O17. BELANJA BULAAN

3.3K 238 5
                                    

Typo.

_______

📍Happy rending.
.
.
.

Niat nya ikut dengan Erlangga kerumah Ronal, dia malah di tinggal oleh Erlangga karena kelamaan bangun. Padahal dia sudah bersemangat ingin ikut tapi karena semalam bergandang bersama bunda nya untuk bikin brownis, alhasil dia telat bangun dan di tinggal Erlangga, padahal bunda nya sudah menyuruh nya tidur.

Hari minggu ini Rantara habiskan untuk bermain dengan Tresha dan Hiro di temanin cibi yang selalu dia bawa kemana-mana.

"liat-liat ada teman cibi!" girang Tresha melihat genangan air yang di isi dengan kecebong-cebong kecil yang berenang berkelompok.

"ana, tala au iat" Rantara mendekat ke arah Tresha lalu menatap lubang terisi air itu dengan binar di mata nya.

Rantara buru-buru mengambil saringan ikan di dalam baskom, lalu mulai mengambil kecebong itu dengan saringan.

"Wuahh! banyak cekali, esha mau juga ya" ujar Tresha yang terikut dengan hobi Rantara. yaitu mengoleksi anak kodok.

Saking asik nya dengan kecebong itu mereka tidak sadar Tiffaya tengah memperhatian mereka dari dalam rumah, dia tersenyum kecil lalu berjalan keluar.

"Esha, tara masuk bentar lagi hujan" tintah Tiffaya melihat langit yang mulai mendung.

mereka berdua buru-buru membereskan kerjaan nya lalu berlari ke dalam rumah saat air mulai turun.

"apalagi itu ?" tanya Tiffaya menatap tempat biasa cibi berada terisi penuh dengan air kotor.

"ini..eman cibi" jawab Rantara.

Tiffaya menghebuskan nafas, lalu membiarkan kedua anak nya itu masuk, dia juga tidak tega melihat Rantara yang akan menangis lagi kalau dia membuang hewan itu nanti

Saat di dalam rumah Rantara sudah selesai menaruh kecebong-kecebong itu di ember berisi air dan langsung cuci tangan lalu bergabung dengan Hiro dan Tiffaya yang sedang menikmati soto yang Tiffaya buat tadi.

"unda tala au" Rantara membuka mulut agar Tiffaya menyuapiin nya.

"adek mau ? punya bunda pedes sayang, bunda ambilin buat adek ya" Tiffaya meletakakn mangkuk berisi soto itu di meja dan langsung pergi ke dapur.

Rantara duduk di samping Hiro yang menikmati sotonya sambil nonton kartu di tv.

"aban, tala asain unya aban" ujar Rantara meminta soto Hiro yang sudah memanggil-manggil diri nya.

Hiro menyuapi soto milik nya kemulut Rantara setelah itu lanjut makan.

Tiffaya datang dengan semangkok kecil berisi soto hangat bersama dengan Tresha di samping nya yang memeluk toples berisi kripik.

Sang Ibu dengan tiga anak nya yang menemani nya itu menikmati siang hari dengan hujan deras yang membasahi kota mereka, dengan soto hangat yang yang siap di santap.
sedangkan Hades kemana di hari minggu begini ? pria itu mengantar Erlangga lalu langsung ke kantor sebentar untuk mengambil berkas yang tertinggal, mungkin sekarang ayah nya itu sedang terjebang hujan.

***

Keluarga cemara Rantara tiba di salah satu supermarket yang ada di kota mereka, Tiffaya berniat membeli keperluan rumah karena stok makaan dan keperluan rumah tangga lain nya telah habis dari beberapa hari lalu.

Mereka memasuki supermarket dan tidak lupa mengambil trolli untuk meletakan makanan.

"Kita bagi tugas biar cepat ya, ayah bareng esha sama adek tara, langga sama hiro ikut bunda" ujar Tiffaya memberikan kertas yang isi nya list barang keperluan yang perlu Hades beli.

"Oke" jawab mereka serempak.

Hades mendorong troli yang isi nya Rantara yang duduk di dalam trolli tersebut, mereka berkeliling sambil Hades memperhatian tulisan di kertas itu.

"Kita beli sabun, gosok gigi, sama keperluan mandi dulu" ujar Hades menaruh kertas itu di kantong celana nya.

Ayah dan dua bocah itu sampai di depan rak yang penuh dengan sikat gigi, dari yang dewasa sampai sikat gigi bayi, Hades sudah mengambil sikat gigi untuk dirinya,Tiffaya serta dua anak laki-laki nya. sedangkan Tresha memilih sendiri sikat gigi yang dia ingin kan.

Hades menggaruk pipi nya lalu menatap Rantara, dia bingung sikat gigi yang mana untuk Rantara.

"Ayah beli ini aja, uat adek" Rantara menunjukkan sikat gigi yang sikat nya kecil dengan motif dinosaurus.

Hades mengambil sikat itu, menatap nya sebentar, lalu memasukkan nya kedalam trolli.

Sedangkan Rantara tengah asik dengan coklat bola warna-warni di pangkuan nya, sesekali menatap apa yang di lakukan Hades dan Tresha. bola coklat itu dia bawa sendiri dari rumah bukan colong ya.

"Ayah beli ini juga, uat ayah" Tresh menunjukkan sikat wc dan tersenyum lucu ke arah Hades

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah beli ini juga, uat ayah" Tresh menunjukkan sikat wc dan tersenyum lucu ke arah Hades.

Hades melotot "itu sikat wc, kamu pikir mulut ayah wc" ujar Hades sambil membuka mulut lebar yang membuat
Tresha dan Rantara tertawa, lalu gadis itu menaruh sikat itu di dalam trolli saat Hades sibuk memilih sampo. Sampai akhir nya mereka selesai dengan peralatan mandi dan langsung pergi ke arah rak berisi susu formula, dari susu bayi sampai susu orang dewasa pun ada.

tapi Hades malah melewati rak yang berisi penuh dengan mainan yang membuat mata Tresha berbinar seketika dan langsung menarik tangan Hades untuk mencari mainan yang membuat mata nya berbinar.

"Ayah, sini dulu" ujar Tresha sambil menarik-narik tangan Hades yang tak bergeming di tempat saat memilih susu "esha mau itu ayah" tunjuk Tresha pada mainan-mainan lucu yang terpajang di situ.

"Kita mau beli susu sha" ujar Hades.

"Sini entar aja" ucap Tresha dengan memelas.

Hades nenghembuskan nafas lewat mulut lalu mengikuti keingian putri nya, Tresha dan Hades sibuk memilih mainan sementara Rantara menatap sekeliling dalan supermarket dengan mulut yang masih mengunyah bola-bola coklat. sampai mata Rantara menatap satu mainan yang buat nya tertarik.

"yayah tulun" ujar Rantara, merentangkan tangan agar Hades menurunkan nya dari trolli.

Hades berdiri tegak dari jongkok lalu mengangkat badan Rantara turun, Rantara langsung berjalan ke arah mainan pancingan yang lengkap dengan ember dan alat pancing lain nya.

lumayan buat nangkap anak kodok, dia mengambil mainan yang terbuat dari besi ringan dan plastik tersebut, menunduk untuk menatap mainan tersebut.

"mainan berbi-berbian aja"

"adek gua cowok! Bangsat."

Rantara terdiam lalu mengakat kepala nya untuk mencari sumber suara dari seseorang yang tak asing di telinga nya, mata Rantara menelisir mencari sumber suara itu, lalu tetap di depan sana dia melihat seseorang yang membuat kaki berlari ke arah orang itu.

________
Bersambung~

See  u next part🤗💋

ARTAR | Publik✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang