ME OR YOUR PAST

31- Hanya denganmu

Nyatanya, kehadiran Anderson sangat amat mengubah Jennie. Sejak pria yang berstatus sebagai pengacara hukum Jong In itu datang ke rumahnya dan berkenalan, keduanya jadi semakin akrab dan sering mengobrol.

Mungkin dengan ini, Jennie bisa menenangkan pikirannya. Walau tak sepenuhnya ia melupakan Taehyung.

Pria itu juga selalu menasihati dirinya agar tidak terlalu terbuai dengan laki-laki yang memiliki sifat seperti Taehyung. Anderson paham betul, karena semenjak menangani kasus mereka, ia bisa menangkap jika Taehyung pernah membuat Jennie menderita dahulu, usut punya usut, ia juga di ceritakan Jong In.

Waktu di pengadilan, Anderson sangat simpati sekali pada Jennie. Ia banyak mencari tahu tentang wanita itu karena hidupnya yang sangat mengenaskan. Dan takdir Tuhan mempermudahkan, ternyata Jennie adalah putri dari rekannya sendiri.

Hari ini dirinya sengaja mengajak Jennie untuk merefreshing pikiran. Keduanya berniat mengunjungi Mall terbesar kota itu.

(English aksen)

"Ready?" tanya Anderson.

Jennie tersenyum, "Mungkin dengan  ini akan membantu menenangkan pikiranku"

"Oh? Tentu saja, Jane. Kita akan bersenang-senang"

Wanita itu sebenarnya merasa tidak enak. Terlebih ia dan Anderson baru mengenal beberapa hari. Tapi pria itu sudah meyakinkan Jennie bahwa semua tidak apa-apa.

Baru saja berdiri dari sofa, Jennie mendengar ada suara mobil yang datang menjamu halaman rumahnya. Karena penasaran, ia mengintip dari jendela.

Bola matanya terbelalak saat tahu siapa yang datang. Hatinya bak di obrak-abrik lagi. Berdegup kencang karena kehadiran Taehyung yang menginjakkan kaki di depan rumahnya.

Jennie melangkah mundur, berusaha agar tidak memikirkan Taehyung. Dan yang tambah membuatnya bingung, karena sang ayah yang berada di teras depan tidak menolak kehadirannya. Mereka tampak mengobrol seperti tidak terjadi sesuatu.

Anderson yang juga ikut mengintip siapa yang datang, tentu ia bisa paham dan menangkap perasaan Jennie sekarang ini. Lantas, ia berseru,

"Its okay, Jane. Yakinlah, kau pasti bisa menghadapinya" ucapnya menenangkan sambil memegang pundak Jennie.

Jennie menatap pria pengacara itu, memejamkan mata lalu menghembuskan nafas, ia mengangguk walau hati sebenarnya merasa tak tega.

Keduanya keluar.

Dan hal itu langsung mengalihkan atensi Taehyung menatap sendu ke arah Jennie.

"Jennie?"

Wanita itu tidak berekspresi sebagaimana ia sangat merindukan Taehyung. Ekspresinya kali ini datar, seolah tak menginginkan kehadiran pria itu.

Daddy Kim menimpal, "Pergilah Taehyung"

Yang di usir tak menghiraukan, netranya tetap memandang Jennie lekat, sendu dan sayang. Ia teramat merindukan wanitanya.

Langkahnya menghampiri Jennie hendak memegang pundak itu. Namun Jennie dengan cepat menghindarinya.

Taehyung tentu saja terkejut karena Jennie berperilaku seperti itu. Di tambah, kemunculan seorang pria yang tak asing baginya dari dalam rumah wanita itu.

Alis Taehyung menyerngit, "Mr. Anderson?"

Pengacara itu tersenyum dan mengulurkan tangan, "Oh, hai? Mr. Vi?"

Taehyung tidak menerima uluran tangannya. Dengan segera Anderson menarik kembali.

"Jennie, kau?" tanyanya bingung menatap Jennie yang juga tengah menatap dirinya datar.