Sebagai permintaan maaf karena udah telat berapa hari bagian ini aku kasih panjang bangeet ya.
Harusnya ini 2 part tapi aku jadikan satu. Semoga kalian bisa puas.
Btw, aku memang sedang dalam mood yang kurang bagus buat ngetik. Jadi ya update bagian selanjutnya mungkin agak lama. Kalo memang bisa aku usahakan update lagi di minggu ini.
Oh ya, ngomong-ngomong makasih buat vote dan comment di bagian sebelumnya ya 🤗
Tetap vote dan comment yang rajin meski aku nggak kasih target ya!
Happy reading 💙
Ayo absen dengan nyebutin kota asal kamu? Aku dari Aceh dungg 🤗
***
Ini malam minggu, Langga sudah berpenampilan rapi saat keluar dari kamar. Tadinya dia ingin mengetuk pintu di samping kamarnya itu. Melihat Chiara sedang berada di balkon, membuatnya segera melangkah ke sana.
"Ayo keluar."
Gadis yang sedang asyik bermain dengan kucing itu menatapnya sebentar.
"Ke mana?"
"Malam mingguan. Pergi nonton sama gue."
"Gue nggak mau."
Chiara langsung menolak, bersikap cuek dan kembali bermain-main dengan kucing.
"Kemarin lo setuju buat ngejalanin hubungan sama gue, kan? Tapi dari pagi sikap lo malah lebih ngehindarin gue."
"Gue ngehindar?" Chiara tersenyum saat menoleh pada Langga. "Berarti konsepnya setiap hari gue yang harus ngajak lo bicara duluan? Gue yang harus basa-basi duluan kalo kita nggak sengaja papasan, gitu?"
Chiara menatap menggunakan ekor mata, menggelengkan kepala tidak habis pikir.
"Katanya lo yang suka, kenapa gue yang harus capek cari pembahasan."
Langga diam. Untuk itu dia mengakui Chiara benar. Sejauh ini dia memang selalu menunggu Chiara mengajaknya bicara duluan.
"Oke gue yang salah." Langga mengakui. Sedikit menurunkan rasa gengsinya. "Jadi kenapa lo nggak mau ikut gue keluar?"
"Gue nggak percaya sama lo, sekarang lo emang ngajakin gue pergi. Di tengah jalan nanti bisa aja lo nurunin gue kayak waktu itu." Chiara mengungkap dengan jujur apa yang ada di kepalanya.
"Gue turunin lo waktu itu karena ada Ayla, bakalan canggung kalo di mobil ada lo sama dia. Belum lagi lo sama Ayla suka sensian." Langga menjelaskan, terdengar kesal dengan tuduhan Chiara tadi.
Namun Chiara lebih kesal mendengar alasan itu.
"Itu berarti kalo sekarang gue ikut lo, terus dijalan Ayla tiba-tiba hubungi minta pergi. Lo bakal ninggalin gue lagi."
"Nggak akan," bantah Langga cepat.
Jawaban yang membuat Chiara tersenyum, lantas berpikir untuk menantang.
"Kalo gitu hubungi Ayla, ajak dia juga pergi. Gue bakalan ikut kalo ada dia."
"Maksud lo apa?"
Chiara menurunkan kucing dari pangkuannya, kemudian memindahkan ke sofa. Setelah itu kembali melihat Langga. Seperti biasa gadis itu sangat tenang, berbanding terbalik dengan Langga yang sudah menahan kesal sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGGA
Teen Fiction"Nyokap lo yang mati, Bokap lo yang koma kenapa gue yang kena sialnya? Kenapa gue diminta buat tunangan sama lo!" "Mati aja Chiara, lagian nggak ada yang sedih kalo lo yang pergi." "Ingat! Kalo bokap lo nggak mati, lo aja yang mati!" Langga kesal ka...