20- Ini yang terbaik

1.7K 180 26
                                    

"Oppa, makanlah dulu" ajak Chaeyoung karena sejak tadi Taehyung hanya diam berdiri sambil menatap kosong ke jendela kaca yang terhubung dengan kamar rawat Jennie.

Wanita itu masih belum sadarkan diri, karena memang di beri obat bius penenang oleh dokter Lea tadi. Dia mengatakan bahwa dengan obat bius itu akan membuat pikiran Jennie jauh lebih tenang, walau tidak pulih sepenuhnya.

Taehyung yang dengan sabar menunggu sambil terus berdiri selama 2 jam di depan ruang rawat itu sambil memandang wajah tenang Jennie yang tertidur.

Chaeyoung juga sudah berkali-kali membujuknya untuk duduk dan menyantap makan. Ia khawatir Taehyung akan merasa lelah dan sakit. Sedangkan Jong In juga masih berjaga di depan ruang rawat Jennie, bedanya pria itu tengah duduk dan makan makanan yang di beli oleh Chaeyoung tadi.

"Aniya, Chaeyoung-ah. Aku tidak lapar" ujarnya dengan nada lirih.

Wanita berambut pirang itu menghembuskan nafas, "Oppa, kau harus makan agar tidak sakit. Ayolah" paksanya.

"Biarkan saja dia, Chaeyoung-ah. Dia bersikap sok peduli pada Jennie dan sok tidak ingin makan. Apa semua bajingan memang berperilaku seperti itu, aku heran dengan jalan pikirnya" sindir Jong In yang masih tak di hiraukan oleh Taehyung.

Walau sudah banyak sekali umpatan dan hinaan di tujukan padanya oleh Jong In, Taehyung tidak menggubrisnya. Ia terlalu jengah meladeni Jong In untuk saat ini. Setelah bertemu dan mendengar penjelasan dokter Lea tentang kondisi Jennie, sejak itulah, Taehyung enggan membuka suara dan memilih diam.

"Lebih baik kau diam saja, Hyung" sahut Jungkook memperingati Jong In agar tidak melontarkan kalimat buruk pada Taehyung.

Jungkook, Jimin, dan Lisa memang tengah datang sejak 1 jam yang lalu. Ketiganya tentu turut khawatir akan kondisi Jennie apalagi saat Chaeyoung mengatakan Taehyung hanya diam saja tanpa membuka suara.

Jimin menghampiri Taehyung yang masih setia berdiri, di tepuknya pundak itu, "Taehyung-ah, makanlah dulu. Kau belum mengisi perutmu sejak tadi"

Masih tak menoleh, Taehyung bersuara lirih, "Tidak, Jimina. Aku tidak akan menyantap satu makanan pun sebelum Jennie membuka matanya"

Jimin menarik nafas, kesabarannya mulai habis karena sejak tadi Taehyung enggan makan, "Jangan bersikap seperti anak kecil, Taehyung-ah. Kau harus mengisi tenagamu agar tidak sakit"

"Kenapa kau repot-repot memaksaku untuk makan? Biarkan saja tubuhku yang sakit"

"Dan kau pikir itu bisa mengubah keadaan? Jangan egois, dasar bodoh" desisnya karena terlampau emosi.

"Sudahlah, Hyung. Biarkan saja dia mau melakukan apa. Berbicara pada orang keras kepala sepertinya hanya sia-sia" sahut Jungkook mencegah Jimin agar tidak lepas kendali.

Lisa menghembuskan nafasnya dengan berat, ia menatap Chaeyoung, "Chaeng-ah? Kau sudah menghubungi orang tua Jennie Eonnie?"

Wanita berambut pirang itu mengangguk, "Mereka baru bisa di hubungi karena baru kembali dari Daegu. Dan sekarang dalam perjalanan menuju kemari"

Lisa menganggukkan kepalanya paham, sedangkan Taehyung kembali berkutat dengan pikirannya sendiri.
Orang tua Jennie akan datang sebentar lagi, ia harus menyiapkan diri untuk mendapat respon dari mertuanya itu jika seandainya yang ia dapatkan adalah sebuah bogeman mentah, karena telah membuat keadaan Jennie seperti saat ini.

"Itu mereka" ujar Lisa yang bisa melihat kedua orang tua Jennie berjalan menuju ke arahnya. Ia dan Chaeyoung lantas berdiri untuk menyambutnya.

"Chaeng-ah, apa yang terjadi? Bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Mommy Kim khawatir.

ME OR YOUR PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang