Typo.
Mau nanyea. Apa yang buat kali tertarik buat baca cerita aku lebih lanjut
______
📍Happy rendang.
.
.
.Tidur Hades dan Tiffaya terganggu oleh suara ketukan pintu kamar mereka yang tak usai dari tadi.
'Cklekk'
sosok Erlangga muncul di depan pintu dengan wajah kesalnya.
"Kenapa sih bang malam-malam kaya burung pematuk" gerutu Hades karena tidur nya terganggu oleh anak sulung nya.
"Badan rantara panas, berkeringat dia ga berhenti ngigau" ujar Erlangga.
"Bang cepat ambil obat pereda di laci dapur" Tiffaya langsung beranjak dari tempat nya dengan keadaan khawatir, tadi pagi sampai sebelum tidur dia masih melihat keadaan Rantara baik-baik saja tapi kenapa dia jadi sakit.
"Mas kamu ambil baskom isi air hangat sama kain" lanjut nya sebelum memasuki kamar Erlangga.
Saat membuka pintu Tiffaya melihat Rantara yang terbaring di kasur dengan wajah gelisah dan mulut yang tak berhenti berkata 'bunda jangan pergi' membuat Tiffaya merasa bersalah karena mendiami bayi itu setengah hari.
Hades datang dengan sebaskom kecil air di dalam nya "ini sayang" Hades meletakkan baskom itu di meja belajar Erlangga.
Tiffaya meletakkan telapak tangan nya di kening Rantara yang sudah di basahi keringat, dengan segera di langsung mengambil kain dan langsung membasahi kain itu dengan air hangat.
Setelah membasahi kain itu langsung di peras untuk mengurangi air pada kain dan ia letakkan di kening putra nya. Tiffaya mengangkat badan Rantara untuk di timang sambil menepuk-nepuk pantat bayinya
Selang beberapa menit Tiffaya menimang Rantara, badan Rantara yang tadi nya panas sekarang menjadi dingin. membuat rasa khawatir nya semakin besar
"Mas! telfon yasa. Mas!"
( sedang kan di alam bawah sadar Rantara )
Rantara sedang memeluk seorang wanita paru baya yang cantik dengan baju putih dan senyum manis terukir di bibir nya. sambil menangis
Bahkan di sini Rantara bukan menjadi bayi melainkan kembali ke sosok Arthur remaja 17 th yang mati akibat kecelakan dan penembakan.
"Bun..hikss jangan tinggalin arthur lagi bun hiks" kata nya sambil menangis
"sayang, putraku..bunda selalu di sini sayang" Aruna mengarahkan tangan nya menunjuk dada Arthur tepat di hati pria itu.
"tapii arthur mau sama bunda aja hikss" Arthur mendongak menatap Aruna "di sini, arthur sama bunda di sini temanin bunda" lanjut nya mempererat pelukan nya.
Aruna tertawa dengan begitu merdu
"Sekarang tugas kamu jadi anak bunda selesai sayang, ada ibu lain yang membutuhkan anak nya yang selalu memeluk nya dengan hangat. Walau begitu, Arthur ga pernah gagal jadi anak Bunda runa, jiwa kamu...tetap anak Bunda runa, tapi raga kamu sekarang...milik Bunda Tiffaya " Aruna mengelus surai Arthur dengan penuh kasih sayang.
"Bunda jangan pergi.."
Badan Aruna perlahan mulai memudar berubah menjadi serpihan kecil indah yang bertebaran seperti debu
"Bunda selalu di hati kamu arthur, ini belum waktu nya kamu ikut bunda... hidup dengan baik menjadi rantara..ada tiffaya dan hades yang sangat menyayangi mu nak" ucapnya sebelum menghilang dari hadapan Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTAR | Publik✅
FanfictionARTAR [ TRANSMIGASI ] ( FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DULU, TERIMA KASIH💋 ) ###### "yang benar aja!! gw jadi bayi ?!" batin pria bernama Gilangga arthur kenjosen, yang jiwa nya masuk ke tubuh seorang bocah berusai 1 tahun bernama Rantara. Bukan kah...