sembilan belas.

7.3K 807 44
                                    

Seminggu. Ternyata Abian memerlukan waktu selama itu, hari-hari itu ia gunakan untuk terus berperang melawan akal sehat, berperang melawan ego nya, dan berakhir belajar untuk menerima jika ada kehidupan lain yang sedang ia bawa saat ini.

Tidak mudah sebenarnya, mungkin Abian hampir gila, beruntung ada keluarga yang sabar memberikannya pengertian, bahwa sesekali memang ada hal tidak masuk akal yang harus kita terima, dunia itu terlalu besar dan luas untuk selalu bisa masuk dalam pemahaman seorang mahluk.

Dan untuk sampai di tahap Abian tidak lagi menganggap dirinya tidak normal, menganggap dirinya menjijikkan, menganggap dirinya manusia gagal, semuanya tidak segampang hari yang berganti begitu saja, selalu ada tangis ditiap harinya, selalu ada hal nekat disetiap harinya, intinya tidak sederhana, namun setelah melewati semua itu Abian bangga bisa berhasil untuk tetap menjadi waras juga berhasil telah menjadi pribadi yang lebih kuat.

Senyum tipis terpatri pada wajah, wajah yang sudah terlihat lebih segar daripada hari-hari sebelumnya, Abian melirik pemandangan dari balik jendela mobil, saat ini ia sedang berada dalam perjalanan menuju desa kembali, disopiri oleh Anin, karena memang urusan Anin disana belum selesai.

Di tengah-tengah menikmati pemandangan yang lewat, Abian menyandarkan diri, satu tangannya ia bawa ke perutnya yang masih rata, masih tidak bisa merasakan perasaan senang karena kehadiran kehidupan kecil itu, sekarang ia hanya mulai menerima, masih belum memikirkan kedepannya akan bagimana.

Namun sebenarnya ada satu hal lagi yang menggangu pikiran, yaitu respon Juna tentang semua ini, dirinya saja membutuhkan waktu yang tidak singkat, apalagi Juna, walaupun Abian bisa merasakan kasih sayang yang begitu banyak tapi tidak menutup kemungkinan Juna juga tidak mengharapkan fakta ini.

Anin melirik singkat kembarannya yang sedang melamun, "Lo kalau mikir macam-macam lagi gue pulangin lagi lo ke rumah," ujarnya di tengah-tengah kesunyian.

Sipit Abian melihat ke arah kursi kemudi, melihat seorang gadis yang fokus membawa mereka ke tempat tujuan, "Sekarang lo mau kejar Juna lagi?" tanya nya, entah kenapa pertanyaan itu tiba-tiba muncul dalam otaknya, mmengabaikan topik yang Anin angkat tadi.

Gadis cantik itu kembali melirik, "Lo pikir disaat bibit Juna udah jadi di perut lo, gue masih mau suka Juna gitu? Gila aja." jawab nya, "Walaupun rasa suka gue ngga bisa hilang sehari dua hari, tapi kali ini gue ngga mau ganggu lagi, setidaknya gue masih waras." Tambah Anin sambil tetap fokus pada jalanan di depan.

Abian memandangnya kembaran nya, setelah kejadian hari itu hubungan mereka tidak sedingin dulu, walau tidak ada kata damai tapi Abian bisa merasakan jarak diantara mereka terkikis perlahan.

"Lo masih bisa tinggal di rumah Juna kalau mau, ngga perlu pindah." Abian berujar sambil melempar pandangannya keluar jendela.

"Gue pindah bukan cuman mau kasih lo sama kak Juna waktu dan ruang, tapi jarak tempat kerja dari rumah temen baru gue itu lumayan dekat."

Jawaban dari Anin berhasil membuat Abian mengangguk paham, setelahnya kembali hening, keduanya belum terlalu dekat untuk saling bertukar canda tawa.

Hingga mobil milik Anin telah terparkir di pekarangan rumah, di sana Abian bisa melihat motor Juna telah terparkir juga, menandakan Juna telah ada di rumah. Senyuman Abian perlahan muncul, ia tiba-tiba merasa bahagia memenuhi rongga dadanya, mungkin ini yang namanya perasaan merindu, Abian tidak peduli, yang ia mau hanya melihat Juna serta mendapat dekapan hangat suaminya.

Anin kembali pergi setelahnya, katanya ia sedang memiliki urusan, padahal ia hanya memberikan sedikit ruang untuk Abian, membiarkan saudara kembarnya itu menghilangkan dahaga akan afeksi Juna.

Kaki Abian perlahan masuk, senyuman nya masih setia terpancar, hidung yang mencium bau masakan membuat Abian melangkahkan kaki menuju dapur, dan benar saja, di sana Abian melihat punggung Juna, suaminya sedang sibuk berkutat dengan alat maupun bahan dapur.

𝙎𝙚𝙢𝙥𝙪𝙧𝙣𝙖 [𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠𝙧𝙚𝙣] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang