Typo.
⚠ CERITA INI SUDAH PERNAH PUBLIK SEBELUM NYA PADA 06/21/23 ⚠
_______
📍Happy rending.
.
.
.Jam 02.34 rantara terbangun dari tidur nya, dia kebelet buang air kecil.
"yahh"
"yayah"
"Sial, gw udah gak tahan."
"angun yayah!!" teriak Rantara tepat di telinga Hades yang tertidur pulas.
Bukan nya bangun Hades hanya berdemah dengan mata yang terbuka sementara setelah itu kembali memajam kan mata nya dan kembali tidur
Mata Rantara mau berkaca-kaca karena menahan buang air kecil "au pipiss" rengek nya. ini kebelet woi gimana kalu dia buang air kecil di sini.
"Uhmm..tara kan pake popok, pipis aja" kata Hades dengan suara serak namu masih saja stay merem.
Oh iya, kenapa dia tidak langsung saja dia kan pake popok. tapi tetap saja itu tidak nyaman jika dia tidur lagi dengan keadaa basah bawa nya
Bayi itu menggeleng, dia menatap ke lantai bawah. cukup jauh dari posisi nya sekarang, kalau dia loncat pasti akan tersungkuh di lantai, namun karena otak rantara sebagi pemuda 17 tahun dulu nya lumayan lancar, dia menarik bantal serta selimut tebal dan di lempar ke lantai.
dia mulai turun dengan kaki terlebih dulu sambil tangan yang meremas sprei kasur.
Tapp
kaki kecil itu sudah bersentuhan dengan lantai yang terbuat dari tehel.
Rantara langsung berlari ke kamar mandi dan untung pintu nya tidak tertutup, masih agak terbuka sedikit
setelah masuk Rantara langsung melepas celana serta popok yang dipake.
beberapa menit Rantara selesai buang air kecil serta menggunakan kembali celana nya sendiri sementara popok nya dia buang, mana bisa dia pake sendiri kalau popok
Dan kembali tidur dengan posisi di lantai yang tadi dia buang bantal dan kasur. untung selimut nya lumayan tebal dan besar jadi bisa di gunakan sebagi alas dan selimut, apalagi badan nya yang terbilang kecil kalu di bungkus selimut itu langsung tenggelam tidak tampakkan diri
Nasib bisa turun gak bisa naek..
***
Sepasang pasutri itu tengah terbangun karena merasa kalu bayi yang tidur dengan mereka semalam tidak ada di tengah mereka.
Tiffaya yang sedang panik di atas kasur sedang kan Hades setengah sadar coba menenagkan istri nya.
"Kamu tenang dulu, rantara ga mungkin jauh dari sini pintu ketutup gak mungkin dia bisa keluar" ujar Hades.
"Kita cari dia"
Tiffaya mengangguk, dan berbergegas turun dari kasur.
saat Hades ingin berdiri mata nya tak sengaja melihat gumpalan selimut di bawah nya. ah dia baru ingat kalau semalam dia kehilangan selimut nya, pantas semalam di kedingian ternyata selimut nya di bawa.
Hades terkejut kecil melihat yang di cari-cari oleh nya danTiffaya ternyata tergulung di selimut besar itu.
"Mas kenapa ?" tanya Tiffaya heran melihat Hades malah stuck di pinggir kasur sambil tersenyum kecil
Hades tidak menjawab tapi menggendong Rantara yang masih tertidur pulas.
"ini dia yang kita cari" seru Hades memperlihatkan Rantara di gendongan nya.
Tiffaya menghampiri Hades yang menggendong Rantara, "dia tidur di bawa ?" tanya nya.
"kaya nya ya"
"kok bisa sampe bawa, apa jatuh ?"
Kecupan ringan mendarat di pipi Rantara, Tiffaya mengambil Rantara dari gendongan hades.
Rantara mengendus-ndus leher Tiffaya, membuat Tiffaya merasa geli sesekali dan tertawa.
"Ernghh..." Rantara membuka mata nya perlahan sambil meregangkan otot-otot kecil nya, kebiasaan nya dari dulu.
Dia menatap polos kearah wanita di depan nya, membuat Tiffaya tersenyum geli melihat mata bulat yang lucu itu.
"adek, kemarin kok bisa tidur di lantai" tanya Tiffaya.
"pipis" celecos bayi itu.
Tiffaya menepuk pantat rantara, dia tidak merasakan ada popok yang terpasang di pantat bayi itu.
"adek pipis di mana ?" tanya nya lagi.
Rantara menunjuk kamar mandi.
"sama siapa ?" sekarang giliran Hades yang bertanya. seingatnya semalam ada yang membangunkan nya tapi dia tidak ingat.
"tala aja" jawab nya.
Tiffaya melotot kaget, biasa nya bayi ini ogah kekamar mandi bahkan sekedar buang air kecil, buang air besar aja di popok.
"Kok bisa ? kenapa gak bangunin bunda atau ayah ?" Tiffaya mengelus rambut Rantara kebelakang.
"Ade c'cuddah angunin yayah" kata nya sambil menatap Hades yang menatap juga.
"iya mas ?" tanya Tiffaya dengan sorot mata tajam ke suami nya.
"a-aku gak sayang, mana ada tara bangunin ayah" gagap Hades,
"iyaa ade angunin yayah kokk..."
"hishh, kamu nih mas untung rantara pintar" Rantara mengangguk setuju dengan pujian Tiffaya.
"BUNDA!! TAS BARU HIRO HILANG!" jeritan Hiro terdengar dari arah balik pintu kamar mereka.
Tiffaya menatap jam dan melongo, sudah jam 06.45 Astaga dia keasikan dengan Rantara.
"Mas! cepat mandi sana!!" Tiffaya meletakkan Rantara di kasur dan bergegas keluar.
saat Tiffaya membuka pintu dia melihat Hiro dengan wajah yang sudah cemberut.
"sejak kapan kamu punya tas baru" Erlangga datang dengan penampilan sudah rapi dengan seragam merah putih nya.
"ada kak"
"mimpi mu tuh"
Hiro menggaruk pipi nya sambil berpikir "iya kah mimpi ?" batin nya.
Tiffaya menggeleng-geleng dengan tingkah hiro.
"ayo hiro mandi kamu mau di tinggal ?" tanya nya, menggandeng Hiro kekamar mandi.sementara Rantara di tinggal sendiri di atas kasur dengan wajah yang celingak-celinguk seperti anak hilang.
dia turun dari kasur dengan cara tadi malam, setelah sampai di lantai dia langsung pergi keluar dan berjalan menelusuri rumah.
"Tala!" panggil Tresha yang datang dengan wajah bantal. dia mendekat dan mencium pipi berisi bayi itu dengan gemas.
Rantara hanya menatap Tresha sekilas setelah itu pergi ke dapur.
"tala mau kemana ??" Tresha mengikuti Rantara dari belakang.
Rantara menepuk perut nya dan menatap kulkas berukuran besar di depan nya.
"uka in" Rantara menunjuk kulkas itu pada Tresha.
( buka in )"Rantaraa! mandi dulu nak!"
=BERSAMBUNG=
Vote + Komen janlup seng❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTAR | Publik✅
FanfictionARTAR [ TRANSMIGASI ] ( FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DULU, TERIMA KASIH💋 ) ###### "yang benar aja!! gw jadi bayi ?!" batin pria bernama Gilangga arthur kenjosen, yang jiwa nya masuk ke tubuh seorang bocah berusai 1 tahun bernama Rantara. Bukan kah...