Happy reading all 💞
Voment Yamoon Yeorobun••••
"Kegilaan gua ini setidaknya bikin hidup gua lebih baik. Beda kata sama hidup lo, brengsek."
- Fabricia Yemima
••••
Kepulangan Inez disambut oleh pemandangan yang tak mengenakkan hati. Lagi-lagi hari lelahnya harus ditutup dengan hal yang memuakkan.
Di antara mereka terdapat Sinar bulan yang mendapati sepasang insan sedang asyik mencumbu perasaan."Udah malem masih aja berduaan."
"Bahagia banget sama hidup barunya, lupa ya punya kewajiban lain?'
Tatapan mata Inez terlihat sinis kala melewati mereka berdua. Jika pulang selarut ini, mana mungkin kewajiban lain dipenuhi?
"Nggak suka banget liat mama bahagia," ujar asal Eka, selaku ibu kandung dari Inez.
"Lihat, mama lagi mengandung lho."
Inez mengendus kesal mendengar hal tersebut. "Seharusnya mama sadar, kebahagiaan mama itu awal mula anak mama sengsara," jawab Inez.
Viona Ekasari adalah satu-satunya orang tua yang Inez miliki. Harus lahir tanpa ayah membuat Inez suka tidak suka mengenali dunia yang kejam ini. Bukan hanya Inez, tetapi anak bungsu di silsilah keluarga mereka juga turut merasakannya.
Dia Rakha.
Sorot mata Inez terpampang jelas ke arah mereka. "Jangan bikin figur anak sengsara lagi. Cukup aku sama rakha aja," ucap Inez dengan pandangan kosong ke arah perut yang mulai membesar itu.
"Oh ya, satu lagi, aku udah terbiasa hidup tanpa ayah. Jadi adanya dia sama sekali nggak bikin hidup aku berubah."
"Aku sama sengsaranya."
"Inez!!'
Hembusan napas keluar bebas. Menunduk perlahan untuk menyerap semua emosi dan rasa kecewa yang menjadi satu. "Punya satu ibu yang nggak paham kewajiban aja udah bikin muak."
"Sekarang tambah seorang ayah?" tanya Inez dengan sengit.
"Kapok mah, aku trauma."
"Kamu benar-benar tidak punya rasa sopan, ya!" Pertengkaran ini selalu saja dimulai oleh Inez yang emosi. Sebagai anak, Inez selalu saja meluapkan emosi nya yang memicu perdebatan di antara mereka.
"Maaf aku cuma punya ibu yang selalu sibuk pacaran."
"Makanya dia nggak sempat mengajarkan," timpal Inez menunjukkan aura dingin. Tidak ada ketakutan di manik mata Inez sedikitpun. Inez sudah terlalu merasakan banyak kekecewaan.
Inez melenggang pergi, tidak menginginkan berada di tengah-tengah mereka. Kehidupan Inez tidaklah menguntungkan. Hanya memiliki ibu yang tahu berpacaran saja dengan sosok pria.
Yah, semua itu terjadi seiring Eka ditinggalkan oleh sang suami.
Perlu diketahui saja, jika Inez adalah anak yang lahir diluar nikah. Begitupun dengan Rakha.
"Kak Inez."
"Kakak, nggak apa-apa?"
"Kakak laper nggak?"
"Rakha udah buat telor dadar. Rumah juga Rakha bantu beresin."
"Jadi, kakak bisa santai sehabis ini," ujar Rakha beruntun sambil berusaha menampilkan wajah terbaik di depan Inez.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's a Fangirl || TERBIT
Teen FictionRank : #1 Love myself #2 memori #2 benua #3 true friend #5 fandom Menjalani kehidupan dalam raga terlihat baik-baik saja itu sungguh melelahkan, bukan? Setiap hari selalu berusaha mempertahankan kata "Im fine" yang bertentangan dengan suara hati. S...