#20 - Last Kiss

30.1K 1.9K 113
                                    

Cuuuuuuuusss

***
Karena perdebatan antara Elle dan Alex itu akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Elle memilih diam, ia tidak ingin membuat Alex jengkel. Lagi pula ia sudah lelah jika harus kembali berdebat dengan laki-laki itu.

Mereka sudah tiba di hotel tempat tinggal Elle. Ia baru saja akan keluar dari mobil ketika Alex sudah turun terlebih dahulu dan berjalan begitu saja meninggalkan Elle dan menghilang dibalik pintu lift menuju kamar Elle.

"Alex! Apa yang kau lakukan? Sebaiknya kau pulang atau Key akan mencarimu dan berfikiran yang tidak-tidak tentang kita!", Elle membentak Alex dengan suara lantang saat ia sudah berada di dalam kamar.

Alex pura-pura tidak mendengar bentakan gadis itu, ia malah berjalan ke arah dapur untuk mencari minum.

"Alex!", bentak Elle kesal.

"Ada apa! Aku tidak tuli dan biar kukatakan padamu, aku akan menginap disini.", Elle membelalakan matanya terkejut,"aku tidak sedang bercanda Elle. Aku akan menginap karena aku ingin membicarakan sesuatu denganmu.."

Elle mengerutkan dahinya,"apa?"

"Tentang..",kalimat Alex terpotong saat Elle memberikan isyarat padanya untuk diam sementara dia mengangkat panggilan masuk di ponselnya.

"Halo, hai sayang...ada apa?"

"Berikan ponsel ini pada Alex!", deg! Bagaimana Lucas tahu jika Alex ada disini?, batin Elle bingung. Tanpa pikir panjang lagi ia segera menyerahkan ponselnya pada Alex sesuai perintah Lucas.

Alex menaikkan sebelah alisnya,"ada apa!", tanyanya ketus.

"Dari mana saja kalian! Dan untuk apa kau masih disana? Sebaiknya kau pergi sekarang atau aku akan menghajarmu.", Alex hanya tertawa garing mendengar ancaman yang dilemparkan kembarannya itu.

"Aku baru saja bersenang-senang dengan Elle di club. Dan aku baru tahu jika ternyata Elle memiliki bentuk tubuh yang sangat seksi. Ah iya, seharusnya aku memfotonya tadi. Oh iya satu hal lagi, aku akan menginap di tempatnya malam ini. Sampai jumpa.", click!, Alex memutus sambungan telponnya kemudian melepas batrai di ponsel Elle.

"Alex! Kau ini kenapa sih! Kalau kau seperti ini yang kena imbasnya nanti adalah aku. Lucas akan sangat marah..", Elle meremas kepalanya frustasi.

"Tenang saja, jika kau takut pada Lucas berlindunglah padaku.", Alex melipat kedua tangannya,"aku heran padamu, kenapa kau bisa tertarik pada laki-laki kaku seperti itu. Lebih baik kau beralih padaku.", katanya santai.

Elle ikut melipat kedua tangannya,"lebih baik kau membalas perasaan Dani. Aku jamin kau akan bahagia.", Elle dapat melihat perubahan topik ini membuat Alex bad mood.

"Aku tidak menyukainya. Kau tidak bisa memaksaku untuk membalas perasaannya. Kecuali kau rela jika aku hanya memanfaatkan status hubunganku dengannya kelak."

Elle menghembuskan nafasnya, benar juga. Itu tentu akan lebih menyakiti Dani.

"Lalu? Apa kau tidak akan menjalani hubungan serius? Kau tidak ingin menikah? Kau tidak ingin memiliki anak?", Alex menatap Elle serius.

"Belum ada yang bisa menarik perhatianku. Satu-satunya yang membuatku nyaman saat ini hanya kau. Well, mungkin karena kita memiliki banyak kesamaan."

Elle berfikir sejenak, itu benar juga. Ia selalu bisa membagi hobbynya dengan Alex,"kurasa kau hanya butuh teman Lex. Selama ini mungkin kau merasa kesepian dan belum menemukan teman yang tepat. Tapi biar kuluruskan, kita ini hanya teman. Sedangkan kau membutuhkan pendamping hidup yang bisa mencintai kelebihan dan kelemahanmu, yang bisa merawatmu di hari tuamu."

His Shadow (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang