#11 - Déjà vu

53.7K 2.3K 75
                                    

Halooo semuanya.. sebelumnya author mau ngucapin Selamat hari Raya Idul Fitri 1436 H, minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya^^
maaf ya author baru bisa update sekarang, akhir-akhir ini susah bgt ngumpulin mood untuk nulis karna lagi ribet ini itu, kesana dan kesini, jadi author sedikit lelah..ffiiuuh, but here i am^^

Hhhmm kayaknya banyak yang kecewa ya sama part #10 kemarin, terutama pendukung beratnya Lucas hihihi

Untuk penjelasannya, gini loh...awalnya author juga galau dan bimbang mau bikin adegan Elle have sex sama Max karena author juga ngerasa gimana gitu harus bikin tubuh Elle dimiliki sama Max. Tapii tapiii, setelah segala pertimbangan yang author udah pikirkan panjang kali lebar, akhirnya jadilah part #10 itu meskipun author tau bakal banyak yang kecewa, kalian harus kuat menerima kenyataan readersku sayang^^

Oh iya, author juga makasih banget untuk beberapa reader yang menerima kejahatan author kemarin dengan lapang dada dan malah nyemangatiin terus, kalian emang the best deh (y). Buat yang udah pada NGE-INBOX, COMMENT dan VOTE makasih banget juga ya, tanpa kalian author nggak bakal bisa semangat ngelanjutin sampe sejauh ini. But now! yang berlalu biarlah berlalu..bagi yang rindu sama kehadiran Lucas, coba yuk kita langsung tengok aja kelanjutannya..,semoga rasa kecewa kalian terbalaskan. Yuk cekidoot His Shadow #11

***

Jam sudah menunjukkan pukul10 pagi, cahaya matahari sudah menerobos masuk melalui celah-celah di cottage itu, menyentuh wajah lembut Elle sehingga menimbulkan efek cahaya yang indah. Elle mengangkat tangannya, meremas puncak kepalanya sendiri tanpa membuka matanya, ia menyipitkan matanya yang masih tertutup itu,"aargh, kenapa rasanya pusing sekali", perlahan ia membuka matanya, tangannya tadi mulai bergerak menggenggam pundaknya, pegal sekali. Seluruh tubuhnya terasa pegal seakan ia baru saja kerja rodi sehari semalam. Ia menatap bantal di sebelahnya kemudian disentuhnya bantal itu, dingin. Dimana Max?, tanyanya dalam hati. Ia baru saja hendak beranjak dari ranjang untuk mandi, tapi kemudian ia merasa sangat nyeri pada bagian di antara selangkangannya,"aaaw..",ia mencoba mengingat ingat apa yang terjadi semalam sampai membuatnya tidak enak badan seperti ini, ia tidak dapat mengingat secara keseluruhan namum ia mengingat sedikit saat Tiffanny menyuruhnya minum, kemudian Max mencumbunya di lantai dansa, lalu mereka kembali ke cottage dan..,"tunggu! apakah aku melakukan sex dengan Max?!", Elle meraih ponselnya, ditelusurinya nama Max dalam contact list ponselnya. Setelah menemukan nama Mikkelsen Junior, ia segera menelponnya, beberapa detik menunggu tapi yang ia dengar hanyalah suara operator yang melaporkan bahwa nomor yang ditelponnya sedang berada di luar jangkauan. "Oh demi Tuhan Max, dimana kau sekarang! aku butuh penjelasan.", Elle membungkam wajahnya dengan kedua telapak tangannya sebelum kemudian sesuatu terlintas di kepalanya,"Tiffany!!". Ia kembali menelusuri contact listnya, dicarinya nama Tiffany dan setelah menemukannya ia langsung menekan tombol hijau untuk melakukan sambungan. Tak lama kemudian terdengar suara ceria yang menyapanya,"Tiff! aku ingin bicara denganmu. Aku ingin kau ke cottageku sekarang juga.", Suara Elle benar-benar terdengar seperti seorang diktator, keramahan dan kelembutannya menghilang sudah.

Sepuluh menit menunggu akhirnya Tiffany tiba di kamar Elle, ekspresinya tak terbaca. "Kenapa Elle?",ada sedikit tatapan menggoda di wajahnya. Elle menghembuskan nafasnya kecewa,"apa yang terjadi padaku tadi malam Tiff?", nadanya menuntut penjelasan.

Tiffany mengangkat bahunya,"aku hanya membantu kalian bersenang-senang. Selebihnya kau bisa tanyakan pada Max, aku tidak terlibat lagi setelah kalian meninggalkan bar.", apakah Elle marah?, ya sepertinya begitu.., batin Tiffany, khawatir.

"Dimana Max?", rasa penasarannya masih belum hilang, ia ingin mengetahui apa yang semalam terjadi padanya. "Maaf Tiff, sepertinya aku harus pulang hari ini juga.", tanpa berbicara apapun lagi Elle meninggalkan Tiffany dengan langkah lambatnya menuju kamar mandi.

His Shadow (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang