Yes, I'm back! Finally author tinggal nunggu wisuda aja nih.
Kalo gitu yuuuk cuss next part.Happy reading ^^
***
Plak..sebuah tamparan keras mendarat di pipi laki-laki itu."Apa kau bodoh! Hah?! Kau tidak mendengar perintahku? Lihat ini semua!!", Tiffany melemparkan beberapa lembar foto kepada laki-laki di hadapannya. Laki-laki yang menjadi suruhannya untuk menghancurkan hubungan Lucas dan Elle. Ya, Tiffany lah yang merencanakan itu semua agar kakaknya bisa kembali bersama Elle. Tapi tidak dengan hickey itu. Itu diluar skenario. Laki-laki bodoh suruhannya itu lah yang tidak bisa menahan nafsunya.
"Maafkan aku Tiff, tapi gadis itu terlalu menggoda bahkan saat ia tak sadarkan diri. Aku bisa saja menyalurkan nafsuku saat itu juga! Tapi aku masih mengingatmu dan Max. Lagi pula itu hal bagus bukan? Kau sendiri pasti tahu apa yang terjadi jika kita mengirimkan foto-foto ini pada Lucas. Kita pasti akan berhasil!"
Tiffany menatap laki-laki itu murka kemudian ia tersenyum sinis," oh yaa, tentu! Dan kau tahu? Bukan hanya Lucas yang akan murka melihat foto-foto ini! Tapi Max juga bodoh!! Bahkan mungkin kau akan dihajar olehnya.", Tiffany bisa membayangkannya. Ia tahu Max selalu benci sesuatu yang berbau perselingkuhan. Sebenarnya ia ingin melibatkan Max dalam rencananya, tapi tidak, kakaknya itu terlalu berambisi untuk memiliki Elle hingga mungkin ia akan mengacaukan segalanya. Sehingga akhirnya ia menggunakan Nathan, mantan kekasihnya.
"Tidak perlu banyak alasan! Kau memang selalu seperti ini, itulah kenapa aku putus darimu.", Nathan tersenyum miring.
"You're jealous..", Tiffany tertawa hambar mendengar tuduhan itu.
"Keep dreaming darling!", Tiffany meninggalnya Nathan begitu saja, baginya Nathan hanya playboy tidak berguna dan menyebalkan.
***
Siang ini Lucas akan kembali ke NY sehingga membuatnya memasang mode bad mood seharian.
"Lucas, apa kau tidak lapar?", Lucas hanya meresponnya dengan tatapan dingin, "apa kau masih marah padaku? Bukankah aku sudah mendapatkan hukuman darimu? Sudahlah Lucas, jangan seperti anak kecil. Aku harus menyelesaikan tugasku terlebih dahulu, setelah itu aku akan kembali ke NY.", Elle meraih kedua tangan Lucas, mencoba merayunya agar tidak marah lagi padanya.
"Kenapa kau menolakku semalam?!", Elle memutar otaknya, semalam ia memang menolak saat Lucas menggodanya. Bukan karena apa-apa, hanya saja ia terlalu lelah. Ia juga ingin menjaga agar Lucas tetap fit untuk perjalanan kembali ke NY.
"Kau marah karena itu?", Elle tertawa ringan, "ya Tuhan..aku tidak ingin kau lelah sayang.",Elle membelai pipi Lucas lembut, ia akan merindukan laki-laki ini pikirnya.
"Aku akan sangat merindukanmu sayang..", Lucas ikut membelai tangan Elle di pipinya.
Elle tersenyum lembut kemudian dikecupnya bibir laki-laki dihadapannya,"aku juga akan sangat merindukanmu.", lalu dipeluknya kekasihnya itu.
Perlakuan Elle itu berhasil membuat Lucas sedikit melunak, ia mengajak Elle untuk sarapan sambil mengobrol ringan, kemudian saat waktunya tiba Elle ikut mengantar keberangkatan Lucas.
Sesuai janji Lucas kemarin, kini Elle pulang dengan seorang supir dan dua orang bodyguard, sungguh menyebalkan!
"Nona, anda ingin pergi kemana?", supir itu membuyarkan lamunannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Shadow (Completed)
RandomTidak lagi... pikirku seketika setelah menyadari siapa yang ada dihadapanku. Bagaimana mungkin aku terjebak di lubang yang sama, bahkan kali ini lubang itu lebih dalam dan gelap. Dan mungkin tidak akan ada yang dapat menolongku kali ini. - Elle Kisa...