Setelah membiarkan para anggota pergi lebih dulu, akhirnya Bangchan dan Aera juga segera meninggalkan tempat itu.
Bangchan melirik Aera sekilas tepat sebelum wanita itu melangkah pelan. "Kau sendiri, apa yang akan kau lakukan?" Tanyanya membuat tungkai Aera berhenti.
"Tidak penting untuk kau tau" jawab wanita itu sinis. Ia terkekeh mendengarnya.
"Aku hanya penasaran. Anak dari Pak Menhan sepertimu akan melakukan apa dan menemui siapa di momen ini, padahal kan teman pun kau tidak punya" ucap Bangchan dengan tujuan yang sangat jelas, yaitu mengejek.
Namun mengetahui tak ada tanggapan dari wanita itu membuatnya kembali bersuara. "Mau temani aku, tidak?" Ajaknya kemudian.
"Tidak" tolak Aera dengan datar bahkan tanpa berpikir dua kali.
"Ah, tidak. Ini bukan ajakan, ini perintah. Temani aku" kata Bangchan lagi namun lebih tegas, lantas berjalan mendahului Aera yang kini mendengkus tidak suka.
"Mentang-mentang kau pemimpinku sekarang" gerutunya mengikuti langkah Bangchan berat.
***
Mengingat ini adalah terakhir kalinya ia punya waktu bebas sebelum terperangkap dalam sebuah misi yang entah kapan akan selesai, membuat Jungkook benar-benar memanfaatkan kesempatan ini.
Setelah bertemu keluarga dan kawan-kawannya, Jungkook menghampiri sebuah tempat lagi. Suara dering lonceng berbunyi tatkala ia membuka pintu rumah makan itu yang disusul sambutan dari sang pegawai disana, "selamat datang!"
Jungkook memamerkan senyum lebarnya begitu pegawai bernama Minhyuk itu menyadari keberadaannya.
"Oh, ternyata kau Jungkook. Kukira siapa. Masuklah duduk, kau ingin makan seperti biasa, kan? Naengmyeon?" Tanya Minhyuk.
Jungkook mengangguk, "ya, hyung, tolong satu Naengmyeon" ucapnya sembari mengambil tempat duduk.
"Oya, dimana bibi?" Tanyanya kemudian, celingak-celinguk mencari keberadaan ibu dari wanita pujaan hatinya.
"Dia keluar sebentar untuk arisan" jawab Minhyuk sembari membuatkan Naengmyeon untuk Jungkook. Jungkook hanya mengangguk sebagai balasan namun kepalanya belum berhenti bergerak.
"Kalau Nayeon sepertinya sebentar lagi pulang" lanjut Minhyuk seakan tau siapa yang sedang dia cari sebenarnya. "Oh? Terima kasih, hyung. Aku akan menunggunya" kata Jungkook kemudian.
Tepat setelah itu terdengar suara lonceng pintu yang berbunyi menandakan seseorang membukanya. "Oppa, aku pulang" kata Nayeon yang ditujukan pada Minhyuk.
Jungkook segera berdiri, matanya berbinar melihat sang pujaan hati. Tepat saat netra mereka bertemu dan Nayeon menyadari keberadaan Jungkook, senyum lebarnya langsung mengembang.
"Jungkook!" Sapa wanita itu segera berlari kecil ke hadapan Jungkook.
"Annyeong" sahut Jungkook memasang senyum termanisnya.
"Kenapa kau tidak menghubungi aku dulu kalau ternyata mau datang?" Tanya Nayeon "ayo duduk" ucapnya kemudian membuat keduanya duduk.
Jungkook terkekeh "aku juga tiba-tiba saja kemari, tidak sempat memberitahumu dulu."
Di tengah perbincangan mereka Minhyuk datang dan memberikan semangkuk Naengmyeon yang dipesan Jungkook tadi. "Nikmati makanannya" ujarnya.
"Terima kasih, hyung" balas Jungkook. Minhyuk hanya mengangguk lantas mengurus pelanggan lain.
"Ini akan menjadi terakhir kalinya aku kesini. Malam ini aku ada perjalanan dinas, jadi aku buru-buru langsung kemari untuk menemuimu" kata Jungkook kembali membuka topik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awakening Oasis: Falling Again
Fanfiction[SELESAI] Oasis, penjahat kelas kakap yang menjadi buronan di banyak negara itu tiba-tiba mengirimkan pesan peringatan. Menteri Pertahanan segera membentuk tim khusus gabungan tentara dan agen intelijen terbaik. Terbentuklah tim bernama Ymmune. Tim...