Langkahnya untuk pergi dari ruangan itu terhenti tatkala pria paruh baya yang tengah terduduk di balik meja kembali bersuara. "Misinya sangat berbahaya, ini menyangkut Oasis. Kuharap kau mengerti kenapa bukan kau yang kujadikan ketua. Agen Alpha adalah orang yang tepat."
Aera mengepalkan tangan, "apakah anda pernah melihat saya gagal dalam mengerjakan misi yang diberikan selama ini? Saya tidak mengerti, maaf."
Ia merasa kesal. Alpha bahkan baru saja kembali setelah beberapa lama tidak aktif, kenapa posisi ketua tiba-tiba diberikan pada orang itu? Padahal selama ini se-berbahaya bagaimanapun misinya ia selalu berhasil tanpa terluka dan rugi.
Dirinya jelas lebih unggul dari pada si Alpha brengsek itu.
Apalagi menyangkut Oasis, seharusnya posisi ketua itu adalah miliknya. Dilihat dari sisi manapun Aera tak bisa mengerti kenapa harus si Alpha brengsek itu yang jadi ketua.
"Aku tau kinerja mu selama ini, kau tak pernah gagal. Tapi untuk kali ini, aku benar-benar tak bisa mengubah keputusanku."
"Ini juga demi keselamatanmu sendiri. aku memanggil Chan kembali khusus dalam misi kali ini untuk menjagamu," ujar Menteri Pertahanan yang bernama Shin Youngseok itu.
"Ini adalah keputusanku sebagai ayah. Ayah mengkhawatirkan mu, Aera-ya."
Sudah cukup, Aera muak. Jika dipikir pun, harusnya sebagai seorang ayah dia mempercayai anaknya sendiri. Ia masih tak mengerti, tak ingin mengerti, tak tertarik untuk mengerti.
Harusnya Alpha tidak pernah kembali, harusnya agen brengsek itu tidak pernah ada. Bukankah semuanya setuju bahwa ia yang lebih unggul daripada Alpha itu?
"Maaf, aku masih tak mengerti," ucapnya dan melanjutkan langkah keluar dari ruangan itu.
***
Aera menghela napas gusar, menutup mata barang sejenak untuk menetralkan emosi. Setelah merasa bisa mengendalikan dirinya sendiri ia pun masuk ke ruangan itu.
Berjalan lalu membalikkan badan ke arah pria yang sedang menunggu di sana, Aera menundukkan kepalanya sebentar sebagaimana sikap agen seharusnya saat menyapa.
"Selamat datang kembali, Agen Alpha." Pria di sana pun menunduk juga sebagai balasan.
"Seharusnya aku berada di sini terlebih dahulu untuk menyapamu tapi malah datang sedikit telat karena beberapa urusan. Untuk itu aku meminta maaf tidak bisa menyambutmu dengan baik," ujar Aera kembali menundukkan kepala, kali ini sebagai rasa menyesal.
"Tidak apa, aku tidak sepenting itu untuk disambut. Duduklah, jangan kaku sekali. Ini tidak seperti kita baru saja kenal, 'kan, Aera?"
Hampir saja Aera berdecak, tapi ia berusaha menahannya. Untuk situasi ini, berdecak sama saja menunjukkan bahwa ia merasa tersinggung dan kesal. Ia harus pandai menghadapi pria ini.
Maka ia pun duduk di kursi yang ada di hadapan Bang Chan.
"Baiklah, ini memang bukan pertemuan pertama yang membuat kita harus memperkenalkan diri dulu, melainkan pertemuan pertama kita setelah beberapa tahun. Jadi seharusnya pertemuan ini bisa dibuat lebih santai, 'kan, Chan?"
Aera menaikkan tangan ke atas meja, berpangku dagu, menatap Bangchan dengan senyum penuh makna.
"Benar. Omong-omong, lama tidak bertemu, Aera." Bangchan ikut tersenyum, mengadu tatapan dengan milik Aera.
"Bagaimana rasanya menjadi sosok satu-satunya agen berpangkat S? Kurasa kau cukup menikmati momen saat aku tidak aktif. Tapi tiba-tiba Tuan Shin Youngseok memanggilku secara khusus. Padahal kukira kau sudah sangat pandai, ternyata aku harus kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Awakening Oasis: Falling Again
Fanfiction[SELESAI] Oasis, penjahat kelas kakap yang menjadi buronan di banyak negara itu tiba-tiba mengirimkan pesan peringatan. Menteri Pertahanan segera membentuk tim khusus gabungan tentara dan agen intelijen terbaik. Terbentuklah tim bernama Ymmune. Tim...