29. A little Confession

531 70 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Day 12(Calender of Death)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Day 12
(Calender of Death)

"Ahjussi."

"...."

"Ahjussiiii~"

"...."

"YAAK MINHO-ssii!"

"Apa?" Ketusnya. Mengabaikan Jisung yang sudah berguling-guling di lantai karena sejak kemarin terus ia abaikan.

"Kau ini kenapa? Kau marah? Apa aku membuatmu kesal? Ayolah, Ahjussi, kenapa kau ini tidak adil sekali? Aku juga sering kesal padamu tapi aku tidak pernah mendiami mu, lalu sekarang aku malah kau anggurkan seperti ini, kau ingin aku terlihat bodoh?"

"Tidak."

"Aarghhh malaikat maut brengsek! Sudahlah, terserah kau saja!" Jisung mengalihkan wajahnya, tengkurap di atas lantai seraya menatap ke arah lain, mengabaikan Minho yang sudah membuatnya terlanjur kesal.

Hening untuk tiga menit pertama, dan sama sekali tak ada yang ingin memulai percakapan.









"Aku cemburu, Han."

Jisung yang sebelumnya menutup kedua mata, refleks membukanya ketika mendengar suara serak itu berucap.

"Aku cemburu karena kau selalu bersama Hyunjin, membuat kita jarang sekali bicara."

Jisung bangkit, duduk di lantai menghadap Minho yang terduduk di ranjang. "Tapi kan setelah kembali ke sel, kita bisa saling bicara lagi."

"Iya, tapi bukan karena itu juga, aish!" Minho memukul pahanya sendiri karena tak paham kenapa ia seperti ini. "Aku hanya tidak suka kau bersama yang lain, Han."

Jisung tersenyum, ia merangkak mendekati Minho dan duduk di antara kedua kaki sang malaikat maut. Meraih tangan Minho dan menatap pria itu dengan senyum jahilnya.

"Kau sepertinya benar-benar cemburu, ya? Kenapa? kau takut aku akan mengabaikanmu dan terus berteman dengan Hyunjin? Atau kau—"

"Karena aku menyukaimu, Han."

Jisung di buat terdiam dengan jawaban itu.

"A-ahjussi... "

"Aku menyukaimu, Han." Lagi, Minho mengatakan itu dengan tatapannya yang tampak pasrah tersebut.

"T-tapi... "

"Tapi kau tidak menyukaiku. Iya kan?" Minho meraih kedua tangan Jisung, menarik tubuh itu agar duduk di pangkuannya. Ia pun memeluk perut Jisung dan menempelkan kepalanya di dada si pemuda manis tersebut.

"Ahjussi, a-aku... "

"Lupakan saja, anggap aku tidak pernah mengatakannya."

Helaan nafas terdengar, kedua tangan Jisung juga perlahan mengusap rambut Minho yang selembut sutra itu dengan perlahan. Menaruh dagunya di pucuk kepala Minho yang tengah bersandar di dadanya.

"Detak jantungmu cepat sekali, Han," gumam Minho saat ia dapat mendengar detak jantung Jisung dengan jelas.

Bagaimana bisa Jisung tetap tenang di keadaan seperti ini, ketika ia mendengar pengakuan langsung dari mulut sang malaikat maut tentang perasannya. Ia tentu terkejut, sehingga jantungnya mulai berdetak tak normal. Namun sial, bibirnya tak mampu menyampaikan apapun.

Ia tak seberani Minho.

"Kau baik-baik saja?" Minho menengadah, menatap khawatir Jisung yang juga tengah menatapnya.

Si tupai manis tersebut tersenyum. "Aku merasa lebih baik sekarang, Ahjussi."

Chup~

Jisung menempelkan bibirnya dengan bibir Minho seraya mengusap rambut pria tampan tersebut. Ciuman keduanya sangat lembut penuh kasih sayang. Sama sekali tak ada nafsu seperti apa yang sering mereka lakukan.

Minho saja sampai bingung karena merasa ciuman ini berbeda dari sebelumnya dan sangat sulit di jelaskan.

Ada apa dengan Jisung.

to be continued...

Sengaja setiap prat prat nya ruby bikin pendeks, karena biar cepet ajahh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sengaja setiap prat prat nya ruby bikin pendeks, karena biar cepet ajahh.

Lebih cepet kan lebih enak ngehe
( ͡˘̴ ͜ ʖ̫ ͡˘̴ )

[✔︎] My Annoying Grim Reaper || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang