Yuhuuuuu..
Waah, mood nulis buat ngelanjutin His Shadow ini masih ngaliir terus dari kemarin. Rasanya pengen fast update terus sampe kelar, cuma kemarin minim waktu. Tapi sekarang author udah selesai sidang skripsi jadi bisa update lagii^^
Okee deh kalo gitu, kita langsung lanjut aja.
xoxo
***
Mobil yang membuntuti Elle dan Alex terus memberikan isyarat melalui kedipan sorot lampunya.
Elle menatap Alex penuh ketegangan,"Lex, sebaiknya kita menepi."Alex menggidikkan bahunya, sebenarnya ia ingin sedikit bermain. Namun ia tidak tega kepada Elle karena gadis itu juga harus pergi ke Paris esok hari. Akhirnya ia menuruti Elle untuk menepikan mobil mereka. Dan benar saja, mobil yang membuntuti di belakang tadi ikut menepikan mobilnya.
Elle langsung membuka pintu mobil dan berdiri menanti Lucas. Laki-laki itu dengan wajah dinginnya berjalan dengan langkah panjang segera menghampiri Elle.
"Ayo.",katanya singkat tanpa menyapa Elle maupun Alex terlebih dahulu.Elle semakin berkeringat dingin mengetahui Lucas yang sedang menahan emosinya, ia bisa melihat kemarahan Lucas dari urat-urat yang tercetak di lengannya dan juga dari caranya menggenggam tangan Elle.
"Berhenti.",teriak Alex ringan menghentikan langkah Elle dan Lucas.
Alex kembali menunjukkan senyum jenakanya,"Elle akan pulang bersamaku. Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan menggodanya. Sudah kukatakan jika dia bukan tipeku. Aku hanya akan memastikan bahwa dia bisa kembali ke Paris dengan tepat waktu."
Tanpa diduga Lucas membalik badannya kemudian berjalan mendekati Alex,"aku yang akan memastikannya sendiri. Kau tidak perlu repot karna Elle milikku!"
Alex mengangkat alisnya,"lalu kenapa kalau dia milikmu? Bukankah kau biasa membagi milikmu denganku?",katanya nakal yang langsung mendapat tatapan marah dari Lucas, namun... Plak. Sebuah tamparan mendarat di pipinya.
Elle menatap Alex kecewa, ia speechless. Dadanya naik turun menahan amarah. Bagaimana Alex bisa mengatakan hal seperti itu. Dia sudah berfikir bahwa mungkin Alex bisa menjadi teman yang cocok untuknya, ternyata ia salah.
Dengan hati penuh kecewa Elle memilih untuk berjalan sendiri ke mobil Lucas tanpa membalik badannya lagi."Terima kasih. Kau sangat membantu.",Lucas tersenyum penuh kemenangan lalu melangkah pergi meninggalkan Alex. Ia tahu gadisnya itu marah. Dan ini semakin memudahkannya untuk menjauhkan Elle dari kembarannya yang playboy itu. Sejak awal ia tidak menyukai kedekatan di antara mereka meskipun itu hanya hubungan kerja karna ia tahu meskipun tampak santai dan cuek kembarannya itu bisa melakukan apapun jika ia sudah menginginkan sesuatu sebab sifat ambisius juga mengalir dalam darahnya, dan ia sangat khawatir jika Alex sampai menginginkan Elle. Tidak. Dia tidak akan membiarkannya. Lucas membalikkan badan kemudian ia masuk ke sisi kemudi lalu melajukan mobilnya pergi.
"Lucas..antar aku pulang ke rumah Geraldine.",permintaan Elle itu sontak membuat Lucas menatapnya cepat di antara fokusnya pada jalanan di depan.
"Apa maksudmu! Apa kau tidak salah?",tanya Lucas bingung. Kenapa Elle ingin pulang ke rumah Geraldine padahal ia baru saja ribut dengan Alex.
Elle menggelengkan kepalanya ringan,"tenang saja. Aku hanya akan mengambil barang-barangaku kemudian ikut bersamamu. Tapi besok kau harus mengantarku ke bandara tepat waktu.",tuntut Elle tegas.
"Itu hal mudah.",kemudian Lucas memutar arah mobilnya menuju rumah Geraldine.
Tidak ada tanda-tanda keberadaan Alex di rumah Geraldine. Bukankah harusnya ia sudah tiba lebih dulu?, batin Elle heran. Namun ia tidak mengatakan apapun, ia hanya menyuruh Lucas menunggunya sebentar lalu ia langsung masuk ke kamarnya untuk membereskan barang-barangnya. Saat Elle selesai dan keluar dari kamarnya tiba-tiba ia mendengar panggilang Geraldine.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Shadow (Completed)
RandomTidak lagi... pikirku seketika setelah menyadari siapa yang ada dihadapanku. Bagaimana mungkin aku terjebak di lubang yang sama, bahkan kali ini lubang itu lebih dalam dan gelap. Dan mungkin tidak akan ada yang dapat menolongku kali ini. - Elle Kisa...