(repost) #30 - His Tears

26.3K 1.5K 54
                                    

*DELETE SOON*

NB: MAAF SEBELUMNYA, AUTHOR REPOST PART 30 INI KARENA UDAH NGGAK TEGA. POST PRIVAT PART 30 YANG SEBELUMNYA UDAH AUTHOR PUBLISH SULIT UNTUK DIAKSES READER MESKIPUN MEREKA UDAH FOLLOW. JADI AUTHOR MEMUTUSKAN UNTUK REPOST PART INI DEMI KALIAN. DEMI KALIAN SUNGGUH.
JANGAN LUPA KASIH HADIAH VOTE-NYA YA :')
__________________________________________________________________________

Selamat Tahun Baru 2016 semuanyaaa, semoga tahun ini dipenuhi berkah dan kebahagiaan. Aamiin^^

Terima kasih untuk yang masih setia mengikuti HIS SHADOW dengan memfollow author. Love you all :-*

Oke kalau begitu langsung aja ya..cuuus...

***

"Apa yang kau lakukan disini!?"

"Aku disini karna gadis incaranku ada disini."

"What! kau mengikutinya kemari? Apa yang kau inginkan? bukankah sudah kukatakan bahwa kau harus menjauhinya?"

"Oh, so sorry babe. Tapi itu tidak akan pernah terjadi. Karna aku menginginkannya. Setidaknya aku ingin merasakannya sekali saja."

***

Sehari penuh ini Lucas memilih untuk menghabiskan waktunya untuk mengurus segala pekerjaannya. Ia memilih untuk menyibukkan dirinya karena masih begitu terganggu dengan kepulangan Elle ke Jerman. Gadis itu sungguh membuatnya kecewa.

"Apakah dia tidak mempercayaiku, calon suaminya sendiri..",keluh Lucas frustasi. Ia berusaha keras untuk fokus menyelesaikan segala tugasnya di kantor tapi rasa kecewanya terlampau besar. Ia tahu, mungkin memang benar jika ia merindukan ayahnya di rumah, tapi Lucas tahu bukan itu yang menjadi tujuan utamanya untuk pulang.

Ia memang sudah merasa Elle merencanakan sesuatu setelah pembicaraan mereka mengenai Max malam itu. Dan ia berani bertaruh jika Elle pasti pulang ke Jerman untuk menemui Max. Memikirkan hal itu membuatnya ingin meledak, membayangkan Elle bertemu kembali dengan mantan tunangannya. Damn! Namun kemudian ia menghembuskan nafasnya kasar, ia percaya pada Elle. Ia percaya pada calon istrinya, ia tahu jika Elle tidak akan meninggalkannya. Percaya, hal itu membuatnya sedikit lebih tenang. Ia juga berharap Max tidak akan melakukan suatu hal yang bodoh.

"Elle hanya akan menemuinya dan meminta maaf pada laki-laki itu kemudian dia akan kembali padaku. Aku percaya padanya, aku percaya pada Elle..",ia mengucapkan mantra itu berulang kali, entah sudah berapa kali ia mengucapkannya hari ini, tapi itu selalu berhasil membuatnya lebih tenang.

Ia kembali menengok ponselnya dan kembali gelisah, ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengapa Elle sama sekali tidak mengabarinya sejak kemarin.

"Apa yang sedang dilakukannya disana..", Ia menutup matanya, tidak ingin membayangkan hal-hal yang mungkin terjadi antara Max dan Elle yang sudah pasti akan sangat dibencinya. Ia tidak ingin memikirkan hal buruk, ia hanya akan menunggu selama seminggu sesuai pemintaan Elle sebelum akhirnya ia akan menyusulnya untuk melamar Elle pada ayahnya. Memikirkan Elle akan segera menjadi istrinya, menjadi miliknya seutuhnya membuat Lucas tersenyum senang. Elle..My love...

Lucas melihat sekilas De Bethune yang melingkar dengan elegan di pergelangan tangan kirinya, jam satu dini hari, mungkin Elle sedang sarapan saat ini mengingat jika di Jerman pasti waktu sudah menunjukkan pukul tujuh. Maka ia segera meraih ponselnya kemudian menghubungi gadisnya itu.

***

Max menatap ke arah ponsel Elle yang terus berdering di atas meja makan. Ia tahu jika sangat tidak sopan untuk menyentuh ponsel seseorang tanpa sepengetahuan pemiliknya, tapi ia sedikit terganggu dengan suara berisik yang ditimbulkannya. Tanpa berpikir lagi ia segera meraih ponsel tersebut dan sedikit terkejut saat melihat nama yang muncul di layar. My Man is calling...

His Shadow (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang