Happy reading all💓
Vote Yamoon••••
"Insecure itu wajar. Yang nggak wajar itu mata lo yang nggak bisa melihat kecantikan diri sendiri."
- Yamoon
••••
"Bun, Gala berangkat dulu, ya!"
"Jangan bawa motor kebut-kebutan, Gala!"
"Jangan lupa bekal yang bunda bikin buat Rici! Jangan kamu yang makan, awas aja, ya!" delik Salsha.
"Bunda! Sekarang malah berpihak sama Rici!"
"Gala itu kan anak Bunda. Mana boleh kasih sayang bun—"
"Kak Benua!"
Perhatian Salsha dan Benua beralih di saat sahutan seseorang memanggilnya. "Hai kak Benua!" sapa Ajeng dengan senyuman terbaik yang dimiliki.
"Arin?"
"Hei! Nama aku Ajeng, okay?"
"Kenapa sih lupa terus sama nama aku?" gerutu Ajeng karena lagi-lagi Benua tidak mengingat namanya.
Salsha menepuk pundak Benua guna menegur anaknya. Benua selalu saja seperti itu di saat gadis lain berusaha mengakrabkan diri. Salsha mengetahui jelas sifat dan gelagat yang Benua punya. "Nama orang kok kamu nggak hapal!"
Benua menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Sorry, Ajeng."
"Kenapa lo bisa ada di sini?" tanya Benua merasa heran akan kehadiran gadis itu yang tiba-tiba.
"Nggak apa-apa kok. Gua di sini juga cuma lewat. Kebetulan rumah temen gua ada di komplek ini," jelas Ajeng yang membuat Benua manggut-manggut tanda mengerti.
"Oh, hai Tante!" sapa Ajeng tidak melupakan Salsha.
"Kalian saling kenal?" tanya Salsha.
Benua menggeleng dengan cepat. "Dia kenalan nya Rici."
"Rici aja kamu cepat!" goda Salsha.
Di sisi tubuhnya Ajeng mengepalkan tangannya kuat. Tidak disangka bahwa gadis polos itu sudah beraksi sejauh ini. Sampai-sampai Salsha pun mengetahui keberadaan gadis itu.
Sungguh menyebalkan.
Tidak ingin dianggap buruk, Ajeng langsung menampakkan senyuman manis kembali. "Tante kenal Rici juga?" tanya Ajeng.
Salsha membalas senyuman dan keramahan yang diberikan Ajeng. "Kenal dong. Dia cewek kesukaan Benua," bisik Salsha dengan sengaja mempublikasikan perasaan Benua. Pasalnya, Salsha memiliki firasat yang tidak enak mengenai Ajeng.
Sontak Ajeng membalas ucapan itu dengan tawa hambar. "Setahu aku, Rici tipe cewek yang nggak suka komunikasi sama lawan jenis," jawab Ajeng.
"Kok bisa kak Benua suka sama Rici?" tanya Ajeng meremehkan.
Salsha mengerutkan keningnya. Menyesuaikan pembicaraan mereka hari ini. Kepribadian Ajeng cukup menantang bagi Salsha. "Memang Rici seperti apa?" Salsha balik bertanya guna memancing Ajeng.
"Tante, Rici itu kepribadian nya paling buruk di antara adik kelas yang lain. Sombong, angkuh, kasar, kak Benua juga sering dapat perlakuan semena-mena dari dia."
"Rici juga mudah emosi, banyak teman-teman yang suka ngeluh karena dia selalu emosi kalau diajak berkomunikasi."
"Apalagi Rici hidup di lingkungan keluarga yang hancur. Didikan orang tuanya pasti nggak becus. Makanya dia tumbuh jadi bentukan yang seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
She's a Fangirl || TERBIT
JugendliteraturRank : #1 Love myself #2 memori #2 benua #3 true friend #5 fandom Menjalani kehidupan dalam raga terlihat baik-baik saja itu sungguh melelahkan, bukan? Setiap hari selalu berusaha mempertahankan kata "Im fine" yang bertentangan dengan suara hati. S...