07. Permintaan

18.5K 1.6K 1K
                                    

Happy Reading  💙

Ayo vote dulu!

***

Alasan mereka berkumpul di cafe saat ini untuk merayakan ulang tahun Langga.

Alasan itu juga yang membuat Langga keluar dari kamar saat sebenarnya dia malas melakukan apa pun.

Dia tidak ingin mengecewakan Ayla yang telah mempersiapkan segalanya. Walaupun moodnya saat itu sedang buruk.

"Hadiah aku, kamu mau liat sekarang?" tawar Ayla.

"Nggak usah, di rumah aja nanti." Tolak Langga sebelum Ayla mengeluarkan kotak biru dari dalam paper bag.

"Chiara," ucap Daniel ketika tidak sengaja melihat ke arah pintu dan melihat wajah yang familiar.

Raka dan Alvan langsung menoleh. Begitupun dengan Ayla dan Langga. Bedanya setelah berada detik memperhatikan Langga langsung mengalihkan pandangannya.

"Gue penasaran tiga tahun terakhir dia ke mana. Dulu aja kita sering nongkrong di sini nggak pernah liat dia. Sekarang mudah banget ketemunya," kata Daniel. Karena memang tempat mereka sekarang salah satu cafe terkenal milik keluarga Aditama.

"Itu karena dulu dia yang nggak mau nunjukin diri," komentar Raka.

Ayla tidak suka mendengar perkataan Raka. Apalagi melihat manager cafe menyambut Chiara dengan baik.

"Sok misterius biar sekalinya muncul dapat perhatian dari orang-orang," cetus Ayla.

Dia jadi sangat kesal dengan Chiara, karena gadis itu selama seminggu dia harus membersihkan toilet perempuan.

"Itu beneran sakit ternyata," gumam Alvan pada dirinya sendiri saat mungkin hanya dia yang fokus pada perban bagian betis kaki kiri Chiara.

"Btw kenapa dia ke atas?" tanya Raka melihat Ayla.

"Bagian rooftop mau direnovasi," jawab Ayla walaupun sebenarnya malas. Dia mendongak karena Langga yang duduk di sampingnya tiba-tiba berdiri.

"Mau ke mana?"

"Toilet sebentar."

***

Langga harus mencuci wajahnya, paling tidak dia harus bertahan sampai Ayla meminta diantar pulang karena sudah pukul 10 malam. Sayangnya sekarang masih pukul 8 malam.

Saat kembali dari toilet, dia melihat Chiara duduk di depan meja barista. Cewek itu sibuk dengan ponselnya.

Langga hanya memperhatikan sebentar, kemudian lanjut melangkah yang tanpa melihat lagi.

"Hai, lama nggak ketemu."

Suara itu otomatis membuat langkah Langga berhenti, menoleh ke tempat Chiara kembali.

Gadis itu menyudahi kesibukannya dengan ponsel. Melihat Langga dan tersenyum.

"Ulang tahun lo kemarin tapi baru dirayain hari ini?" ucap Chiara yang tidak Langga balas.

"Gimana kabar lo tiga tahun ini?"

"Lo bisa liat sendiri, apa mungkin gue nggak baik-baik aja?"

Chiara terkekeh kecil karena Langga menjawab pertanyaannya dengan serius sekali.

"Apa yang salah sama pertanyaan gue?  Kenapa sensi banget?"

Langga mengunci kembali mulutnya.

"Gue cuma mau bilang lo tumbuh dengan baik, terlihat lebih baik dari tiga tahun yang lalu. Tambah ganteng."

LANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang