24- Strategi

1.3K 164 22
                                    

Pembahasan chap kali ini sedikit berat. Mohon maaf kalo tidak seperti di dunia nyata karena ini memang fiksi dan karangan author biar nyambung. Harus bnr² di mengerti biar ga salah paham terutama sm Chaeng nanti.

Part rada banyak jadi jangan bosan++

.

.

.

○○○○○

Seperti yang di rencanakan, semua member Bangtan juga Lisa dan Chaeyoung kini berkumpul di kediaman rumah Seokjin.

"Jadi? Kita harus memulainya darimana?" tanya Hoseok.

"Perlu bukti dimana Jong In yang menyuruh anak buahnya untuk mencampurkan obat perangsang ke dalam minuman Taehyung" sahut Seokjin.

"Aku sedikit bingung, di balik apa yang terjadi malam itu di Club, tentu ada hal yang menarik Taehyung Oppa kesana, bukan? Apa yang membuatmu kesana? Coba kau ingat" ujar Chaeyoung pada Taehyung.

Pria yang di tanyain seperti itu lantas kembali mengingat-ngingat. "Ah, aku ingat. Malam itu aku di hubungi pemilik Club yang mengharuskan segera mengambil pesanan alkoholku. Dia sedikit memaksa"

"Nah! Ada kejanggalan, Oppa. Dan mungkin kita bisa menanyakan langsung pada pemilik Club itu"

"Jika nantinya dia mengaku pun masih belum kuat bukti, Chaeyoung-ah. Kita perlu rekaman suara Jong In sendiri atau bukti video saat dia merencanakannya" timpal Yoongi.

"Sementara itu. Kita harus menyelidiki bagian fisik rencana Jong In dulu. Bagaimana, apa ada yang memiliki cara?" tanya Jungkook pada semua member.

"Lacak" sahut Lisa.

"Kita bisa meretas data riwayat handphone Jong In dan mungkin menemukan sesuatu" lanjutnya.

"Bukankah itu tindakan ilegal?"

"Persetan dengan ilegal, Jimina. Jika kita melakukannya untuk mengungkap sebuah kejahatan. Maka kita yang menang." balas Seokjin tajam.

"Yoongi-ah, lakukanlah sekarang juga. Kau ahli dalam bidang ini"  titahnya kemudian pada Yoongi.

Pria itu mengangguk dan segera menyalakan laptop. Tangannya mulai lihai menari di atas keybord. Tatapannya fokus pada apa yang ia lakukan.

Sementara itu, Taehyung menghembuskan nafas. Merasa sangat bersalah karena keegoisannya sendiri itu berdampak pada teman-temannya.

Jimin menoleh karena menyadari hal itu, "Jangan seperti ini, Taehyung-ah"

"Jika bukan karena kebodohanku. Kalian tidak akan ikut terbebani untuk semua keadaan ini"

Hoseok menatap Taehyung tak setuju. "We are family.. jadi apa yang salah dari itu? Terbebani katamu? Tidak sama sekali, Taehyung-ah. Kami akan tetap menjadi garda terdepan yang mendukung keadaanmu"

"Kau masih sama seperti Tae kesayangan kami semua. Jadi berhentilah merasa bersalah dan tidak enak. Percayalah, kami semua tulus membantumu" timpal Namjoon.

"Aku hanya membagi bebanku pada kalian" tunduknya dengan penuh rasa bersalah.

"Tidak sama sekali. Walaupun kami semua pernah emosi dan marah karena perbuatanmu pada Jennie dulu, sekarang kami bisa memahaminya, tapi bukan berarti kami membenarkan tindakanmu yang salah itu, Taehyung-ah. Namun, situasi sekarang berbeda. Yang harus kita fokuskan adalah mengungkap kejahatan Jong In dan membuat Jennie menyadari semua. Lalu, kita hanya perlu menunggu jawaban akhir darinya saja. "

ME OR YOUR PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang