Pagi yang indah bagi Sandra, tapi kebalikannya, pagi yang buruk bagi seorang Sekar Bioni yang tengah berjalan riang di koridor kelas.
Setiap satu langkah yang dia ambil, dia selalu berpapasan dengan murid laki-laki yang bersiul mesum sembari menatap intens tubuhnya. Tatapan mereka seolah seperti tatapan singa yang kelaparan ketika dihadapkan seekor rusa.
Perasaannya mulai tidak tenang.
Sebenarnya sejak awal Sekar masuk dari gerbang sekolah, semua orang sudah menatapnya dengan pandangan mencemooh dan merendahkannya.
Sekar yang tidak tau apa-apa hanya menanggapi dengan senyum canggung dan berusaha terlihat biasa saja walaupun hatinya sangat cemas setengah mati.
Berulang kali Sekar menilai penampilannya sendiri. Apa ada yang salah dengan seragamnya? Apa makeup yang digunakan terlalu menor? Dia masih berusaha berpikir positif.
Namun, entah mengapa semakin lama otaknya berpikir positif justru semakin tidak tenang hatinya. Hatinya menolak praduga di otaknya! Akhirnya ia yakin jika tatapan mereka kepadanya bukan karena seragam atau makeupnya. Melainkan memang ada sesuatu yang terjadi menyangkut dirinya dan itu pasti bukanlah hal baik.
Langkah kaki Sekar terhenti di depan gerombolan siswi perempuan yang tengah menatap sinis seraya saling berbisik-bisik pelan.
"Kenapa kalian liatin aku kayak gitu?" Sekar bertanya terus terang, tanpa basa-basi.
"Gue gak nyangka di sekolah elit kayak gini ada pelacur dong," ungkap siswi bersurai pirang membuka suara.
"Bener, apalagi pelacurnya modelan gini," sahut siswi yang lain sembari matanya mengamati Sekar dari bagian rambut hingga kaki.
"Berapa harga sewa semalem? Sini gue sewa buat supir gue!" Celetukan seorang siswi berjaket jeans mengundang gelak tawa orang disekitarnya.
"Apa maksud kalian?! Aku bukan pelacur," bantah Sekar emosi, tetapi hatinya tengah membatin khawatir. 'Apa yang terjadi? Kenapa mereka bisa tau?'
"Masih gak mau ngaku dia."
"Kayaknya dia emang gak tau deh kalau videonya jadi trending topik sekarang," tukas Friska, siswi bersurai pirang.
Sekar mengernyit heran. "Video apa yang kalian maksud?"
"Lo lihat sendiri aja di website sekolah."
Dengan tangan bergetar, Sekar mengambil ponselnya yang ada di dalam tas. Setelah ponselnya sudah menyala, jarinya lantas bergerak meluncur mengetik website SMA Jayawijaya.
Halaman pertama yang muncul di website sekolahnya adalah sebuah rekaman ccvt dari suatu tempat yang sangat dikenalinya. Video itu menampilkan sosoknya yang sedang berjalan.
Sekar tercengang.
Perlahan jarinya yang bergetar mengulir layar handphone miliknya. Sebuah video berdurasi 10 detik berputar, menampilkan sosoknya tengah dihujam kasar seorang pria berperut buncit.
Badan Sekar lemas seketika. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya sembari menggenggam erat HP miliknya. "Ini bukan aku," kilahnya.
"Jelas-jelas itu ada muka lo."
"BUKAN! ITU BUKAN AKU! Kalian harus percaya sama aku."
"Dih, lo siapa nyuruh-nyuruh kita?"
"Itu pasti editan, aku yakin," ucap Sekar tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain Girl
Teen Fiction"Hidup gue gak jauh-jauh dari peran antagonis." Arlene Vanessa Xientania ---- Jiwa antagonis masuk ke raga antagonis juga? Itulah yang dialami Nessa setelah terbangun dari kematian. Nessa, gadis yang ditakdirkan sebagai seorang penjahat, pembunuh, d...