Waduuh udah banyak yang kangen sama Mikkelsen bersaudara rupanya. Mereka, si Max &Tiffany bakal muncul di part ini nggak ya?
Hayuuk deh dilanjuut, cuus..
***
Alex sedang menanti kehadiran seseorang. Ia sudah meminta calon kakak iparnya itu untuk datang dan menemaninya di club malam ini. Ia tidak memiliki orang lain yang bisa menjadi tempatnya bersandar selain Elle."Lex..",panggilan seorang wanita berhasil menarik perhatian Alex. Ia sudah begitu senang karena gadis yang ditunggunya telah tiba.
"Dani?",tanya Alex bingung. Bagaimana gadis itu bisa berada di sini?
"Hai. Tadi Elle yang menghubungiku. Ia tahu jika aku sedang berada di New York jadi dia meminta ban.."
"Kenapa dia tidak datang?",tanya Alex tajam, sungguh hanya Elle yang ia harapkan malam ini tapi kenapa justru gadis itu yang datang.
Bibir Dani bergetar menahan perasaannya,"ah, Elle bilang ia tidak bisa keluar dari mansion kekasihnya karena liftnya hanya berfungsi dengan finger detected. Sedangkan ia tidak mungkin membangunkan kekasihnya itu.", Dani menjelaskan semua itu dengan takut, seakan-akan ia lah yang bersalah.
Alex tertawa hambar pada penjelasan gadis dihadapannya itu, ia sedikit kecewa dengan Elle. Ia sungguh-sungguh berharap Elle lah yang datang malam ini.
"Jika aku mengganggumu, aku bisa pergi..",Dani baru saja membalik tubuhnya hendak pergi ketika tiba-tiba dirasakannya sebuah rangkulan di pundaknya.
"Ayo ikut aku.",ucap Alex singkat sambil menggiring Dani keluar club menuju mobilnya kemudian ia melajukan mobilnya menuju apartemennya.
Dani hanya menundukkan kepalanya menatap kedua tangannya yang saling bertaut satu sama lain. Ia begitu gugup harus semobil berdua dengan Alex setelah hampir lima bulan ini ia tidak bekerja untuk keluarga Geraldine.
"Kenapa kau diam saja?",tanya Alex memecah keheningan.
Dani mengangkat kepalanya lalu mematap Alex sekilas,"tidak papa, aku hanya tidak ingin membuatmu marah. Aku tahu kau sangat berharap Elle lah yang menemanimu saat ini."
Alex tertawa renyah kali ini,"sudah lah Dan. Tidak masalah. Kau tidak perlu sesensitif ini. Ini lah yang membuatku tidak menyukaimu. Kau terlalu perasa. Aku bisa menebakmu dengan mudah dan itu membuatku tidak tertantang.",Alex menatap sekilas gadis di sampingnya yang saat ini kembali tertunduk. Sebenarnya ada apa dengan gadis ini? Batin Alex penasaran.
"Oh ya Dan, bagaimana kabarmu? Setelah tidak bekerja pada kami sepertinya kau tampak lebih bahagia, kau tidak tampak stress dan terlihat lebih sehat, selain itu sepertinya auramu terlihat lebih cerah.", Alex berbicara panjang lebar mengomentari penampilan gadis di sampingnya yang memang tampak lebih berseri dari terakhir kali ia bertemu dengan gadis itu.
Dani hanya diam tersipu mendengar ocehan mantan bosnya itu.
"Sekarang kau bekerja dimana?",tanya Alex ingin tahu.
Dani menatap laki-laki disampingnya yang sedang fokus memperhatikan jalan,"ehmm, aku bekerja pada perusahaan Mr.Hudson. Dan saat ini aku sedang menemani bosku di sini karena kami akan ada meeting besok."
"Oh.",hanya itu respon dari Alex. Entah kenapa laki-laki itu terdengar ketus dan dingin.
Dani kembali menahan perasaannya, laki-laki itu begitu terdengar tidak perduli atas penjelasannya tadi, sehingga membuatnya kembali tertunduk gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Shadow (Completed)
RandomTidak lagi... pikirku seketika setelah menyadari siapa yang ada dihadapanku. Bagaimana mungkin aku terjebak di lubang yang sama, bahkan kali ini lubang itu lebih dalam dan gelap. Dan mungkin tidak akan ada yang dapat menolongku kali ini. - Elle Kisa...