28. Jealousy

659 77 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Day 11(Calender of Death)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Day 11
(Calender of Death)

"Kakimu sakit, Ji?" Hyunjin yang tengah menyapu halaman belakang bagian utara itu hanya bisa menatap Jisung heran ketika pemuda itu berjalan menghampirinya dengan langkah yang terpincang-pincang.

"T-tidak apa-apa, aku baik, sshh," ringis Jisung di akhir kalimatnya.

"Malaikat maut sialan." Batinnya.

Jika saja tadi pagi Minho tak merayunya, mungkin ia tak akan melakukannya lagi. Padahal semalam sudah cukup baginya, tapi tadi pagi pria menjengkelkan itu kembali meminta untuk bermain.

Jisung tidak mau munafik karena memang rasanya sangat nikmat, tapi ia hanya kesal karena gara-gara hal itu ia jadi sulit berjalan.

"Kalau sakit, mending istirahat saja. Kemarikan, biar aku yang menyelesaikannya." Hyunjin menarik kresek hitam berisi dedaunan kering yang di pegang oleh Jisung.

"Tidak usah, Hyun, aku bisa sendiri. Lagipula aku tidak sakit."

"Kau tidak sadar jika cara jalanmu itu seperti Zombie? Orang-orang yang melihat mu juga akan merasa kasihan... Duduk saja, biar aku yang selesaikan."

"Tapi-"

"HEYY JAGOAN! ADA APA?"

Tiba-tiba terdengar teriakan dari arah kanan, di sana ada tiga orang pria bertubuh besar yang menertawakannya.

"BADAN MU SAKIT SETELAH BERKELAHI DENGAN KAMI, HUH?! HAHAHAHAHA!"

Jisung mendengus, berjalan duduk di kursi meskipun dengan langkah tertatih. "Jika saja tubuhku tidak sakit, aku akan kembali mengajar mereka."

Wushh!

"Dan berakhir kau yang babak belur lagi, Han?" Minho yang tiba-tiba datang itu ikut duduk di kursi sebelah Jisung.

"Masih sakit?"

Jisung memutarkan matanya malas. "Kau lihat sendiri, aku justru menyusahkan Hyunjin karena ini. Dan semua adalah salahmu."

"Aku?"

Jisung menoleh menatap Minho yang memberikannya wajah sok polos. "Ya, tentu saja. Lalu siapa yang harus ku salahkan? Penjaga sel? Apa dia yang memperkosaku tadi pagi, hm?"

Minho tertawa kencang, melihat Jisung yang mati-matian menahan emosinya agar tidak terlihat tengah bicara sendiri.

"Okay, i'm sorry.... " Minho menarik dagu Jisung. "Tapi itu nikmat, kan?"

Blushh!

Wajah Jisung seketika memerah kala mendengar ucapan sang malaikat maut cabul di depannya ini.

"S-sialan kau, Ahjussi."

"Hahahaha!"

Jisung menunduk, menyembunyikan wajahnya yang sempurna merah padam. Sungguh, ia malu. Ia sendiri tak menyangka jika tadi malam dirinya akan benar-benar melakukan hubungan intim dengan Minho.

"T-tapi, Ahjussi."

"Hm?"

Jisung menghela nafas. "Apa itu tidak apa-apa? M-maksudku jika kita melakukan itu sedangkan kau dan aku... " Jisung menggantung ucapannya, menatap Minho takut-takut.

Namun, detik itu tatapan Minho berubah menjadi lembut dan amat teduh. Pancaran obsidian indah milik sang malaikat maut menjadi jawaban tersendiri atas pertanyaan yang Jisung ajukan.

"Semua akan baik-baik saja," Jawab Minho sembari mengusap rambut Jisung.

"Kau yakin?"

Minho mengangguk ... dengan ragu.

Jisung tak tahu pasti apa anggukan itu bisa ia percaya atau tidak.

"Ji, ayok kembali. Sudah waktunya makan siang." Hyunjin menaruh kembali semua peralatan yang ia gunakan. Menghampiri Jisung yang tengah duduk itu. "Wajahmu memerah, sepertinya kau benar-benar sedang sakit."

"Tidak, aku tidak sakit... Ayok." Jisung bangkit, sedikit menoleh ke arah Minho yang setia tersenyum ke arahnya.

"Biar ku bantu." Hyunjin meraih pinggang Jisung dan membantu pemuda itu berjalan.

"YAA!"

Hanya Jisung yang terkejut disana, karena tiba-tiba Minho berdiri dan berteriak tepat di telinga Jisung. Si pemuda manis itu hanya melemparkan tatapan seolah bertanya ada apa?

"Kau di peluk olehnya, Han." jawab Minho. Jisung yang sadar dengan hal itu pun melihat pinggangnya yang memang di rangkul oleh Hyunjin. Setelahnya ia sedikit menyeringai penuh kejahilan pada Minho.

Ah, malaikat maut itu cemburu?

Hyunjin yang bingung karena tiba-tiba Jisung terlonjat itu hanya bisa menatap temannya keheranan. "Ada apa?"

"Hm? tidak ada, ayo."

Mereka pun berjalan bersama dengan Jisung yang di bantu jalan oleh Hyunjin. Meninggalkan Minho yang masih menekuk wajahnya, sedikit kesal melihat Jisung yang meledeknya seperti itu.

"Aku tidak suka, Han."

to be continued...

to be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔︎] My Annoying Grim Reaper || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang