3. Berjuang?

17 3 0
                                    

Pagi ini Ailee seperti biasa sudah siap dengan seragam sekolahnya ia segera menuju meja makan, terdapat Farah  yang tengah menyiapkan makanan.

“Buruan makan kamu nanti telat loh,” suruh Farah lalu di angguki oleh Ailee.

“Bund, bunda masih inget Kak Arsha gak?” Tanya Ailee membuat Farah menatap sebentar ke Ailee

“Masih kenapa? Kamu ketemu dia?” Tanya Farah.

“Iya Bund, ternyata Kak Arsha satu sekolah sama aku, tapi sayangnya Kak Arsha sekarang berubah Bund, gak ke dulu lagi,” ungkap lirih Ailee, membuat Farah menghela nafas sebentar.

“Udah kamu gak usah pikirin, mungkin Kak Arsha lagi banyak masalah kali jadinya gitu, buruan abisin makannya,”

Akhirnya Ailee menghabiskan makannya tak lupa meminum susu yang telah di buat oleh Farah.

“Kalau gitu Ail berangkat dulu ya Bund,” kata Ailee sambil menyalami tangan Farah dan di angguki oleh Farah.

Ailee segera keluar menuju garasi untuk ia segera menaiki motor kesayangannya kenapa Ailee tidak di antar supir alesanya karena ia tak mau nanti kejebak macet jika menggunakan mobil pasti bakalan lama.

Ia keluar gerbang tak lupa mengklakson penjaga rumahnya lalu langsung melakukan motor dengan kecepatan tinggi.

Tak butuh waktu lama akhirnya Ailee sampai di sekolah namun dari arah belakang terdapat Arsha dan kedua temannya. Ailee memutuskan langsung melepaskan helmnya dan menuju kelas.

“Kalau di lihat-lihat tuh anak baru cantik juga,” kata Jovan membuat Aksen dan Arsha memutar bola mata malas.

“Kalau masalah cewek lu nomor satu, ck emang dasar buaya.” Cibir Aksen lalu meninggalkan Jovan membuat Jovan mengumpat kesal.

Ailee udah berada di kelasnya lalu segera duduk di bangkunya, berbeda dengan Cia dan Michel yang baru sampai sambil menenteng bungkus roti dan air mineral.

“Baru sampai lu?” tanya Michel lalu diangguki oleh Ailee.

“Jadi gimana? Lu mau mulai kapan buat deketin Kak Rain?” tanya Cia membuat Ailee berfikir sebentar.

“Kalau misal gue deketin dia tar gue di serbu fans dia gimana?”

“Gak usah urusin mereka lu coba aja dulu, biar Kak Rain peka kalau lu suka dia,” ungkap Michel lalu Ailee hanya mengangguk saja.

Tak terasa bel istirahat tiba mereka bertiga keluar kelas untuk menuju kantin namun saat ingin menuju kantin bertemu dengan Arsha dan temen-temennya.

"Eh ada neng Cia, ayok bareng Aa aja ke nantinya," ajak Jovan sambil merangkul pundak Cia membuat Cia berdecak kesal lalu menyingkirkan tangan Jovan.

"Bisa gak lu gak usah deket-deket gue! Muak gue liat muka lu yang ke opet itu!" Ungkap Cia dengan nada emosi.

"Sialan lu muka cakep gini di bilang ke opet! Katarak mata lu emang," seru Jovan sambil membenarkan rambutnya.

"Berisik deh lu berdua!" Sarkas Michel.

"Gak usah nyari tempat duduk, udah kalian gabung aja deh biar gak ribet!" Suruh Jovan membuat Ailee menatap Cia dan Michel.

"Ye,"

Mereka akhirnya satu meja membuat Ailee gugup sendiri, berbeda dengan Arsha yang tengah menatap datar mereka semua.

"Mau makan apa lu pada? Buruan ngomong," suruh Michel membuat Cia berfikir sebentar.

"Samain aja deh biar gak ribet, pesen ke biasa aja Chel," ungkap Cia membuat Michel mengangguk.

ALWAYS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang