#7 - Lost Virginity

64.9K 2.6K 75
                                    

Hai hai hai...aku balik lagi membawa part #7 ini, gimana? ada yang nungguin nggak? hihi *ngarep banget*

btw, aku seneng bgt ngeliat jumlah readers dan voters cerita ini yang semakin meningkat, rasanya makin semangat untuk terus ngelanjutin cerita ini. So...here we go..His Shadow #7

***

Max's PoV.

Elle baru saja keluar dari apartemen ini. Aku tahu bahwa aku sudah keterlaluan. Ini baru pertemuan kedua kami, tapi rasanya aku sudah terlalu lancang, apakah aku bertindak terlalu cepat? Tidak..tidak, itu adalah hal yang wajar bukan? Ini bukan salahku, Elle lah yang membuatku aneh seperti ini. Dia terlalu menggemaskan. "Shit!", Aku merutuk merasakan nyeri pada juniorku yang mulai bereaksi itu.

Sudah beberapa bulan ini aku tidak berhubungan dengan Jonathan ataupun Mark karena aku sudah berjanji pada Tiffany untuk belajar berhubungan kembali dengan perempuan. Tapi tentu saja tidak ada perempuan yang membuatku bergairah, mereka malah membuatku merasa jijik.

Kalian tahu kenapa? Ya, karena aku gay. Dan itu bukan karena tanpa alasan!

Flashback mode on.

"Luke...", Nama itu beserta kata-kata menjijikkan lainnya yang aku dengar ketika usiaku 15 tahun. Ibuku berselingkuh dengan seorang laki-laki kaya, lebih kaya dari ayahku. Dan tak lama kemudian ia meninggalkan keluarga ini begitu saja, meninggalkan ayah, meninggalkan Tiffany, meninggalkanku.

Aku selalu membayangkan kejadian dari imajinasiku karena kata-kata yang dikatakan ibuku. Menjijikkan, itu yang selalu terlintas dipikiranku saat melihat wanita, entah sejak kapan aku mulai menjadi anti terhadap wanita. Karena yang kutahu, aku selalu menolak ajakan kencan dari semua teman gadisku. Aku menyadari bahwa aku menjadi seorang gay saat aku pindah dari Jerman ke Belanda untuk kuliah. Aku tinggal di asrama yang setiap libur panjang selalu sepi karena mahasiswanya selalu pulang ke kampung halaman masing-masing. Hanya Jonathan dan Mark yang tinggal di asrama bersamaku. Dan begitulah awalnya, karena mereka berdua akhirnya aku dapat melampiaskan gairahku sebagai laki-laki tanpa harus merasa jijik, aneh memang. Semuanya terus berjalan bahkan sampai beberapa bulan setelah kami lulus kuliah. Namun semuanya berakhir ketika Tiffany memergokiku sedang menikmati service yang diberikan Mark. Dia hanya menatapku tidak percaya kemudian meninggalkan apartemenku dan kembali ke Jerman tanpa memberi tahuku.

His Shadow (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang