ME OR YOUR PAST

40- Anugerah terindah

//About You-The 1975//

○○○○○

Alison tak berhenti menggigit jemarinya di luar pintu kamar mandi. Ia menunggu Jennie keluar dan menampilkan hasil yang sesuai dugaannya.

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka. Dengan wajah Jennie yang terlihat tertunduk lesu. Melihatnya, Alison langsung menyerobot pertanyaan.

"Bagaimana hasilnya? Positif atau negatif, eoh?"

Jennie menatap manik mata manager yang sudah ia anggap sahabatnya itu. Dengan tangan gemetar, tangannya menyodorkan testpack hasil uji cobanya tadi.

Mata Alison membelalak kaget dan tersenyum lebar, "YES! KAU HAMIL JENNIE-YA!!" soraknya bahagia.

Berbeda dengan Jennie yang nampak murung dan seperti memikirkan banyak hal. Menyadari hal itu, Alison menyerngitkan alis dan berseru.

"Wae? Kenapa wajahmu seperti itu? Apa kau tidak senang? Bukankah ini juga impianmu sejak dulu? Jennie, wae?"

"A..aku, aku hanya takut mendengar respon Taehyung. Aku takut dia tidak menerima kehamilanku" lirihnya menunduk.

"Mwoya? Kenapa kau berpikir seperti itu? Alasan apa yang membuat Taehyung tidak akan menerima bayinya sendiri? Lagipula hubungan kalian juga sudah membaik. Dan bayi yang tengah kau kandung, juga darah dagingnya sendiri. Bukan orang lain"

Wanita itu mengehela nafas berat. Masih banyak kekhawatiran baginya. Jennie takut, Taehyung tidak siap dengan kehadiran bayi yang berada di kandungannya. Segala pikiran yang menelaah tentang respon sang suami tengah beradu di pikiran Jennie. Membuatnya cemas dan takut.

Di peganginya pundak wanita yang tengah khawatir itu, Alison tersenyum, "Percayalah, Jennie. Aku sangat yakin, jika Taehyung akan menerima bayi ini. Pria mana yang tidak senang saat mengetahui fakta bahwa istrinya tengah mengandung sang buah hati? Darah dagingnya sendiri? Kau hanya merasa takut akan responnya. Tapi, yakinlah Jennie. Jika kau sudah menaruh kepercayaan padanya. Dan Taehyung juga sudah membuktikan perubahan. Lalu apa yang harus di khawatirkan? Dia tidak akan melanggar janjinya sendiri. Yakin, hm?"

Jennie mencerna dengan seksama nasihat Alison. Memang benar yang dikatakan managernya. Ia hanya akan tahu saat mendengar secara langsung bagaimana respon Taehyung. Tapi tetap saja, rasa khawatir masih ada.

"Alison?"

"Heum? Kau percaya kan?"

Sebelum melanjutkan ucapannya, Jennie menghela nafas, "Bisa aku meminta satu hal padamu? Bisa kau menjaga kehamilanku ini pada semua orang? Termasuk Taehyungie?"

"Kau? Akan merahasiakan kehamilanmu? W..waeyo?" Alison menyerngit bingung.

"Hanya untuk sementara waktu. Tidak lama, sampai aku siap mengungkapnya secara langsung. Ku mohon, setidaknya aku juga harus memastikan bagaimana sikapnya"

"Apa kau meragukan Taehyung? Jennie, wae? Dia sangat mencintaimu. Aku bisa merasakan perubahan pesatnya saat ini. Dia akan benar-benar menerimamu dan bayinya"

"Aku hanya tidak ingin terburu-buru, Alison. Aku juga belum siap mengatakannya"

"Lalu kapan? Kau akan menyembunyikan kehamilanmu sampai kapan? Jika kau menyembunyikannya dalam waktu yang cukup lama. Taehyung pasti akan kecewa, Jennie."

Manik mata kucingnya terlihat sendu. Alison benar. Jika ia tidak mengatakannya dalam jangka waktu lama, mungkin Taehyung juga akan kecewa.

Di genggamnya tangan sang manager sambil tersenyum, "Tidak lama. Mungkin seminggu lagi, tepat saat peringatan hari ulang tahunnya"