HAPPY READING ALL💞
Voment juga buat yamoon!••••
"Bukankah saat ini manusia memang lahiran dari rintik hujan. Selalu jatuh dan dijadikan topeng kesedihan?"
- Leteshia Inez Edrea
••••
Sorot mata tertuju kepada sosok gadis yang dijadikan peran utama dalam pertemuan hari ini. Sudah lebih dari sepuluh menit mereka berkumpul di meja cafe, tetapi pembicaraan belum juga dimulai.
Inez melirik jam tangannya untuk kesekian kali. Waktu terus berjalan meninggalkan mereka. Rici sampai sekarang belum juga berniat mengungkapkan maksud dan tujuannya meminta mereka berkumpul. "Kalian nggak capek apa jadi patung bernyawa?" tanya Inez yang tidak tahan lagi berdiam diri.
Leta menyenggol lengan Rici dengan tatapan heran. Mereka belum mendapatkan alasan mengapa mereka dipanggil ke cafe secara mendadak. "Sekarang udah bisa dimulai, kan?" tanya Leta kepada Rici.
"Oke, sekarang gua mulai serius."
"Zoe, ini kedua kalinya gua bilang makasih sama lo karena udah kirim album Bangtan ke rumah gua lagi," ungkap Rici.
"Kejutan dari lo pokoknya paling terbaik."
Hening.
Begitulah suasana yang terjadi saat ini. Pasalnya peran utama dipertemuan mereka berpindah alih kepada Zoe. Sedangkan Zoe di tempat duduknya hanya membalas tatapan mereka dengan sorot mata kebingungan. Dengan tiba-tiba saja Rici mengucapkan terima kasih dan mengungkit perihal album Bangtan.
Kedua hal yang dimaksud oleh Rici sesungguhnya sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Zoe. Maka dari itu Zoe hanya bisa menatap heran kepada mereka pula. "Ci, lo nggak salah bilang makasih ke orang nih?" tanya Zoe memastikan lebih lanjut.
"Sejak kapan gua kasih album ke elo?"
"Terakhir kali cuma album tahun lalu doang."
Miley menatap Rici kembali. Ia semakin bingung dengan situasi yang terjadi saat ini. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tidak ada badai pula. Namun, tanpa persiapan Rici membahas mengenai album yang sama sekali tidak mereka ketahui.
"Kepala lo seharian ini aman, Ci?"
"Apa lo habis tidur panjang seharian?"
Rici menatap mereka dengan malas. Kelihatannya di antara mereka tidak mengetahui apa pun tentang album yang kemarin pagi terkirim ke rumahnya.
Suara tawa kecil Inez terdengar menggema seraya berucap, "Ci, gua curiga lo lagi ngawur deh."
"Lo habis mimpi dapet album atau gimana sih?"
"Ini tuh bukan mimpi."
"Album ini mendadak ada di meja halaman gua. Baim yang temuin ini," jawab Rici lalu mengeluarkan paper bag yang berisikan album tersebut. Sebenarnya Rici menebak bahwa album ini pemberian Zoe seperti tahun kemarin. Pada akhirnya Rici mengumpulkan mereka di sini untuk mentraktir mereka sekaligus berterima kasih kepada Zoe.
"Gila, ini official lho," seru Leta tidak percaya.
"Parah sih, ini album gaib datang dari mana coba?"
Inez ikut menggelengkan kepalanya setelah memastikan kebenaran yang Leta ungkap. "Beruntung besar Ci bulan ini. Bikin tumpengan sana biar keberuntungan kayak gini awet," timpal Inez memberikan saran kepada Rici. Alhasil gadis itu mendapat tatapan tajam dari Leta sebagai suara ketidaksetujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's a Fangirl || TERBIT
Teen FictionRank : #1 Love myself #2 memori #2 benua #3 true friend #5 fandom Menjalani kehidupan dalam raga terlihat baik-baik saja itu sungguh melelahkan, bukan? Setiap hari selalu berusaha mempertahankan kata "Im fine" yang bertentangan dengan suara hati. S...