Dua hari tanpa Aera, para anggota Ymmune melanjutkan penyelidikan dengan tidak semangat. Bukan cuma tidak semangat, tapi ditambah dengan dendam, dendam pada Shin Youngseok yang mempermainkan mereka semua.
Para anggota Ymmune pun tidak bisa membantu banyak, kemampuan hacking mereka tidak seperti Mingyu yang memang telah berada di level berbeda. Segala hal di sekitar Shin Youngseok dan apa yang Menteri itu lakukan jadi mencurigakan. Bagaimanapun, mereka harus menyelesaikan penyelidikan sebelum pulang ke Korea Selatan besok.
Saat ini, para anggota Ymmune menjeda kegiatan mereka dengan makan malam. Tapi tidak dengan Bangchan. Pria itu masih setia di lantai dua, lebih tepatnya di depan dua laptop di mana penyelidikan sedang berlangsung. Tapi dia tidak sendiri. Ada Aera yang ikut membantunya.
Mingyu menjadi orang pertama yang naik ke lantai dua. Awalnya dia mengusap matanya, memastikan penglihatan. Aera yang menyadarinya lalu menoleh, melambai menyapa Mingyu, membuat pria itu terperanjat saking terkejutnya.
"Kau masih hidup, L?"
Yuju yang datang setelahnya memekik. "Aera!" Wanita itu berhambur memeluk Aera erat, dan disusul pekikan-pekikan lain. Terkejut, haru, sekaligus tidak percaya melihat Aera berada di hadapan mereka kembali.
"Kukira kau sudah tidak ada," kata Yugyeom dengan mata berkaca-kaca.
"Chan tidak pernah membahasmu membuat kami berpikir kau telah tiada, L."
"Aku bahagia bisa melihatmu lagi."
"Kukira kita akan ke Korea bersembilan, hampir saja aku mengamuk pada Shin Youngseok."
"Kenapa kau baru muncul, L?" Lisa mengusap air matanya, bertanya pada Aera.
"Padahal aku sudah datang sejak siang tadi. Aku bahkan baru saja bangun, kalian yang baru melihatku," balas Aera dengan kekehan.
"Tapi aku tidak melihatmu di kamar, kau tidak pernah muncul," kata Lisa masih sesegukan.
"Dia langsung ke kamarku untuk tidur tadi, tidak sempat bertemu kalian." Bangchan yang membalas.
"Aku memang tidak pernah percaya kau mati, L," kata Felix dengan air mata yang tak kunjung berhenti.
"Sudah, sudah. Kita harus kembali melanjutkan penyelidikan. Bubarlah," kata Bangchan yang lelah melihat air mata mereka semua.
"Kalian semua istirahatlah, biar aku kali ini yang melanjutkan. Aku juga sudah mendapatkan istirahat yang cukup tadi," timpal Aera.
"Aku tetap ingin melanjutkannya," kata Mingyu mengabaikan hidungnya yang memerah akibat menahan tangisan lalu duduk di samping Aera, di depan laptopnya.
Tidak ada dari mereka yang beranjak kendati Mingyu dan Aera telah sibuk melancarkan jari di keyboard laptop, dengan Bangchan yang memonitor. Masih ada rasa tidak percaya di benak mereka, padahal Aera jelas berada di sana.
"Kalian benar ingin menonton begitu saja? Kenapa tidak sekalian membantu kalau begitu?" tanya Aera kemudian.
"Aku akan membersihkan diri," kata Felix, menjadi orang pertama yang bubar dari sana. Satu persatu mereka pergi membubarkan diri, pun dengan Bangchan, kecuali Jungkook yang kini duduk di samping Aera yang lain, membantu meski tidak ikut hacking.
Waktu berlalu, malam sudah sangat larut, sebentar lagi memasuki dini hari. Jungkook telah beranjak dari sana sejak beberapa jam yang lalu. Mata Mingyu pun semakin gelap akibat mengantuk. Tidak jauh berbeda dari Aera.
Walaupun sudah mendapatkan tidur yang cukup sebelumnya, Aera tetap mengantuk. Berkutat pada satu hal selama berjam-jam tentu saja membuat mengantuk. Matanya perlu istirahat dari layar untuk sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awakening Oasis: Falling Again
Fanfiction[SELESAI] Oasis, penjahat kelas kakap yang menjadi buronan di banyak negara itu tiba-tiba mengirimkan pesan peringatan. Menteri Pertahanan segera membentuk tim khusus gabungan tentara dan agen intelijen terbaik. Terbentuklah tim bernama Ymmune. Tim...