O14. BERTEMU

3.3K 241 5
                                    

Typo.

______
📍Happy rending.
.
.
.

Rantara sekarang tengah menyicip setiap makanan yang di beri Deyana pada nya, hanya makan ringan dan cemilan dan semua terasa enak di lidah nya.

"Bu ?" panggil anak sulung Deyana,
Hanz.

Deyana menoleh ke arah suara lalu menatap Hanz sambil tersenyum semeriwing.

"anak siapa yang ibu bawa, ayah mencari ibu dari tadi" ucap nya memperhatian Rantara dengan sedikit tatapan tajam dan tidak suka.

Sedang kan Rantara juga menatap Hanz dengan kening berkerut nan polos sambil mengunyah eclair yang isi nya vla di tambah lelehan coklat yang Deyana berikan pada nya tadi.

"aku juga sedari tadi mencari ayah mu" ucap Deyana sambil memperhatian Rantara yang sangat gemas saat makan "ini anak Mr hades dan istri nya, lucu sekali kan ?" pamer nya pada Hanz, Hanz hanya mengangguk meng'iya'kan sang ibu.

"kamu tidak berniat memberikan cucu untuk ibu mu ini huh ?" tanya Deyana yang terkesan kesal. di umurnya yang tak terbilang muda anaknya tak kunjung memberikan cucu.

Hanz hanya menghelakan nafas gusar sambil memijat pangkal hidung nya mendenger permintan ibu nya "Sabylla belum siap untuk memilik anak bu" balas nya dengan nada rendah.

Deyana berdecak "memang istri mu itu ingin membuat kan cucu untuk ku ? yang ada dia sibuk mengincar harta mu anak bodoh" jujur saja yang di bilang Deyana itu sepenuh nya benar. Anak nya memang bodoh karena mau menikahi wanita ular itu.

Rantara hanya cengong dengan wajah polos dia tidak terlalu tertarik dengan pembicaran kedua ibu anak itu, mata nya fokus pada satu objek di depan sama.

'Ares!' batin Rantara yang geram melihat orang yang membunuh diri nya dulu belum di penjara.

Dia baru ingat kalu Ares adalah anak sulung keluarga Aditama yang papa nya sudah meninggal dan memilik perusahan yang cukup besar di bidang pemasaran yang di wariskan kepada nya karena dia anak sulung keluarga Aditama, tentunya pasti dia akan hadir di acara ini.

Rasa benci dan geram meluap di dada Rantara saat melihat Ares bisa tertawa dengan pembisnis muda lain nya, harus orang itu mati saja membusuk dipenjara, dia memikirkan cara untuk membalas dendam kecil pada manusia yang kalau kata Selen raja dedemit.

"ah aku harus menemui ayah mu kalau gitu" ujar Deyana mengahil kan  Rantara yang tadi fokus pada Ares, saat Deyana berjalan ternyata itu searah dengan tampat Ares berada.

Kesempatan!

"au susu" ujar Rantara menahan tubuh Deyana melangkah.

"Oh baby mau susu ya ?" Deyana melihat sekeliling mencari pelaayan yang biasa berjalan untuk mengantar minuman untuk tamu yang berdiri.

"Apa anda butuh sesuatu nyonya ?" tanya ramah dari salah satu pelayan wanita yang menyadari Deyana sedang mencari sesuatu.

"aku butuh susu apa kalian punya ?"

"ada tapi hanya susu kemasan" balasnya dengan sopan.

"Tak apa berikan saja"

ARTAR | Publik✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang