Bab 9

13 0 0
                                    

"Kau sudah bertemu Chris?"

"Ya, tuan. Chris juga sudah mengatakan niatnya"

"Tugasmu sekarang adalah memastikan dia dan orang yang bersamanya baik-baik saja sampai keluar sel. Jadilah ajudannya. Pastikan tujuannya selesai"

"Baik, tuan. Saya mengerti"

"Jika semuanya tidak seperti keinginanku, kupastikan kau menjadi korban selanjutnya bersama Selusin"

"Mohon ampunan, tuan. Saya tidak akan membiarkan semua itu terjadi"

"Waktu kalian sudah habis"

Sipir lalu masuk menginterupsi orang yang ada di dalam. Pemimpin Selusin, Ko, keluar dari ruangan itu. Dia menunduk sebentar memberi hormat pada Bangchan, kemudian pergi tanpa ekspresi.

Bangchan dipanggil oleh sipir karena menjadi orang berikutnya yang mempunyai tamu.

Ruang penjengukan yang digunakannya saat ini adalah ruangan yang bertemu langsung tanpa pembatas kaca. Sipir pun menjaga di luar.

Entah dari mana Aera mendapat akses ini, tapi sekarang wanita itu duduk dengan ekspresi kelewat datar dan dingin.

"So how is it? Are you doing well?" Tanya wanita itu sebagai pembuka. Bangchan tersenyum.

"We're doing pretty well. You don't need to worry"

"Says the one who had been messed up" sinis Aera. Bangchan tertawa kecil. "Sejujurnya aku terharu" kalimatnya sengaja dibuat menggantung untuk melihat ekspresi wanita di hadapannya.

"Kau sampai menggunakan kartu terakhirmu untuk menemuiku di tempat yang seperti ini. Aku bukan Shin Yeongseok yang bisa kau kelabui bertahun-tahun" lanjutnya.

"It's because I'm worried you will mess everything up again" balas Aera.

Untuk sejenak hening yang mengambil alih. Bangchan masih dengan senyumnya, menatap wanita yang mempertahankan sorot dingin.

Sejujurnya ia rindu. Itu adalah tatapan rindu. Baik Bangchan maupun Aera sadar bahwa tatapan yang diberikan sang Alpha saat ini adalah tatapan rindu.

Ia rindu sosok Aera yang menatapnya jenaka, penuh sayang, dan hangat. Karena tatapan itu tidak pernah lagi ditemukannya sejak kembali ke NIS. Sorot wanita itu kini dipenuhi kebencian dan amarah.

"Ini dari Seventeen. Simpan baik-baik" Aera mengalihkan topik dengan menyodorkan sebuah buku kecil. Bangchan pun menghela napas pasrah dan segera mengamankan buku saku itu. "Understood"

"Okay then" Aera bangkit dan meninggalkan pria yang kini menatap sedih kepergiannya.

***

Para tahanan kini berkumpul untuk mendengarkan pengumuman yang akan diberikan oleh kepala sipir tiap lantai. Para tahanan berbaris di depan sel mereka masing-masing.

Tapi sebelum pengumuman ada penyidakan terlebih dahulu. Para sipir menggeledah mereka guna mencegah adanya barang terlarang di penjara.

Giliran sel Bangchan dan Jaehyun, kebetulan Jay Park yang bertugas memeriksa di dalam sel sementara sipir lain yang menggeledah tubuh para tahanan.

Barang-barang seperti obeng atau perkakas lainnya disita. Barang-barang seperti itu tidak boleh disimpan secara pribadi, hanya boleh di simpan di ruang kerja.

Sejujurnya Jaehyun sangat benci digeledah seperti ini, terutama geledah tubuh. Itu adalah hal yang paling dibencinya. Tapi di sini ia hanya bisa pasrah karena sedang dalam misi penting.

Awakening Oasis: Falling AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang