suka gue," kata Arsha membuat Ailee bingung...