Happy Reading All
Voment Yamoon Yeorobun💞
****
"Tujuan aku masih bernapas itu karena semesta belum memberikan aku kebahagiaan."
- Yamoon
****
"Sejak kapan cewek suka beladiri?" sahut Ezra dengan nada berbisik. Hari ini jadwal Inez bukan pergi ke kampus, melainkan mendatangi pendopo silat. Gadis itu bahkan sudah memiliki sabuk kuning.
"Salah gitu cewek suka beladiri?" tanya Inez sambil menatap tajam.
"Ya, nggak salah sih. Cuma heran aja, cewek biasanya kumpul di mall."
"Yaudah anggap aja gua bukan cewek." Inez menjawab seadanya.
"Gampang."
Ezra terus mengikuti aktivitas Inez belakangan hari ini. Itu terkesan menyebalkan. Entah apa yang Ezra inginkan, sampai kegiatn beladiri pun Ezra ikut bergabung.
"Lo punya alasan nya?"
"Kenapa bisa tertarik sama silat?"
"Kasih tau gua, please?" mohon Ezra yang membuat Inez menghembuskan napasnya lelah. Ezra sungguh pria yang berisik bahkan di tempat pendopo seperti ini.
"Karna gua suka berantem sama mama gua."
"Gua butuh suatu hal supaya gua bisa membela diri."
"Supaya bisa menjaga diri kalau suatu harinya nanti gua kabur dari rumah lagi, puas?" Alis Inez terangkat sebelah. Konsentrasinya jadi pecah belah, tidak bisa mendengarkan arahan coach yang sedari tadi sibuk menjelaskan.
Ezra terdiam, mencerna semua perkataan Inez barusan. "Kenapa lo harus lawan ibu lo sendiri?"
"Kalian satu darah kenapa harus bertengkar?" tanya Ezra merasa heran.
"Dunia nggak ada yang damai."
"Selain dia, gua cuma punya diri sendiri dan itu penting," ujar Inez berucap seperlunya. Ini masalah Inez, untuk apa Ezra mengetahui seluk beluk masalahnya?
Ezra setia memandang manik mata Inez. Mendalami seperti apa Inez di dalam dunianya?
"Ada yang mau mencoba tanding?" tanya coach. Tak berpikir banyak Inez langsuung mengangkat tangannya, mengajukan diri.
"Oh, Inez, silahkan!"
"Ayo!"
Mata Ezra membelalak terkejut. "Apa?"
"Lawan gua," lontar Inez.
Tawa Ezra pertama kali menyahut. Seorang pria sejati, mana mungn melawan seorang wanita. Bukankah itu sama saja seperti menyakiti wanita?
"Gua cowok."
"Lo cewek, gua takut lo lupa," tutur Ezra memperingati Inez.
"Terus apa masalahnya? Lo takut?"
Ezra gelagapan. "Mana mungkin."
Tangan Inez terlipat di dada. Memandangi Ezra yang terus menolak hanya karena mereka berbeda genre. "Gimana supaya makin menarik gua setuju kita pacaran seandainya gua kalah?" tawar Inez menatap Ezra sekali lagi.
"OK DEAL!" sontak Ezra penuh antusias.
Mereka berdua sama-sama pergi ke area pertempuran. Mengambil posisi masing-masing sambil menunggu perintah mulai dari wasit. Hari ini Inez membutuhkan pelampiasan. Maka, Inez tidak akan segan-segan menghajar habis Ezra.
![](https://img.wattpad.com/cover/229494932-288-k827579.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
She's a Fangirl || TERBIT
Teen FictionRank : #1 Love myself #2 memori #2 benua #3 true friend #5 fandom Menjalani kehidupan dalam raga terlihat baik-baik saja itu sungguh melelahkan, bukan? Setiap hari selalu berusaha mempertahankan kata "Im fine" yang bertentangan dengan suara hati. S...