41. Tacenda

521 73 11
                                    

(Jisung side)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jisung side)



"Han ... Han Jisung...."

"Bangun, Han ... kau bilang ingin bertemu denganku."

"Han.... "






Jisung membuka kedua matanya, menarik nafas banyak-banyak ketika berkali-kali suara Minho berdengung di telinganya.

"Ahjussi? Ahjussi!!"

Pemuda itu bangkit dari ranjang lalu melangkah pergi begitu saja, namun detik setelahnya ia terdiam ketika pintu ruang rawatnya di buka oleh seseorang.

"Paman... "

Wushh!

Kedua mata Jisung terbelalak kala tubuhnya di tembus begitu saja oleh sang paman. Ia berbalik dengan cepat, berniat menegur pamannya. Namun, sungguh di luar dugaan ... Ia justru melihat tubuhnya yang berbaring di atas ranjang dengan berbagai alat bantu di tubuhnya.

"I-itu, a-aku?"

Jisung benar-benar bingung, bagaimana bisa ia melihat dirinya sendiri seperti itu.

Ataukah jangan-jangan...



"Tidak, kau belum mati, Han."

Kembali, suara Minho berdenging di telinganya. "Ahjussi?"

"Ikuti suaraku, kemarilah... "

Dengan perlahan Jisung melangkah mundur lalu segera berlari keluar dari ruangan tersebut, dan ajaibnya ia dapat menembus pintu itu juga.

"Jangan hiraukan apapun, datanglah padaku, Han."

Jisung jelas melihat Yeji yang tengah duduk di bangku tunggu seraya memainkan ponselnya. Ia sempat bingung sebab tak ada Felix ataupun Sooyoung disana, apa mereka berdua tidak menjenguknya?

Ah, masa bodo. Jisung dengan cepat berlari dari sana mengikuti suara yang terus menyebut namanya itu. Karena sungguh, ia jauh lebih ingin melihat Minho.

Entah kenapa ia merasa jika ia benar-benar membutuhkan Minho sekarang. Ia ingin menggenggam tangan Minho lagi, ingin memeluk malaikat maut menjengkelkan itu lagi, dan kembali tertidur di dalam dekapannya.

"Kemarilah, Han, kemarilah.... "

Dengan nafas terengah-engah, Jisung sampai di sebuah lapangan luas di tengah rumah sakit. Tak ada siapapun disana, semuanya begitu gelap dan dingin. Lampu di setiap ruangan juga terlihat berkedip kedip dengan mengerikan.

"Ahjussi, kau dimana?"

"Aku di sini."

Tepat di tengah lapangan itu, sesosok pria berdiri seraya mengulurkan tangan padanya, seolah menyambutnya untuk datang.

[✔︎] My Annoying Grim Reaper || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang