25

385 104 9
                                    

***

Lisa meninggalkan Sungkyung. Keluar lebih dulu, berlari masuk kembali ke dalam air danau. Sauna kecil itu terlalu panas untuknya. Membuatnya merasa terpanggang, di kukus. Sekitar lima menit, Lisa bermain sendirian di air, sampai akhirnya Sungkyung keluar dengan banyak keringat di tubuhnya. Sama seperti Lisa, Sungkyung pun mendinginkan dirinya di air.

"Segarnya!" seru gadis itu, sedang Lisa hanya berdecak, lantas mengaduk ombak, menyiram Sungkyung dengan air danau Baikal.

Lama bermain, keduanya kembali ke penginapan. Dengan tubuh dan pakaian basah. "Lihat, pria-pria tua itu pasti belum bangun," kata Lisa. "Eonni jangan percaya ucapan Jiyong oppa. Dia tidak pernah bangun pagi. Meski bilang akan bangun pagi, dia tidak akan bangun," ocehnya, di langkah menuju penginapan.

Tiba di penginapan, tanpa menoleh ke restoran penginapan itu, mereka naik ke lantai dua. Pergi ke kamar mereka, "mereka bahkan belum bangun sekarang," Sungkyung menghela nafasnya. Lisa mengetuk pintu kamar para pria, namun tidak ada jawaban dari dalam. "Ya! Lisa! Kau mau mandi lebih dulu atau-"

"Mandi bersama?" potong Lisa, membuat Sungkyung mengerutkan dahinya sembari melangkah ke dalam kamar penginapan mereka. "Maksudku, eonni mandi di kamar mandi kita. Aku akan mandi di kamar sebelah, sekalian membangunkan oppa-oppa malas itu," susulnya, jelas menjawab perasaan heran Sungkyung.

lee Sungkyung menyetujui ide Lisa itu. Lantas ia melangkah masuk ke kamar mandi, bergegas membersihkan dirinya di sana. Sedang Lisa membawa pakaiannya kembali ke kamar para pria. Sekali, dua kali, tiga kali ia mengetuk pintu itu. Memanggil Mino, Jiyong juga Jiwon, berteriak membangunkan mereka. Sayang, tidak seorang pun membukakan pintu untuknya.

Lisa menyerah, duduk di kursi dekat pinggiran balkon. Dan dengan handphonenya ia menelepon Mino. "Ya! Song! Bangunlah! Sampai kapan oppa akan tidur?!" seru Lisa ketika Mino menjawab panggilannya.

"Huh? Aku sudah bangun! Kau yang terlambat bangun!" Mino balas berseru.

"Bohong! Cepat keluar dari kamarmu! Aku kedinginan!" suara Lisa tidak kalah kerasnya dengan milik Mino.

Suara langkah kaki yang keras, pelan-pelan terdengar. Semakin lama, suara itu terdengar semakin dekat dan Song Mino muncul dari ujung tangga, menatap keheranan pada Lisa. "Apa yang baru kau lakukan? Kenapa kau basah?" tanya Mino, heran melihat Lisa yang sekujur tubuhnya basah. "Sungkyung noona menyirammu dengan air? Karena kau tidak mau bangun?" pria itu keheranan.

"Mana mungkin," Lisa mengakhiri panggilannya. "Buka pintu kamarmu, aku perlu ke toilet," pinta Lisa, menunjuk-nunjuk pintu kamar Mino.

"Kuncinya ada pada Jiwon hyung," pelan Mino, tanpa sedikit pun rasa bersalah. "Apa yang sebenarnya baru terjadi? Kenapa kau basah? Kamarmu bocor? Tapi pagi ini tidak hujan," ocehnya, ikut duduk bersama Lisa di kursi balkon itu. Di depan kamarnya.

"Kenapa oppa duduk? Tidak mengambil kunci kamarmu? Aku kedinginan," tanya Lisa.

"Ah... Jiwon hyung sedang sarapan," tenang Mino. "Kau sudah sarapan?" tanyanya, belum sadar kalau hal yang paling Lisa butuhkan sekarang adalah kunci kamar pria itu.

Karena Mino tidak juga memberikan apa yang paling ia butuhkan, Lisa menelepon Jiwon. Menunggu beberapa detik sampai panggilannya di jawab. "Oppa aku butuh kunci kamarmu, emergency, urgent," katanya, langsung sebelum Jiwon bicara.

"Kenapa? Jiyong akan mengantar kuncinya," Jiwon berkata, dan di detik selanjutnya Lisa bisa mendengar suara pria itu menyuruh Jiyong naik ke lantai dua.

Tidak berselang lama, Kwon Jiyong naik dengan kunci di tangannya. Mereka sempat bertukar tatap, namun Lisa langsung menunjuk pintu kamar pria itu. Menyuruh, Jiyong untuk lekas membuka pintunya. Duduknya terlihat tegang, tidak kelihatan nyaman dan ia tidak juga menjawab pertanyaan Mino.

Begitu pintu terbuka, sembari membawa pakaian bersihnya, Lisa berlari masuk ke kamar mandi. "Aku tidak tahan!" serunya, mengiringi langkah terburu-burunya.

Jiyong menatap bingung pada Mino. Namun, Mino pun tidak punya jawaban apapun, Lisa mengabaikannya, hanya fokus pada pintu yang harus cepat-cepat terbuka. "Kau bilang dia masih tidur tadi," kata Jiyong, heran karena melihat Lisa basah dan berpasir.

"Tadi memang masih tidur," jawab Mino. "Apa tadi hujan? Kamarnya bocor?" tebak Mino sekali lagi.

"Sungguh? Tadi tidak hujan," Jiyong tidak langsung mempercayainya. Sebentar, ia menghampiri kamar para gadis, mengintip dari pintu yang tidak ditutup rapat. "Kamar mereka kering," Jiyong berkata, selepas ia mengintip lalu bergabung untuk duduk di sebelah Mino.

Dua pria itu merokok di sana, lalu Jiwon datang dari lantai satu dan Sungkyung keluar dari kamar mandi. Dengan rambut yang masih basah, gadis itu mengintip dari pintu kamarnya. "Oh? Kalian sudah bangun?" tegur Sungkyung, berdiri di depan pintu kamarnya, sembari mengeringkan rambut panjangnya. Kini, gadis itu memakai celana jeansnya yang ketat dan panjang, di padukan dengan kemeja yang bagian depannya dimasukan ke dalam celananya.

"Hm... Kau baru bangun?" Jiwon bertanya, sembari menarik kursi di sebelah Jiyong, akan duduk di sana dan ikut merokok.

"Kenapa Lisa basah tadi? Kau menyiramnya? Karena dia tidak mau bangun?" Jiyong ikut bertanya, sembari memperhatikan Sungkyung yang masih mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Tidak," geleng Sungkyung, tetap di tempatnya berdiri. "Tadi kami berenang di danau. Karena tidak punya baju ganti, kami kembali dengan baju basah," katanya. "Apa ada laundry di sini? Kita baru akan check out besok kan? Sepertinya aku perlu mencuci, aku tidak punya cukup pakaian," lapornya.

"Berenang? Kapan? Kapan noona bangun?" kali ini Mino yang bertanya dan Sungkyung bilang kalau ia juga Lisa sudah bangun sejak pagi tadi, jauh sebelum Mino bangun. "Whoa... Aku kira kalian belum bangun dan melewatkan sarapan," kata Mino dan Sungkyung menaikan bahunya. Mana mungkin Lisa mau melewatkan sarapan, mereka berdua justru sarapan lebih dulu dari yang lainnya.

Tidak berselang lama, Lisa muncul dari kamar para pria. Di kenakannya pakaian olahraga favoritnya. Sebuah celana olahraga hijau dengan atasan sweater yang juga hijau. Rambutnya yang basah ia gelung dengan handuk. Melangkah menghampiri Mino kemudian mencubit bahunya. "Gara-gara oppa, aku hampir buang air di celana," keluh Lisa ketika ia mencubit lengan Mino.

"Untung saja Jiyong oppa datang di waktu yang tepat," susul Lisa, lantas duduk dan menghela nafasnya di atas ayunan gantung. Mengeluh, berkata kalau ia kelelahan setelah mandi. Dengan santai, Lisa bercerita kalau di sekitar penginapan itu ada banyak tempat bermain.

"Aku sudah berenang di danau dan masuk ke sauna," kata Lisa. "Ada penyewaan sepeda motor dan ATV juga, lalu trampolin, mainan-mainan lainnya juga ada, dan yang paling menarik hammock di pohon pinus, aku ingin tidur siang di sana," lapornya, memberitahu apa saja penemuannya tadi pagi. "Mana yang harus kita mainkan lebih dulu?" tanyanya kemudian, lupa kalau beberapa menit lalu ia mengeluh kelelahan hanya karena mandi.

***
Share feedback about yuwiuee anonymously (kalau ngga nyaman buat komen sama dm aku).
yuwiuee will never know who sent the message.
😍 *SECRET BOOK* 😍
https://secreto.site/a4y9y6
(Link juga ada di bio)

Trans Siberian Pathfinders (YG's Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang