Jisung membuka matanya perlahan, merasa terpaan angin menghantam wajahnya. Dan sepertinya, Jisung masih belum sadar jika ia kini tengah bersandar di bahu tegap milik pria berjas hitam yang kini tersenyum menatapnya.
"Sudah bangun?"
Jisung menggosok matanya, ia juga mulai duduk dengan benar seraya melihat ke sekeliling.
Ah, ternyata ia masih di rooftop.
"Nyenyak sekali sepertinya, padahal ciuman ku tidak ada obat tidurnya."
Jisung menoleh. "Apa?"
"Tidak ada." Minho tersenyum membuat Jisung hanya mendengus.
Tubuhnya yang masih lemas itu hanya bisa diam, dan perlahan ia mulai kembali menjatuhkan kepalanya ke bahu Minho. "Ahjussi, aku ingin pulang."
"Memang seharusnya kau pulang sekarang, lihatlah." Minho menunjuk sebuah pemandangan dimana disana sudah terlihat langit yang berubah orange. Yang artinya, hari sudah mulai sore dan ini memang waktunya jam sekolah selesai.
Jisung yang melihatnya terdiam seraya membuka mulutnya tak percaya. Ia menoleh ke arah Minho dengan kedua mata yang berkedip lucu. Minho yang melihatnya menjadi gemas sendiri, lantas ia colek hidung Jisung membuat empunya tersadar lalu memukul tangan Minho.
"Ck, jangan menyentuhku!"
Minho tertawa lalu ia bangkit seraya membantu Jisung berdiri.
"Kenapa kau tidak membangunan ku?"
"Kau tidur seperti mayat, bagaimana bisa aku membangunkan mu."
Jisung mendengus lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Minho. "Hati hati, aku tau kau masih lemas."
Tak dapat menyangkalnya, Jisung memang merasa jika kakinya masihlah lemas. Mungkin akibat serangan dari adik kelasnya itu, juga dari serangan Minho yang lebih kuat.
Minho mengikuti Jisung dari belakang, mengawasi pemuda yang melangkah dengan sempoyongan tersebut. Bahkan di sepanjang koridor, Jisung berkali-kali hampir terjatuh karena tersandung kakinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] My Annoying Grim Reaper || Minsung
Fantasy[TAMAT] Han Jisung tak pernah menyangka jika dirinya akan bertemu dengan seorang pria yang mengaku sebagai malaikat maut tepat di hari kematian temannya. Dan tentu saja Jisung tidak percaya begitu saja dengan ucapan pria tersebut, apalagi di zaman s...