Bab 22

11 0 0
                                    

Di perjalanan, para bala bantuan yang berada di gedung terbengkalai menghubungi anggota Ymmune, mengatakan kondisi semakin ricuh meski banyak agen SSA yang telah tumbang.

"Jadi apa yang harus kita lakukan pada Valeria?"

Bangchan diam tidak menjawab, masih menutup mata hingga tatapan Yuju beralih pada Aera.

"Biarkan agen SSA membawanya, atau bunuh semua agen SSA itu," putus Aera.

"Kita harus bagaimana? Tetap ke sana?" tanya Jaehyun dari mobil yang berbeda menggunakan alat telinga.

"Ya, kita akan tetap ke sana. Kita harus membantu mereka melawan SSA sebelum korban berjatuhan," jawab Aera.

Selang beberapa lama mereka pun tiba di gedung terbengkalai tempat Valeria disekap. Saat mereka baru saja tiba, keadaan sudah sangat ricuh. Suara senjata api memekak telinga. Para anggota Ymmune segera mengeluarkan pistol.

Kali ini semuanya maju, bahkan Mingyu sekalipun, jadi Jaehyun tidak perlu menemaninya lagi di mobil. Lisa yang nyatanya dokter tentara ikut turun tangan, berperang melawan agen SSA. Padahal mereka ingin menghindari peperangan sebisa mungkin, ternyata keadaan memaksa.

Beberapa agen SSA tumbang akibat serangan dari belakang saat mereka baru menyadari ada musuh di belakang. Agen SSA pun segera membagi diri, ada yang masuk ke dalam gedung, ada yang membentengi di luar. Para anggota Ymmune juga tidak langsung maju, mereka bersembunyi terlebih dahulu, menunggu musuh berjatuhan agar bisa maju.

"Ini Astro, ini Astro." Suara Eunwoo tiba-tiba terdengar, sepertinya pria itu baru saja menyambungkan perangkat komunikasi telinganya.

"Aku menemukan bom di sini! Jangan masuk! Kita semua akan keluar dan membiarkan SSA menyelamatkan Valeria. Waktu bomnya kurang dari sepuluh menit."

Aera segera memberi aba-aba para anggota Ymmune menggunakan isyarat tangan untuk mundur. Sementara itu, bala bantuan di dalam gedung meninggalkan Valeria dan keluar lewat jalur belakang, memberikan akses pada agen SSA untuk masuk.

Saat sudah lowong Bangchan berbalik arah dan berlari masuk namun tertahan Felix. "Kau gila, hyung! Bomnya akan meledak, jangan bunuh dirimu sendiri." Jaehyun yang melihat itu ikut menahan sang Alpha.

"Aku harus masuk!" Bangchan memberontak, namun sekuat tenaga Felix dan Jaehyun menahannya.

"Jangan gila, Alpha. Lagipula SSA juga sudah berhasil menyelamatkan Valeria, kita harus pergi sekarang," kata jaehyun.

"Tapi L ada di sana!"

Bersamaan dengan seruan itu, bom meletus. Mereka semua segera mengangkat tangan, melindungi kepala dari reruntuhan bangunan.

"L? L ada di sana?"

Bangchan terjatuh, lututnya melemas saat pandangannya diwarnai oleh api yang memenuhi bangunan di hadapannya. Bukan cuma dirinya, para anggota Ymmune menahan napas melihat bangunan itu runtuh.

Eunwoo datang dari sisi lain dengan kondisi yang kocar-kacir, wajahnya sudah ternodai dengan asap dan debu, beberapa luka terlihat di tubuhnya.

"Bagaimana dengan L?" Namun Eunwoo menggeleng bingung, "dia ada di dalam?"

"Tidak mungkin." gumam Yuju. Jaehyun, Yugyeom, dan Yuju segera berlari masuk ke dalam bangunan itu, tidak peduli api berkobar. Sementara Mingyu segera melacak perangkat komunikasi telinga Aera.

"L! Kau di sana? L, jawablah jika kau masih hidup!" Lisa berusaha memanggil menggunakan perangkat telinga. Eunwoo dan Felix tanpa ragu ikut berlari, menuju tempat lain bangunan dan masuk lewat belakang, ikut mencari keberadaan wanita itu.

Awakening Oasis: Falling AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang