Siang ini cuacanya panas sekali. Matahari bersinar garang. Sengatan cahaya matahari terasa sangat dekat dengan kulit, seolah-olah sedang berada tepat di atas ubun-ubun kepala. Saat cuaca sedang panas-panasnya, duduk berteduh di bawah pohon rindang adalah pilihan yang paling tepat.
Seperti yang sedang dilakukan Sandra sekarang. Gadis cantik itu tengah duduk selonjoran di bawah pohon yang ada di taman belakang sekolah. Sudah jelas kalau sekarang ia tengah membolos untuk yang kesekian kalinya.
Sandra sedikit menundukan kepalanya, menatap layar ponsel. Oh, lebih tepatnya menatap pesan yang ia kirim kepada seseorang beberapa menit yang lalu.
"Gue penasaran," guman Sandra lirih.
"Apa yang bakal mereka lakuin setelah tau titik lokasi? Apa mereka bakal kesini?" Seringai miring terbit di bibir merah mudanya seperkian detik.
Sandra menyandarkan tubuhnya pada batang pohon dengan helaan nafas kasar. Kepalanya menengadah ke atas, memandang langit berwarna biru cerah yang berpadu dengan gumpalan awan putih yang sanggup menentramkan hati.
"Kalo seumpama mereka nekat dateng kesini, ke SMA Jayawijaya yang notabene nya tempat geng Calaveras, gue yakin di pandangan murid, Hell's Angel lagi ngajak tawuran, sih."
Tangan kanannya terangkat ke depan wajah, menghalau sinar matahari yang menyorot masuk ke dalam retina mata, sebelum mulutnya kembali bicara, "Tapi dipikir-pikir seru juga ya kalau mereka beneran tawuran. Kapan lagi gitu lihat secara live dua geng terkuat tawuran? Kira-kira siapa yang bakal menang? Calaveras yang anggota 250 orang atau Hell's Angel yang anggotanya cuma 50 orang?"
Sandra mengetuk-ngetuk telanjuk tangan satunya ke dagu, ia sedang berpikir dengan keras jawaban dari pertanyaannya sendiri.
"Ah... Gue gak peduli siapa yang menang." Sandra mengangkat bahunya acuh. "Yang penting pertarungannya bakal jadi pertarungan paling menggemparkan sepanjang sejarah," lanjutnya diakhiri tawa liciknya.
Sandra, orang paling aneh sejagat raya. Jika orang-orang menyukai perdamaian, maka Sandra lebih memilih menyukai kebalikan, yaitu permusuhan dan pertengkaran.
"Hah, gue bener-bener excited."
Senyum lebar terpampang jelas di wajah Sandra yang menunjukan betapa senangnya perasaan hatinya saat ini. Dengan senyum semanis itu, wajahnya menjadi seolah-olah memancarkan aura positif padahal kelakuannya mirip iblis.
Rasa bahagia yang sangat membuncah di dalam hatinya tidak bertahan lama. Wajah yang tadinya berseri-seri seketika berubah waspada ketika telinganya mendengar suara daun kering dari arah sebelah tempatnya duduk. Yang menandakan ada seseorang yang datang, lalu duduk di sampingnya tanpa izinnya.
Sandra menoleh ke samping. Raut wajahnya ketara sekali jika ia terkejut saat menatap sosok di sampingnya.
"Ale-Ale?"
Ya, orang yang duduk di samping Sandra adalah Alexandreo Bimantara Chanza.
"Lo ngikutin gue kesini, ya?"
Alex melirik sekilas Sandra dari ekor matanya, kemudian ia menggelengkan kepalanya. "Gak," jawabnya dingin.
Mendengar jawaban itu, kening Sandra mengernyit sampai membuat matanya ikut menyipit. Matanya menyorotkan tatapan ketidakpercayaan atas jawaban yang terlontar dari mulut Alex.
"Terus ngapain lo ada disini?"
"Bolos," jawab Alex datar.
Sandra memutar bolanya malas setelah mendengar jawaban bernada datar itu. "Gue juga tau kali kalo lo sekarang lagi bolos. Maksud gue itu kenapa lo bolos kesini? Bukanya lo sama para kacung lo itu kalo bolos ke warmat," tukasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain Girl
Teen Fiction"Hidup gue gak jauh-jauh dari peran antagonis." Arlene Vanessa Xientania ---- Jiwa antagonis masuk ke raga antagonis juga? Itulah yang dialami Nessa setelah terbangun dari kematian. Nessa, gadis yang ditakdirkan sebagai seorang penjahat, pembunuh, d...