Typo.
________
📍 Happy rending.
.
.
.Kamis pagi, Rantara berserta ke lima bodyguard muda nya sudah sampai di sekolah Rantara. ke lima orang itu sudah dapat izin dari kepala sekolah kalau mereka boleh menjaga Rantara asal tidak sampe menyakiti dan mengganggu murid lain atau merusak fasilitas sekolah.
tentu mereka setujuh, lagian mereka pikir sebahaya apa sih anak-anak di TK paling bahaya main pukul kan..
Selagi Rantara belajar mereka hanya duduk di kursi tunggu sambil bermain ponsel atau mungkin seperti Dera yang malah main di taman kanak-kanak bersama Lian.
"ahh sungguh mereka kek anak kecil" ucap Bagas memperhatikan Dera yang bermain ayunan sedangkan Lian di belakang nya hanya mendorong dengan wajah datar.
"Kek ga tau dera aja lu" cetus Fiona menatap Bagas sekilas.
Fiona berdiri meregangkan tubuh nya lalu berjalan kekelas Rantara untuk mengintip apa yang bocah itu lakukan.
Fiona tersenyum kecil saat melihat Rantara yang begitu fokus mengerjakan tugas yang di beri guru sampai kening pria kecil itu berkerut saking fokus nya.
'pantas saja dia pintar' banti Fiona.
Duggh"Aduhh"
Fiona menatap kearah anak kecil yang tadi tidak sengaja menabrak nya, sama seperti Fiona anak itu juga menatap nya.
"Kakak jangan di jalan dongg, kan kita jadi nablak" ucap anak itu.
"Yang di jalan siapa, orang aku di pinggir ko--ehhh maaff" ujar Fiona cengengesan, ternyata ia menghalangi sedikit pintu masuk kelas.
gadis itu mengerucutkan bibir nya "Yacudahh..syela mau masuk dulu yaa" ujar gadis kecil bernama Syela yang langsung masuk kekelas.
Fiona hanya diam tidak menanggapi ucapan anak itu. dia berjalan kearah tempat nya tadi duduk bersama Bagas dan Steven.
"Ehh, nyonya tiffaya" ucap Fiona melihat Tiffaya yang sudah berada di dekat Bagas dan Steven.
Tiffaya tersenyum menanggapi ucapan Fiona "panggil mba aja fiona, mba mau titip ini kekalian. Tara lupa bawa kotak makanan nya tadi pagi jadi mba sekalian bawain kesini sama... punya kalian juga" jelas Tiffaya memberikan paper bag berisi tempat kotak makan.
Bagas mengambil paper bag itu dengan senyum tidak enak "harus nya anda tidak perlu membuat kan kami makan juga nyonya" ujar Bagas menatap isi paper bag itu.
"Tak apa, pasti kalian juga lapar"
"Iyaa..dera laparr bangett! makasih ya mba ayaa"
Tiffaya sedikit terkejut saat mendenger pekikan Dera yang sekarang berada di samping nya sambil memeluk nya.
Steven dan Fiona mempelototi Dera, bahkan Fiona mengibaskan tangan nya ke arah leher nya sendiri mengisaratkan Dera untuk melepas pelukan nya. Berbeda dengan para anak muda yang takut Dera kena masalah dengan Hades karena berani memeluk istri nya, Tiffaya malah tertawa dengan tingkah laku Dera dan membalas pelukan itu.
"Tak apa, santai saja. wajah nya jangan tegang gitu dong" goda Tiffaya.
para pemuda selain Fiona di sekitar Tiffaya langsung merubah raut wajah mereka menjadi sedikit santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTAR | Publik✅
FanfictionARTAR [ TRANSMIGASI ] ( FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DULU, TERIMA KASIH💋 ) ###### "yang benar aja!! gw jadi bayi ?!" batin pria bernama Gilangga arthur kenjosen, yang jiwa nya masuk ke tubuh seorang bocah berusai 1 tahun bernama Rantara. Bukan kah...