37. Doubt

456 71 11
                                    

Day 37(Calender of Death)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...
Day 37
(Calender of Death)

"Sudah siapp!"

Jisung melipat kertas berisi surat yang akan ia berikan pada Felix nanti, surat permintaan maaf yang ia titipkan pada sang sahabat untuk di sampaikan pada orang-orang yang pernah Jisung sakiti. Karena jika tidak dengan cara ini, maka dengan cara apa lagi ia harus meminta maaf sedangkan sisa waktu hidupnya saja sudah mulai menipis.

Minho yang sejak tadi terus memperhatikan Jisung dengan penuh kasih sayang, sigap memeluk Jisung dari belakang, menaruh dagu di bahu si pemuda manis tersebut.

"Sudah selesai? Apa yang kau tulis disana, hm?"

Jisung tersenyum. "Hanya permintaan maaf besar dari si pecundang ini, tak ada yang spesial di dalam sini, Ahjussi, tapi aku harap mereka bisa paham dengan apa yang aku sampaikan dan seberapa ikhlas aku meminta maaf."

Minho menarik Jisung agar menghadap kepadanya. "Aku yakin mereka pasti akan paham, dan akan memaafkanmu."

"Aku juga berharap seperti itu, Ahjussi."


Ceklek!

"Tahanan 2034! Ada kunjungan untukmu."

Jisung mengangguk, lalu ia tersenyum ke arah Minho dan meminta Minho untuk menunggunya sebentar.

Si malaikat maut melambai, membiarkan Jisung pergi untuk menemui seseorang yang berkunjung hari ini. Pemuda itu juga membawa surat yang ia buat.

Sejenak Minho terdiam dalam keheningannya, sebelum akhirnya ia berjalan mendekati dinding lalu menembusnya dengan mudah, melangkah keluar melewati orang-orang yang terus berlalu lalang disana. Langkah kaki itu terus membawa tubuh tersebut menjauh dari area tempat Jisung di tahan.

Ia menengadah, menatap langit mendung yang mulai menghadirkan angin kencang. Selang beberapa menit, hujanpun turun mengguyur kota Seoul.

Amat sangat menusuk tulang, hawa siang itu terasa sangat dingin. Semua orang juga menghentikan aktivitas di luar mereka untuk sementara, sampai hujan dan anginnya benar-benar berhenti.

Namun tidak dengan si pria tampan pemilik mata sayu indah ini, ia terus melangkah sampai dirinya berhenti di area pemakaman dan tepat berdiri di samping baru nisan bertuliskan nama pemuda yang sebelumnya menjadi temannya.

Kim Seungmin.

"Memang boleh malaikat maut jatuh cinta?"

"Sejak aku diciptakan, Cinta adalah dosa bagiku, Seungmin. Jika harus di jelaskan, aku saja tak tahu bagaimana itu cinta."

[✔︎] My Annoying Grim Reaper || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang