Prolog

1.5K 106 27
                                    

Angin kencang di bawah langit Seoul sore ini telah menumpahkan derasnya hujan di kota tersebut. Membuat orang-orang yang biasanya beraktivitas di luar, kini sama sekali tak ada niatan untuk meninggalkan rumah akibat hujan deras tersebut.

Namun sepertinya hal tersebut tidak berlaku untuk seorang pemuda dengan baju seragam bernama tag Han Ji Sung tersebut. Pemuda pemilik senyum manis namun mematikan itu kini dengan angkuh nya berdiri dengan satu kaki menginjak perut temannya – ah, rasanya Jisung tak sudi memanggil pemuda di bawah kakinya ini dengan sebutan teman.

"A-ampun, Ji. Aku mengaku salah."

"Ya, memang harusnya begitu."

Duagh!

Jisung menarik kerah baju pemuda dengan name tag Kim Seung Min tersebut. "Tapi apa kau pikir aku akan melepaskan mu setelah kau berani bermain dengan kekasihku, hm?"

"Maafkan aku."

"Sstt, terlambat... Aku akan mengantarkan mu ke neraka sekarang juga."

Bugh!

Di bawa hujan deras sore itu, Seungmin harus membiarkan tubuhnya di habisi oleh Jisung, temannya. Ia mungkin salah karena telah berani mengajak kencan kekasih Jisung dan bahkan meniduri nya, tetapi ini bukan semata karena ia ingin merebut kekasih Jisung,  karena nyatanya gadis itu sendiri lah yang menawarkan diri.

"Kau bahkan sudah menodainya, di tengah aku yang mati matian menjaganya, Kim Seungmin!"

Jisung begitu murka, sehingga ia banting tubuh pemuda itu ke tanah hingga pemuda malang tersebut terbatuk dan mengeluarkan darah yang langsung menyatu dengan genangan air di atas tanah basah itu.

"Jangan hanya salahkan aku, Ji. Karena kekasihmu juga yang memintaku untuk menodainya."

Seett!

"JANGAN MENYALAHKAN KEKASIH KU, SIALAN!"

Jisung kembali meremat baju seragam Seungmin dengan begitu marahnya. Namun, Seungmin justru menyeringai seraya meludahkan darahnya ke wajah Jisung.

"Ternyata benar kata Chaeryeong, kau itu hanyalah seekor anjing yang selalu menurut dan melindungi majikannya."

"Tutup mulut kotor mu itu, Brengsek!"

Bugh! Bugh! Bugh!

Begitu banyak tinjuan yang di berikan oleh Jisung di wajah dan perut Seungmin, membuat pemuda dengan kawat gigi sebagai ciri khas nya itu tersungkur ke tanah dengan tak berdaya. Bisa ia rasakan jantungnya terasa begitu sakit juga kepalanya yang terasa sangat kebas saking sakitnya.

Bugh!

"Aakhh!"

Batu bata yang Jisung lempar ke kepala Seungmin berhasil terbelah menjadi dua, bersamaan dengan teriakan terakhir dari pemuda malang itu.

Ya, itu memang benar benar teriakan terkahir nya, karena nafas pemuda tampan itu kini telah berhenti sempurna.

"Pergi saja ke neraka!"

Setelah berteriak penuh emosi, Jisung pun pergi dari tempat tersebut. Meninggalkan Seungmin yang kini sudah tak bernyawa, tergeletak begitu saja di dekat tong sampah yang berada di belakang gedung bekas pabrik sepatu tersebut.

***

"Chae, kau sungguh melakukannya dengan Kim Seungmin?"

"Ya, kenapa?"

"Tidak apa-apa, hanya saja aku bingung. Kenapa kau tidak melakukannya dengan kekasihmu saja, dan kenapa justru bermain ranjang dengan pemuda lain?"

Hwang Yeji, duduk di sofa seraya meminum Banana Milk kesukaannya. Ia perhatikan terus sang Sahabat yang tengah mengerjakan tugas di laptopnya.

[✔︎] My Annoying Grim Reaper || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang