19. Dissapointed

440 72 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat siang itu sama sekali tak di manfaatkan oleh Felix, karena pemuda itu hanya diam duduk di bangkunya seraya menatap keluar jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat siang itu sama sekali tak di manfaatkan oleh Felix, karena pemuda itu hanya diam duduk di bangkunya seraya menatap keluar jendela. Sejak hari dimana ia terus mendengar ucapan siswa-siswi mengenai kematian Seungmin, membuatnya benar-benar tak bisa berfikir positif. Pasalnya, tak hanya satu murid yang yakin bahwa pembunuh Seungmin adalah Jisung.

Apa harus ia tanyakan hal ini pada Jisung langsung?

Sejauh ini, Jisung memang selalu nekad. Pemuda itu sudah sangat sering merugikan banyak pihak. Membuat anak kelas satu mogok sekolah, mematahkan tangan seorang siswa, dan membuat lumpuh seorang adik kelas. Kejahatan Jisung memang sudah sejauh itu, tapi selalu saja ia terlepas dari kesalahan tersebut. Dia pintar mengancam, karena di mata orang-orang Jisung adalah pembunuh berdarah dingin. Si tupai itu memang selalu berani melakukan apapun, karena semua ucapan dan ancamannya akan selalu ia wujudkan.

Se berbahaya itu memang.

Beberapa hari lalu seseorang berhasil melihat Chaeryeong jalan dengan Seungmin. Entah apa yang mereka lakukan di club malam itu, yang pasti keesokan harinya Seungmin di temukan meninggal ketika pulang sekolah.

Kecurigaan Felix bertambah saat ia baru sadar dengan sifat Jisung yang malas mendatangi pemakaman Seungmin hari itu. Beberapa hari lalu juga Jisung terlihat sedikit jauh dari Chaeryeong.

Andai Felix tau dengan apa yang telah terjadi.

"Felix."

Pemuda itu menoleh, mendapati seorang gadis berdiri di samping mejanya. "Apa?"

"Kau tidak pergi ke kantin?"

"Sedang malas." Felix menetap heran gadis di depannya. "Tumben kau bertanya, Yeji."

Yeji tertawa lalu menyilangkan kedua tangannya di dada. "Aku sebenarnya ingin bertanya, tentang apa yang kau lakukan pada sahabatmu itu sampai dia membuat gempar seisi sekolah."

Felix mengerutkan keningnya. "Gempar? Memang apa yang Jisung lakukan?"

"Wah, kau benar-benar tidak tahu?? Astagaa! Hahaha!" Tawa Yeji menutup mulutnya. "Dia bersikap baik kepada seorang siswi, dan satu sekolah membicarakan itu."

[✔︎] My Annoying Grim Reaper || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang