O16. BOCAH RESE

3.3K 230 6
                                    

Typo.

_______
📍Happy rending.
.
.
.

Erlangga dan kedua teman nya sedang berjalan sambil mengamati lingkungan sekitar.

"den, mana lu bilang ada tuh bocah" tanya Milo, niat mereka ingin mengantar Raden ke rumah nya setelah sholat jum'at yang ada di kompek sebelah, tapi Raden terlalu takut pulang sendiri karena ada bocah rese yang suka melempari nya batu kalau lewat.

"Tau tuh bocah, bagus deh kalu ga ada" Raden bernafas lega lalu keluar dari tempat persembunyian mereka dengan Erlangga dan Milo.

"Sampe sini kita ga perlu temanin lagi kan ?" tanya Erlangga "jarak rumah lu dari sini cuma tinggal 4 rumah lagi" lanjut nya menghitung 4 rumah lagi yang berjejer.

Raden mengangguk sambil mengucap kan terima kasih, dia langsung berjalan ke arah rumah nya. Sedangkan Milo dan Erlangga balik badan.

"ITU KAKAK NYA! KEJAR!!"

"MAAK!!" Raden putar balik saat melihat tiga bocah seumuran adik nya keluar dari balik tambok rumah ke 2 sambil membawa batu sebesar tangan.

"Ancokk! lari cokk!" peringat Raden sambil berlari ke arah Erlangga dan Milo.

Erlangga dan Milo ikut berlari menghindari bocah pembawa batu itu.

"Jangan lari!!" teriak bocah berambut keriting.

Erlangga menengok kebelakang lalu menambah kecepatan lari nya.

"Tolong!!" pekik ketiga orang yang di kejar bocah rese itu bersamaan. sial amat, niat nya mau berbuat baik bantu Raden, malah ketemu bocah kamprett!

Milo buru-buru membuka pagar rumah nya lalu berlari masuk ke rumah bersama Raden dan Erlangga, tak lupa menutup kembali pintu itu.

mereka bertiga bersender di pintu dengan nafas ngos-ngosan.

"Bocah anjing!" umpat Raden, padahal dikit lagi nyampe rumah itu.

"Pengen nangis gw" ujar Milo sambil mengusap air mata nya yang akan keluar dari sudut matanya, jujur jantungan mau lompat gara-gara lari mana pake sarung lagi.

Erlangga tertawa "seru juga" ujar nya yang membuat kedua teman nya ikut tertawa walapun ngos-ngosan.

"loh ? kok ada langga sama raden ?" tanya kakak dari Milo bernama--Milea. yang baru keluar dari kamar nya.

Raden tersenyum lebar lalu menyapa kakak dari teman nya itu "hai kak lea"

"Hai, kalian kenapa kok kek habis di kejar-kejar setan padahal baru selesai sholat jum'at" ucap Milea menatap ketiga bocah ith.

"Di kejar bocah rese kak" adu Milo dengan nada ingin nangis, cengeng memang anak nya.

"Yaela gosah nangis kali mil, anak laki juga" ujar Milea lalu mendekat ke arah jendela sebelah pintu "Mana sih bocah nya" tanya Milea sambil melihat keluar.

mereka melihat keluar dari jendela, dan benar saja di depan sudah sepi.

"Kaya nya mereka ga ngejar sampe sini deh" ujar Milo, membuka pintu rumah dengan was-was.

ARTAR | Publik✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang