"Hai calon kakak iparku tersayang..",sapa Alex dengan senyum sinisnya dan dengan tampilannya yang acak-acakkan.
Elle menaikkan sebelah alisnya saat menemukan sosok Alex yang nampak seperti sedang mabuk,"Alex, kau mabuk ya?",tuduh Elle yakin. Kemudian gadis itu mendekat untuk mengendus aroma alkohol yang mungkin tercium olehnya. Dan benar saja, ia dapat mencium bau alkohol dan bau rokok yang bercampur dengan parfum maskulinnya.
Alex tersenyum lagi,"hei, kau tidak boleh mengendusku seperti itu. Dan aku tidak mabuk.",katanya santai sambil mulai merangkulkan tangannya pada Elle.
"Sudah diam lah! Kau mabuk. Tapi kenapa harus kemari? Ada Lucas disini dan dia tidak akan suka dengan keberadaanmu.",Elle berusaha sekuat tenaga untuk menanggapi rangkulan tangan Alex yang kekar dan harus sedikit menopang tubuh limbung laki-laki itu.
"Hhhmm, baumu sangat enak..",racau Alex yang sedang berjalan masuk dengan ditopang Elle, laki-laki itu bahkan terus-terusan menenggelamkan wajahnya pada leher Elle dan mengendusinya, membuat gadis itu sedikit merinding.
"Alex henti.."
"Apa yang kau lakukan brengsek!!!",suara berat penuh amarah itu terdengar dari dalam. Tak lama setelah itu tiba-tiba saja Alex sudah terlepas dari rangkulannya dan tersungkur begitu saja membuat Elle terpekik kaget.
"Lucas! Apa yang kau lakukan? Ya Tuhan..",Elle langsung berjongkok dan meraih Alex yang masih terus tersenyum bahkan saat ia tersungkur di lantai seperti itu,"Lucas cepat bantu aku! Dia sedang mabuk."
Dengan rasa terpaksa akhirnya ia membantu Elle,"menyingkir lah, biar aku yang membawanya.",Lucas mulai berjongkok untuk membenahkan posisi Alex dan menopang tubuhnya untuk dapat berdiri dan berjalan ke arah sofa,"dasar merepotkan!",kata Lucas sambil menghempaskan tubuh Alex ke sofa.
"Lex...Alex..", Elle mencoba mengecek tingkat kesadaran Alex dengan memanggil-manggil namanya namun ternyata Alex sudah tidak dapat meresponnya lagi.
"Apakah dia selalu seperti ini? Mabuk dan menghampirimu.",tanya Lucas sebal sambil menendang-nendang kaki Alex pelan.
Elle sungguh malas menanggapi tuduhan kekasihnya itu,"tidak. Sudah lah sayang, jangan menanyakan hal yang tidak-tidak.",tatapan Elle sudah kembali pada Alex. Ia heran, kenapa Alex bisa sampai mabuk-mabukan seperti ini.
"Kurasa dia hanya mencari kesempatan. Lihat saja, tadi ia sudah berhasil menciumi lehermu.",Elle melotot tidak percaya.
"Ya Tuhan, Lucas! Alex tidak menciumi leherku, sebaiknya kau jangan berlebihan.",kata Elle sebal kemudian ia beranjak meninggalkan kedua laki-laki itu dan memilih mengambilkan air mineral untuk Alex.
Saat ia kembali dari dapur ia cukup terkejut saat mendapati Lucas yang sedang melepaskan sepatu Alex dan memposisikan tubuh saudara kembarnya itu agar lebih nyaman untuk tidur di sofa. Tanpa sadar senyum Elle mengembang, ia tahu bahwa sepasang saudara kembar itu saling menyayangi satu sama lain.
Elle menghampiri Lucas yang sedang menatap saudara kembarnya intens, kemudian ia mengecup pipi Lucas,"aku senang kau melakukannya."
Lucas menaikkan sebelah alisnya,"apa?",kemudian ia mengikuti arah pandang mata Elle,"ini? aku hanya kasian."
Elle tersenyum lagi, dasar gengsian!,"tidak masalah, aku tetap bangga padamu sayang."
Dan senyum Lucas pun ikut mengembang,"jadi...apa kau akan memberiku hadiah?",tanyanya dengan tatapan nakal.
"Aku baru saja memberimu hadiah.",jelas Elle acuh tak acuh.
Lucas menautkan alisnya,"ciuman di pipi? Hadiah macam apa itu. Aku ingin durasi percintaan kita diperpanjang. Dan kau harus menuruti setiap keinginanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
His Shadow (Completed)
RandomTidak lagi... pikirku seketika setelah menyadari siapa yang ada dihadapanku. Bagaimana mungkin aku terjebak di lubang yang sama, bahkan kali ini lubang itu lebih dalam dan gelap. Dan mungkin tidak akan ada yang dapat menolongku kali ini. - Elle Kisa...