Typo.
_______
📍Happy rending.
.
.
.
.Setelah beberapa tahun terlewat, keadaan teman-teman Arthur bisa di bilang jauh dari kata tidak baik. semua mulai terbiasa menerima kepergian Arthur dan lewati semua masa bersama-sama tanpa Arthur.
usia Drren dan idan yang sekarang menginjak 20 tahun serta Selen dan Ervin yang berusia 19 tahun. Drren dan Selen melanjutkan kuliah di luar negeri, Iden pun sama dia berkuliah di luar negeri sambil membantu papa nya mengurus perusahan yang berada satu negeri dengan tempat dia berkuliah, sedangkan Ervin tidak berniat melanjutkan kuliah nya, dia berniat membangun kembali perusahan serta toko yang di wariskan kedua tua Ervin dulu, yang sempat terancam bangkrut dan sekarang harus ia jaga yang seharus nya dia lakukan sejak usia 17 tahun.
Karena Drren,Selen dan Iden telah libur semester setelah ujian, mereka berniat kembali ke indonesia dan bertemu dengan Ervin serta pergi mengunjungi makam Arthur setelah beberapa tahun tidak melihat rumah tempat sahabat nya tinggal untuk selamanya.
Mereka semua berkumpul di cafe milik Ervin. Mereka berniat akan memberi kejutan kepada Ervin, tapi semua itu gagal karena kata sekertaris Ervin, kalo Ervin baru saja pergi ke bandara untuk perjalan bisnis ke Guangdong beberapa menit lalu.
Membuat mereka kecewa, di tambah Selen yang terus mengomel kepada kedua pria dewasa di depan nya.
"Sok sokan sih mau mau bikin kejutan, ervin keburu pergi kan" omel Selen sambil sibuk mengutak atik ponsel nya.
"Yaudah sih sel, nama nya juga ervin sekarang tunggal, Semua dia kerjain sendiri, masa kita di salahin" ujar Drren.
"Yaa kalian lahh! yang punya ide kasih kejutan siapa ?? ha ? udah gw bilang juga kabarin ervin dulu" cerca Selen membuat semua salah mereka berdua.
"Kan lu juga ikut-ikut" sahut Iden.
"Diem lu den, gua lempar juga pake hell--"
"Permisi ini pesanan kalian"
baru saja Selen ingin melempar hp milik nya kewajah tampan Iden, tiba-tiba ada pelayan pria yang datang dengan topi dan masker yang menutupi wajah nya.
Drren menatap makanan serta minuman yang di antar pria itu "Tapi kita belum pesan mas"
Kening Drren berkerut menatap pelayan itu.Berbeda dengan Drren yang sedikit curiga, Selen malah mengambil sendok yang mengicip es krim berbentuk beruang yang lucu.
"Yaudah lah ren makan aja, ini gratis kan mas ??" tanya Selen tidak tau malu.
"Kelakukan adek lu kaya mak-mak suka gratisan" bisik iden pada Drren.
"Iya mba manis, ini gratis buat mba nya asal...." ujar pelayan itu sambil memuka topi serta masker yang di gunakan "di bayar pake pelukan" lanjut nya tersenyum manis.
Selen yang asik dengan es krim nya langsung menatap mas-mas pelayan itu dan tersenyum lebar saat melihat wajah nya.
"Dedek ervin!!" pekik Selen menerjang tubuh Ervin yang membuat pria manis itu hampir jatuh.
"Berhenti panggil dedek sel, gua dah gede" ujar Ervin membalas pelukan Selen.
"Halah sokk lu, umur kita sama yee. lu dedek bayi gua" balas Selen tersenyum menatap Ervin yang sekarang lebih tinggi dari nya, padahal dulu tinggi ervin hanya beberapa jengkal dari nya.
"Berhenti panggil ervin dedek sel, orang tampang kaya om-om gini di bilang dedek" cetus Drren.
"Ngadi lu, lu kali om-om nya" balas Ervin
"Yee deh si paling wajah babi face" ujar Drren sambil tertawa
"Rennn!" geram Ervin menendang tulang kering Drren. Yang membuat Drren meringis sambil memegang tulang kering nya.
Selen dan Iden hanya tertawa melihat wajah kesakitan Drren yang begitu enak kalau di lihat.
"Udah gede masih kaya anak kecil lu pada" ujar iden ikut berpelukan bersama para teman-teman nya.
"andai lu di sini thur.." batin Ervin menatap langit biru yang cerah di luar kaca Kafe nya
oOo
( aku saranin baca tentang Ares sambil dengan lagu )
🎧 : Jiwa yang bersedih by.Ghea indrawar
.
..
.Berbeda dengan keempat sahabat Arthur yang tampak bahagia, di sisi lain musuh bebuyutan Arthur alis Ares tampak putus asa dan seperti mayat hidup yang tidak punya tujuan hidup.
Pria dengan paras tampan itu baru saja pulang di jam 01.49 malam sehabis meminum minuman yang bercampur dengan alkohol kadar tinggi.
Kerjaan Ares selama di tinggal Zella hanya mabuk dan merenung, kalau di tanya dapat uang dari mana, tentu ada perusahaan papa nya yang masih berjalan dan di pimpin oleh orang kepercayaan papa nya sampai ia siap nanti, itu pun kalau ia bisa.
"Ares capek tuhan..bisa ambil aja nyawa ares ga ??" ucap pria itu dengan lirih sambil mengusap wajah nya frustasi.
"Zel..balik dek, abang benar-benar capek" Ares bangkit dari duduk nya dia berjalan ke balkon lalu menatap bulan yang menerangi langit malam yang gelap.
Ia menatap ke bawa balkon, di mana jika dia melompat dari tempat apartemen nya yang berada di lantai 12 dia pasti akan mati, tapi tuhan tidak pernah membiarkan nya mati begitu saja. dia sudah mencoba berkali-kali rencana kematian nya, tidak ada satu pun yang berhasil.
"Arrghhhhh! gua capek,capekk, gua mau mati dunia benci gw!" teriak Ares sambil memukul-mukul kepala nya.
"A-aress capek tuhan, Mama dulu..ga sayang ares..Papa juga. sekarang zella ? pergi ninggalin ares..ares capekk" eluh Ares entah pada siap, dia harap tuhan mendenger keluhan nya ini.
Semua seakan menyalahkan nya sejak kecil, tidak mendapat kasih sayang seorang ibu, dapat siksan dari sang Ayah bahkan kata-kata yang harus nya tidak dia denger dari mulut kedua orang yang membuat diri nya lari kedunia yang kejam ini. Teman-teman yang datang jika ada mau nya saja, Membuat dunia Ares sudah hancur sejak kecil tapi terus di paksa berlari mengejar kebahagian yang entah kapan akan datang kepada nya.
Setelah puas menangis Ares tertawa gentir dengan tatapan terkunci ke bulan yang indah.
"Dunia, mama, papa bahkan zella udah ga sayang ares. Tuhan capek dengar eluhan ares ya ? Ares juga capek ngeluh sejal kecil. Ares gatau kenapa tuhan..Ares salah ya lahir kedunia ?? mereka selalu salahin ares sejak kecil, a-aresss..capek" tangisan Ares semakin keras saat dia membayangkan masa kecil nya yang begitu sangat jahat pada nya.
_________
~Bersambung~
Thank you keteky😭🩷😘
See u
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTAR | Publik✅
FanfictionARTAR [ TRANSMIGASI ] ( FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DULU, TERIMA KASIH💋 ) ###### "yang benar aja!! gw jadi bayi ?!" batin pria bernama Gilangga arthur kenjosen, yang jiwa nya masuk ke tubuh seorang bocah berusai 1 tahun bernama Rantara. Bukan kah...