Happy reading 💞
Voment yamoon!••••
"Berterima kasihlah kepada diri sendiri. Dia sudah baik karena mau bertahan meski otak senantiasa berkata tidak."
- Yamoon
••••
Inez memijat pangkal hidungnya sembari menggelengkan kepala. Hari ini hari yang melelahkan. Namun, semesta menambahkan rasa lelah itu dengan menyita waktu mereka di sini. Mendengarkan suara cempreng Leta yang sedari tadi tidak berhenti bercerita.
"Lo harus liat gimana keren nya Rici saat ngomong begitu!"
"Entah temen gua yang kalem ini kerasukan roh. apa?!"
"Gua berasa liat titisan Yoongi yang nempel di tubuhnya."
"Tambah puasnya lagi wajah skakmat nya ajeng kemarin!! Please gua bangga banget punya Rici!"
"Dah selesai?" tanya Inez sambil memperlihatkan wajah stress yang melekat.
Leta mendengus melihat respon menyebalkan Inez. Gadis itu terlihat tidak niat mendengarkan ceritanya. Nampak jelas sekali dari mimik wajahnya. Memang Inez suka sekali membuat emosi Leta naik pitam. "Belom! Kenapa lo nggak mau dengerin cerita gua?!" tanya Leta.
"Parah sih! Ini tuh apresiasi buat Rici! Lo nggak turut seneng apa?!"
"Ya, ya, ya gua seneng, banget malahan."
"Dia keren, tapi enggak buat lo! Suara lo tuh bikin telinga gua sakit," lontar Inez melontarkan tatapan tidak suka kepada Leta.
Miley dan Zoe yang menemukan pertengkaran mereka hanya mampu menggelengkan kepala. Tiada hari tanpa beradu cekcok. Itulah Leta dan Inez. Sahabat, tetapi mirip sekali dengan tom&jeri.
"Gua cuma ngelakuin apa yang menurut gua bener."
"Lo terlalu berlebihan," sahut Rici sambil menyeruput es jeruk.
Leta semakin mengerucutkan bibirnya malas dengan dua kawannya ini. Bisa-bisanya mereka tidak satu pendapat dengan Leta. "Rici hebat kok, Leta bener karena lo baru kali ini menyuarakan diri," sambar Zoe membuat senyuman lebar kembali menghiasi bibir.
"Zoe, memang paling ngerti gua," kata Leta dengan semangat.
Inez melirik tajam Leta. "Dih, dasar!"
"Gua bangga sama lo."
"Ha?"
Miley menegakkan tubuhnya ketika pandangan semua orang tertuju kepadanya langsung. Mendengar cerita Leta barusan membuat Miley sadar bagaimana perubahan pesat yang Rici lakukan. Setelah sekian lama mereka berteman, tetapi Rici selalu saja memilih diam.
"Lo bisa menjadi diri sendiri dan melakukan hal sesuka hati."
"Di antara kita belom tentu bisa melakukan itu, termasuk gua. Adakalanya gua merasa lebih baik diam daripada dunia menghakimi. Lalu, pada akhirnya gua hanya bisa bersembunyi diri," tutur Leta sambil memakan kentang goreng kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's a Fangirl || TERBIT
Novela JuvenilRank : #1 Love myself #2 memori #2 benua #3 true friend #5 fandom Menjalani kehidupan dalam raga terlihat baik-baik saja itu sungguh melelahkan, bukan? Setiap hari selalu berusaha mempertahankan kata "Im fine" yang bertentangan dengan suara hati. S...