Hari pertama dimulai. Dengan identitas buatan, Bangchan, Aera, Jaehyun dan Jungkook masuk ke dalam rombongan tur Korea Utara yang akan berjalan sampai sepuluh hari ke depan.
Jadi dalam sepuluh hari itu misi harus selesai. Tentu saja identitas baru mereka semua bukan berasal dari Korea Selatan.
Rencananya Bangchan dan Aera adalah pasangan, sementara Jaehyun dan Jungkook tidak saling kenal.
Satu-satunya jalur masuk Utara hanyalah melalui China. Jadi dari Korea Selatan mereka terbang ke China untuk masuk ke Utara.
Akan ada seorang Tour Leader dari Utara yang pandai berbahasa inggris untuk memandu, memperlihatkan apa yang perlu diperlihatkan kepada para turis yang jumlahnya kira-kira 20 orang itu.
Saat memasuki Utara, paspor mereka akan diambil hingga tur berakhir.
Untuk hari pertama ini, menggunakan Kereta Bawah Tanah Super Express mereka akan diantar ke sebuah hotel untuk istirahat.
Baru sampai di sini Jungkook dan Jaehyun tak hentinya melempar kode untuk mengekspresikan betapa ngerinya warga Utara.
Mereka tak tampak seperti manusia malahan seperti robot yang duduk tanpa ekspresi. Bahkan game lebih berekspresi daripada mereka. Kesan pertama yang buruk.
Tiba di Hotel Yanggakdo yaitu hotel khusus turis, mereka tidak diperbolehkan pergi keluar dan hanya menikmati fasilitas hotel, sementara makan malam akan diantar ke kamar masing-masing.
Tur akan benar-benar dimulai besok karena hari sudah hampir malam. Dan karena datang sebagai pasangan, Bangchan dan Aera hanya menempati satu kamar dengan satu ranjang. Bahkan mereka hanya menggunakan satu koper.
Sesampainya di kamar Bangchan langsung menghempaskan diri di kasur sementara Aera menuju dapur kecil. Lelah rasanya berada dalam perjalanan.
"Wah.. lama tak lihat pemandangan ini" ia memutar tubuhnya menjadi tengkurap, menatap keluar jendela ke pemandangan kota di Utara.
"Kenapa? Kau merasa Deja Vu?" Balas Aera dari dapur. Bangchan mengangguk. "Terakhir kali aku ke sini waktu itu... sudah berapa tahun yang lalu? Ah, saat itu juga bersamamu"
"Ya, dan semoga tak ada kesalahan seperti dulu lagi atau kau akan benar-benar ditendang dari NIS dan semua usahamu gagal."
Aera datang dengan dua gelas di tangannya, menyodorkan salah satunya untuk Bangchan. Setelah diterima pria itu dia melanjutkan langkahnya ke balkon, duduk di sana dengan Bangchan yang mengikuti duduk di sampingnya.
"Aku tidak tau kau bawa kopi kesini" Bangchan menyeruput kopi itu, "dan ini lumayan enak" pujinya.
"Kau kira hanya Korea Selatan yang punya kopi? Ini kopi yang ada di dapur" kata Aera.
"Oya? Dan kau tau ada kopi di dapur? Padahal negara ini miskin sekali" gumam Bangchan.
Aera terkekeh. "Seperti baru pertama kali saja ke sini" ia ikut bergumam. Setelah itu hening sejenak.
Dengan pandangan ke depan mereka menyeruput kopi perlahan-lahan, sibuk dalam pikiran masing-masing hingga Bangchan bersuara membuka topik baru.
"Jadi kita benar-benar kembali... mengejar Oasis. Bagaimana menurutmu?" Tanyanya melirik sebentar untuk melihat ekspresi Aera.
Wanita itu tersenyum tipis, "sepertinya akan seru" komentarnya. "Kau sendiri? Untuk apa kau kembali?" Dia tanya balik.
Pertanyaan itu membuat Bangchan menghela napas panjang dan bangkit mendekat ke railing balkon. Ia akan menjelaskan semuanya kali ini, di kesempatan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awakening Oasis: Falling Again
Fanfiction[SELESAI] Oasis, penjahat kelas kakap yang menjadi buronan di banyak negara itu tiba-tiba mengirimkan pesan peringatan. Menteri Pertahanan segera membentuk tim khusus gabungan tentara dan agen intelijen terbaik. Terbentuklah tim bernama Ymmune. Tim...