36. Punishment for punishers

639 81 13
                                    

Day 33 (Calendar of Death)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Day 33
(Calendar of Death)

Bruk!

"Jisung!"

Tubuh Jisung ambruk di tengah lapangan ketika mereka tengah melakukan olahraga pagi itu. Hyunjin yang melihatnya segera berlari menghampiri Jisung.

"Jisung, bangunn!"

Kedua kelopak mata Jisung terbuka dengan lemah, nafasnya juga terasa begitu sesak dan menyakitkan.

"Bawa dia ke ruang kesehatan!"

Tak lama petugas kesehatan segera datang dan membawa tubuh Jisung pergi dari lapang. Hyunjin yang masih berada di lapangan hanya terdiam seraya meredakan hatinya yang begitu khawatir. Kenapa akhir-akhir ini Jisung sering sekali pingsan, tubuhnya juga tampak sangat lemah.

Buk!

Hyunjin terhuyung saat ada seseorang yang mendorongnya dari belakang.

"Apa bocah ingusan itu mati?" Tanya pria bertatto ombak tersebut. "Harusnya dia mati di tanganku."

"Dia hanya pingsan," Jawab Hyunjin, lalu berjalan pergi meninggalkan ketiga pria bertubuh besar itu.

"HEY! MAU KEMANA KAU?!"

Baju Hyunjin di tarik hingga terjatuh ke lapangan.

"Jangan mencoba untuk kabur, kami sedang ingin mengasah otot tangan kami ... Ayo sedikit bermain."

"T-tidak! Aku ingin menjenguk Jisung."

"Itu bukan urusan kami."

BUGH! BUGH! BUGH!

Hyunjin benci, ia sangat benci dengan kehidupan penjara yang bak neraka ini. Orang-orang di sini tak memiliki hati nurani.

***

"Dia demam tinggi, dia juga punya riwayat penyakit jantung. Ada banyak juga gejala sakit di tubuhnya, mungkin karena sebelumnya dia sering berkelahi dan mengakibatkan badannya banyak mendapatkan serangan. Imun tubuhnya juga sedang lemah, lebih baik di biarkan beristirahat saja selama seminggu ini. Jangan terlalu beri dia kegiatan berat karena itu bahaya untuk kesehatan jantungnya."

"Baik, dok, terimakasih."

Jisung hanya terdiam saat sang dokter mulai berjalan menghampirinya.

"Jangan khawatir, Tuan Han, kau pasti akan sembuh."

Setetes air mata keluar begitu saja dari pelupuk nya, mengabaikan ucapan sang dokter yang berada di sampingnya.

Hingga akhirnya orang-orang di dalam ruangan itu keluar satu persatu menyisakan Jisung yang kembali mulai menangis.

"Jangan buang air matamu, Han." Minho mengusap air mata itu dengan lembut. "Tersenyumlah."

Jisung menggeleng.

[✔︎] My Annoying Grim Reaper || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang